12.

1.2K 80 3
                                    

"Pin-pintu?" Gumamku

Aku melihat sebuah pintu kecil tepat dibelakang kardus tadi jatuh berada.

Mengapa ada pintu? Kecil pula?

Aku memandangi pintu ini dengan lama sambil mempertanyakan 1000 pertanyaan tentang pintu itu.

Apa aku harus membukannya? Bagaimana jika dibalik pintu ini ada banyak serangga?! Huh, aku benci serangga!

Rasanya aku ingin sekali membuka pintu ini! Aku mencoba membukannya, tapi gagal! Pintu ini sepertinya dikunci! Ugh.

Bagaimana aku bisa menemukan kuncinya?

AHA!

Aku segera membuka setiap laci di bagian barang eomma appa. Eomma appa, maafkan anakmu ini telah membuka laci kalian.

Aku mencarinya dengan cepat dan YES! Aku menemukan sebuah kunci! Aku tidak tahu pasti kunci ini untuk pintu apa tapi aku mengambilnya saja!

Apakah Jin oppa tau tentang pintu ini? Atau hanya eomma appa yang tahu?

Apa aku harus beritahu Jin oppa? Hmm, aku ingin merahasiakan dulu

Aku ingin sekali membuka pintu itu..... tapi aku takut didalamnya ada sesuatu mengerikan! Plus, jika aku membukannya dan memasukinya, Jin oppa akan cemas menyariku.

Akhirnya aku memutuskan untuk tidak membukannya, tapi kunci ini aku taruh di saku celana dan segera membereskan kardus tadi. Selesai itu aku segera keatas, berharap Jin oppa sudah pulang.


••••••••



"Jungyeon! Kau habis dari mana saja?!"

Aku menoleh ke sumber suara dan ternyata itu Jin oppa

"Ehheehe maafkan aku oppa. Tadi aku habis dari gudang" ucapku

"Heol, kau membuatku deg degan saja"

"Ehehe. Oh iya sejak kapan oppa tiba?" Tanyaku sambil berjalan menuju ruang keluarga bersama Jin oppa

"Sudah dari tadi. Bahkan Makan siang sudang selesai kubuat" jawabnya

"Wahh lama sekali ya aku di gudang! Habisnya tadi aku sangat bosan"

"Yaudah yuk kita makan"

"Iya"

"Oh iya! Kata Jungkook, Jennie, Jaehyun, dan Jinyoung akan kesini nanti pulang sekolah. Untuk menengokimu" ucap Jin oppa sambil memberiku makan siang

"Benarkah oppa?! Waaahhh aku tidak sabar!"


••••••••



"JUNGYEON"

"JENNIE!" Aku segera memeluk sahabatku ini

"Uhuk- kita di anggurin aja nih?" Goda Jaehyun

Aku langsung menarik Jaehyun dan Jinyoung ke pelukan ini. Sungguh pelukan favoriteku adalah pelukan keluarga dan sahabat.

Jungkook juga mengikuti pelukan kita. Tidak lama kemudia kita selesai berpelukan

"Kau sudah baikan?" Tanya Jaehyun

"Hmm sudah lebih baik sih" jawabku

"Memangnya kenapa kau bisa sampai sakit?" Tanya Jennie

"Tidak tahu, aku tiba tiba saja sakit" ucap aku

Lalu kita memutuskan untuk bersantai di halaman belakang rumah. Kita mengobrol hal hal biasa

"Jungyeon! Tadi ada murid pindahan loh" ucap Jennie

Benarkah murid pindahan? Wow

"Yeoja atau namja?" Tanyaku

"Namja" jawab Jinyoung

Heol, aku harap yeoja.

"Siapa namanya?" Tanyaku

"Wong Yukhei, tapi dipanggilnya Lucas- eh Lucas ya?" Jawab Jungkook

"Kau tahu? Dia sangat gesrek, berisik, tidak bisa diam! Ugh, rasanya ingin saja aku menjahit mulutnya" ucap Jinyoung dengan kesalnya

"Memangnya dia duduk dengan salah satu dari kalian?" Tanyaku

"Tidak, tapi dia duduk di depan aku dan Jinyoung. Dia duduk dengan Jungwoo. Jungwoo kan orangnya pendiam, kalem. Lalu tiba tiba ia mendapat teman duduk yang 180 derajat kebalikannya dari dia? Wow" ucap Jaehyun

"Tapi karena ada dia, si ketua kelas kita jadi kewalahan mengurus kelas kita! Bahkan wakilnya tidak bisa! Itu semua karena Lucas! Tapi dengan ada dia, kelas jadi semakin seru!" Ujar Jennie

"Kau menyukainya?" Tanyaku dengan usil

"Tidaklah!" jawab Jennie dengan cepat

"Oh oh. Apa ada gosip baru disekolah kita hari ini?" Tanyaku

"Oh aku tahu! Aku dengar dari saudaraku, Daniel hyung! Katanya, kalian tahu Taeyong sunbae? Kelas 12?" Tanya Jinyoung

Kita semua mengangguk

"Aku dengar katanya dia ketahuan bolos kelas" ucap Jinyoung

"Bu-bukannya itu udah biasa bagi dia?" Tanya Jaehyun

"Masalahnya aku denger denger, ternyata dia udh ketahuan 17 kali!" Jawab Jinyoung

17 kali?! 1 kali saja aku tidak pernah karena takut

"17 kali?! Seriusan? Waw! Lalu gimana dengan nasibnya?" Tanya Jungkook

"Katanya sih dia tidak di skors karena orang tuanya merupakan salah satu yang sangat berpengaruh di sekolah itu" jawab Jinyoung

"Daebak- awww" Jungkook memukul pundakku ketika aku bilang daebak

"OH OH IYA! TADI AKU TIDAK SENGAJA LIHAT!" Ujar Jennie dengan semangatnya

"Kenapa?!"

"Jungkook di tembak oleh seorang yeoja!"

"APA?!"

"Jennie! Mengapa kau bocorkan?" Omel Jungkook

"Kenapa? Kita kan sahabat. Tidak ada rahasia diantara kita!" Jawab Jennie

"Ugh ya ya ya!"

"Ceritakan Jungkook" kataku

"Ya ya ya. Jadi gini, tadi pagi aku dapet surat katanya suruh ke lorong ruang guru. Nah awalnya aku bingung. Kenapa ruang guru? Kan sepi? Yaudahlah siapa tau penting. Yaudah aku ke lorong itu lalu beberapa menit kemudian ada yeoja yang ke aku lalu bilang kalau dia yang ngirim surat. Lalu dia ngomong bla bla lalu menembak aku" jelas Jungkook

"Benarkah? Apa kau menerima?" Tanya Jaehyun

"Tidak, aku saja tidak terlalu mengenal yeoja itu. Bagaimana aku mau menerima?" Jawabnya

"Siapa namanya?" Tanyaku

"Eunha"

"EUNHA?!"

"Kenapa memangnya?" Tanya Jungkook, Jaehyun, Jinyoung barengan

"Kalian tidak tahu Eunha? Oh my God!" Ujar Jennie

"Dia populer tahu!" Ucapku

"Masa?"

"Iya! Kalian saja yang tidak peduli dengan yeoja saja!" Protes ku

my idiot brothers | btsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang