EIGHT

272 43 7
                                    








Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik tengah keluar dari dalam sebuah mobil Mercedez hitam bersama wanita cantik berambut hitam pendek. Senyuman tak pernah lepas dari wajah keduanya. Tidak, mereka terlihat sangat bahagia dengan senyuman itu, tentu saja. Kedua orang itu tengah berjalan dengan santai menuju rumah minimalis dihadapan mereka. Kedua orang yang sama gender itu tengah berjalan melewati sebuah taman kecil sebelum akhirnya sampai didepan pintu kayu berukir sederhana yang tak menghilangkan kesan artistinya itu.

Tingtong

Suara bel bergema menghentikan aktivitas sarapan chanyeol dan tiffany di ruang makan.

"Biar aku saja" ucap tiffany yang kemudian meninggalkan meja makan menuju pintu. Sedangkan chanyeol melanjutkan kembali acara makannya yang sempat terhenti

Tiffany membulatkan kedua matanya dengan sempurna ketika pintu sudah terbuka. Menampakkan pemandangan yang hamoir membuat jantung tiffany hampir terhenti, mengingat sekarang dihadapannya berdiri dengan anggun ibu mertuanya nyonya park dan kakak iparnya park yoora. Nyonya park tersenyum hangat pada menantunya yang masih belum sadar dari rasa kagetnya. Dan yoora menampakkan cengiran senangnya melihat reaksi tiffany.

"Annyeong haseyo tiffany-ya" sapa mereka berdua bersamaan

"A-annyeong haseyo, eomma, yoora unnie" jawab tiffany terbata

"Eomma rindu sekali kepada kalian berdua" seru Ny. Park yang langsung memeluk tiffany erat.

"Ne, aku juga rindu pada eomma" jawab tiffany tulus membalas pelukan Ny.Park

"Eomma, bisa gantian? Aku kan juga rindu kepada pada adik iparku ini" ucap yoora yang langsung memeluk tiffany ketika Ny. Park melepas pelukannya dari tiffany. Tiffany terlihat kewalahan dalam pelukan yoora. Pasalnya yoora memeluknya dengan erat.

"A.a eonni, kau me-membuatku sulit bernapas" sendat tiffany sambil menepuk-nepuk bahu yoora. Menyadari keadaan tiffang yang hampir pingsan kehabisan napas yoora akhirnya melepas pelukannya

"Minhae tiffany, aku terlalu bersemangat" ucap yoora diselingi tawanya. Tiffany terengah-engah kehabisan napas. Dan berusaha mengembalikan udara yang tadi hampir menghilang dari paru-parunya karena pelukan maut dari yoora. Inilah yang kadang membuat tiffany harus sedikit berhati-hati dengan kakak iparnya yang cantik tapi punya kebiasaan aneh yaitu memeluknya sampai hampir pingsan setiap bertemu. Setelah nafasnya kembali teratur tiffany mengajak ibu mertua dan kakak iparnya masuk kedalam rumah.

"Apa eomma dan unnie sudah sarapan? Mau sarapan bersama?" tawar tiffany

"Boleh fany-ya! Kebetulan aku tadi tak sempat sarapan" seru yoora gembira, sedangkan nyonya park hanya tersenyum disampingnya.



Chanyeol mulai merasa aneh karena tiffany pergi terlalu lama hanya untuk menyambut tamu. Firasat buruk mulai merayapi chanyeol  dan nafsu makannya tiba-tiba menghilang. Ketika chanyeol sedang meminum teh hangatnya dengan tenang, suara cempreng yang sangat akrab dengan telinganya membuat teh yang ada dimulutnya tersembur keluar, benar-benar park family sekali kelakuanmu chanyeol

"Lovely, saeng! Aku rindu sekali padamu" teriak yoora

"Uhuk...uhuk" chanyeol tersedak teh hangatnya dengan sukses

Chanyeol memalingkan wajahnya kesumber suara dan disana dia bisa melihat dengan jelas yoora dengan cengiran andalannya. Chanyeol memandang yoora dengan tatapan horor.





~Sekian dulu ya guys, lagi gk bisa berpikir biat nulis cerita ini~😣

Jangan lupa vote&comment ya👍

Matchmaking💕(ChanFany)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang