Extra Chapter 3 : "Savage"

222 10 21
                                    

Ikinari Punch Line

Extra Chapter 3 : "Savage"

Author                    : Ayurin Kujou

Warning!!! This story series contains mature context that can makes your imagination overwhelming!!! 



-Di Apartement Jurina-

*Jurina POV*

"Tadaima~", salamku.

Aku membuka pintu, lalu aku melihat Yuki duduk di lantai dengan dagunya yang diletakkan di atas meja. Ketika aku masuk pun ia hanya melirik ke arahku tanpa menjawab salamku. Mukanya cemberut dan ia memanyunkan bibirnya, sepertinya ia sedang galau. Aku tidak tahu ingin bicara apa saat itu, jadi aku langsung menuju ke arah dapur, ia membuka kulkas lalu mengambil sebotol sake dan dua buah gelas. Aku tahu apa yang harus dibutuhkan Yuki malam ini.

Ku hampiri Yuki dan duduk di atas sofa, sementara ia masih duduk dilantai.

"Hey, kamu kenapa sih? Kok mukanya jelek banget gitu", tanyaku sambil menaruh botol sake dan dua buah gelas ke atas meja.

"Mou~ jangan ngeledek deh Jurina, aku lagi ngga mood buat becanda", jawab Yuki kesal.

"Gomen.. gomen... minum yuk! Biar sedikit menghilangkan beban pikiranmu itu", ajakku sambil menuangkan sebotol sake ke dalam gelas lalu aku menggesernya ke arah depan muka Yuki yang masih menempel diatas meja.

*End of Jurina POV*


~Flashback~

Liburan musim panas, saat itu umur Jurina masih 9 tahun dan ia kelas 6 SD. Karena Jurina sering ditinggal kedua orang tuanya dan tinggal di rumah paman Nakanishi Yuka. Jurina menjadi sangat bebas karena paman Yuka sering memanjakannya.

Hari ini baru pertama kali Jurina melihat paman Yuka sangat sibuk. Itu mungkin karena biasanya Jurina sedang bersekolah ketika paman Yuka bekerja. Paman Yuka memiliki sebuah perusahaan yang memproduksi minuman dan makanan, sangat berbeda dengan perusahaan milik ayah Jurina yang bergerak dibidang teknologi. Karena perusahaan paman Yuka ini masih tergolong perusahaan kecil, beliau sering mendatangi konsumen secara langsung untuk mempromosikan ataupun ikut mengantarkan barang.

"Jurina!! Daripada kamu tidur-tiduran dan tidak ada kerjaan lebih baik kamu ikut paman ke Kagoshima untuk mengantarkan pesanan pelanggan", ajak paman Yuka sambil menaruh box-box berisi makanan ke dalam sebuah truk.

"Heeeehhh~~~ males ah...", keluh Jurina.

"Yakin?? Pemandangan disana bagus loh... nanti paman traktir es krim deh". Paman Yuka berusaha membujuk Jurina,

"Es krim?? Oke aku ikuutt~~~". Jurina berlari ke kamarnya untuk mengambil jaket dan topi, lalu ia masuk ke dalam mobil.

"Oh, Jurina.. kau sangat bersemangat sekali!!", puji Sato-san, supir truk paman Yuka.

"Soalnya paman Yuka bilang bakal traktir aku 10 buah es krim", ucap Jurina memutar-balikkan fakta.

"Paman tidak bicara seperti itu, Jurina. Ya ampuun... kamu ini fisiknya saja yang kelihatan seperti orang dewasa, tapi tetap saja sifat kamu itu masih anak SD", ujar paman Yuka smabil menutup pintu truk.

Jurina dan Sato-san hanya tertawa, lalu mereka segera berangkat menuju Kagoshima. Di perjalanan, Jurina lebih banyak tidur dan sesekali memakan camilan yang ia bawa dari rumah.

Mereka pun tiba di Kagoshima, paman Yuka dan Sato-san segera mengantarkan produknya ke beberapa toko milik pelanggan. Setelah selesai, mereka mampir ke sebuah minimarket untuk membeli es krim.

IKINARI PUNCH LINEWhere stories live. Discover now