ELEVEN

237 43 3
                                    

Mereka sampai disebuah lorong panjang dilantai paling atas gedung. Dimana diujung lorong terdapat ruangan khusus milik chanyeol. Chanyeol dan yoora sampai disebuah pintu kayu besar.

Chanyeol menggesekkan passcard berwarna gold pada gagang pintu dan bunyu klik menyusul setelahnya. Yoora membuka pintu besar itu dan masuk begitu saja meninggalkan chanyeol dibelakangnya.

Ruangan yang super besar itu didominasi dengan warna putih dan hitam, namun kesan mewah terlihat dari barang yang menghiasi ruangan itu.

Diujung ruangan terdapat meja kayu besar yang merupakan meja kerja chanyeol dengan kursi hitam berbahan kulit dibelakangnya.

Sebelah tembok dibagian kiri meja itu berupa kaca transparan yang menyuguhkan pemandangan indah kota seoul dengan gedung pencakar langitnya.

Langit biru membentang sejauh mata memandang. Sebuah sofa hitam dilektakkan tepat didepan jendela itu, membuat siapa saja yang duduk disana dapat melihat pemandangan luar biasa.

Dibagian kanan ruangan terdapat sebuah figura photo keluarga park.

"Jadi" seru yoora setelah menghempaskan dirinya di sofa hitam didepan jendela besar disamping kiri meja kerja chanyeol

"Jadi?" Ulang chanyeol yang mulai sibuk membuka laptopnya diatas meja kerjanya.

"Kau tahu? Beberapa hari ini aku melihat tiffany diantar pulang oleh seorang lelaki" jelas yoora

Chanyeol tetap diam berpura-pura mengerjakan pekerjaannya. Padahal sesungguhnya chanyeol bertanya tanya kiranya lelaki yang dimaksud noonanya itu.

"Tiffany terlihat bahagia dan ceria, dia tertawa dan tersenyu. Jujur saja aku belum pernah melihatnya sesenang itu" lanjut yoora

"Hn" gumam chanyeol tak peduli

"Yeol kau tak ingin tahu pemuda itu?" Tanya yoora penasaran

"Bukankan noona yang memberitahukannya padaku?" Jawab chanyeol sambil menaikkan alisnya memandang yoora

Yoora menghela nafas dan melanjutnya kata-katanya

"Namanya Nichkhun Buck Horvejkul, seorang pengusaha sukses di berdarah thailand-amerika. Kudengar dia pernah menjalin hubungan dengan tiffany. Hanya itu yang kutahu, karena entah bagaimana caranya informasi yang berhubungan dengannya sangat sulit dicari" tambah yoora.

"Hn" chanyeol bergumam

Chanyeol mulai penasaran dengan lelaki yang yoora bicarakan . Bagaimana mungkin ada informasi yang tidak bisa didapatkan oleh keluarga park dengan kekuasaannya. Bahkan bagi yoora yang merupakan seorang jaksa. Sungguh aneh hal ini terdengar oleh chanyeol.

Seberapa pentingkah namja bernama nichkhun ini, atau seberapa berbahaya orang ini hingga informasi tentang dirinya sulit didapatkan. Pemikiran terakhir chanyeol membuat jantungnya berdetak lebih cepat membayangkan apa yang terjadi dengan tiffany jika namja yang bernama nichkhun ini adalah orang yang berbahaya. Kelihatannya chanyeol mulai menghawatirkan tiffany

"Noona tahu apa yang kau pikirkan yeol, noona juga berpikiran hal yang sama. Mungkin namja ini adalah orang penting, atau mungkin yang lebih buruk lagi dia...." ucap yoora menyadarkan chanyeol dari lamunannya

Chanyeol menatap yoora penuh tanya tanpa mengucap sepatah kata apapun, hanya tatapan dan rahang mengeras mendengar perkataan yoora selanjutnya

"Orang yang berbahaya" lanjut yoora







Setelah yoora dan chanyeol meninggalkan rumah tiffany bersiap siap untuk berangkat menuju kantornya.

"Eomma tidak apa-apa kutinggal sendiri? Aku bisa ijin kepada appa untuk menemani eomma dirumah, kalau eomma mau?" Tanya tiffany sekali lagi meyakinkan nyonya park.

"Eomma tidak apa-apa fany-ah, sebaiknya kau cepat berangkat, sudah jam berapa ini?" Ucap nyonya park melihat jam dinding

"Omo! Aku pasti telat! Eomma aku berangkat dulu, sampai nanti" seru tiffany memeluk nyonya park singkat dan berlari meninggalkan nyonya park yang memandangnya menjauh dengan senyum sedih menghiasi bibirnya

Tiffany berlari tergesa-gesa menuju halte bus dekat rumahnya

Namun sayang bus terakhir baru saja meninggalkan tiffany dengan nafas tersendat-sendat sambil melambaikan tangannya berusaha memanggil supir bus untuk berhenti.

Tiffany mendudukkan dirinya dikursi halte masih dengan nafas tersendat-sendat dan memejamkan matanya. Peluh menghiasi wajah putih bak porselen miliknya

"Aku benar-benar lelah" gumam tiffany

"Kau akan benar-benar terlambat jika terus-terusan duduk disana nona hwang" sebuah suara membuat tiffany membuka matanya dan mengalihkan pandangannya pada sumber suara

"Sudah berapa kali aku memintamu berhenti memanggilku hwang? Apa kau lupa nichkhun? Sekarang aku bagian keluarga park" ucap tiffany pada namja blasteran thailand amerika itu

"Nde" sahut nichkhun

Tiffany memutar dua bola matanya bosan "sedang apa kau disini?" Tanya tiffany

"Menjemputmu" ucap nichkhun singkat dan berjalan menuju porsche merah miliknya

"Mwo?" Seru tiffany kaget

Untuk apa nichkhun menjemput tiffany. Bukankah nichkhun sudah tahu kalau chanyeol sudah pulang. Berarti tawarannya mengantar jemput tiffany sudah tidak berlaku. Tapi kenapa namja ini masih menjemputnya pagi ini.

"Kalau kau tetap melamun disana, aku akan meninggalkanmu sekarang juga" ancam nichkhun sebelum masuk kedalam mobilnya

"Nichkhun tunggu... ! " seru tiffany yang langsung masuk kedalam kursi penumpang disebelah nichkhun. Sedangkan nichkhun hanya mendengus geli melihat kelakuan tiffany







~Sekian dulu ya guys~
Maaf kalau author updatnya lama, sampai jumpa di next bagian selanjutnya ya😁

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA!!!

Matchmaking💕(ChanFany)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang