Tiga Puluh Empat (Otw Finish)

1.3K 165 26
                                    

Hay hay...  Hahahhaha
Maafkan aku lama update,  sebenarnya ini udah aku buat dari awal bulan, tapi ada revisi sedikit jadi baru bisa beres sekarang...
.
.
Terimakasih buat kalian yang masih menunggu dan terimakasih semuanyaa pokoknyaa..
.
.
Oke.... Enjoy guys.....
.
.
Go read...
.
.
***

"Sebetulnya itu buat pengalihan saja, Kakak masih khawatir sama keamanan kamu disana. Apalagi Mama Merry sama Papa udah kasih wejangan sama Kakak. Kalau minta tolong ma Al, AL akan kerepotan. Biarin dia jaga Nia dan Bunda, kalau dia tahu masalah ini yang ada dia gak akan fokus" jelas Doni.

"Oh gitu, oke! aku ikutin aja Kak, asal semuanya gak bikin Kakak kerepotan" Ucap Yuki, ia merasa bahagia karena meski ia tak lagi seperti dulu, tapi Ia masih memiliki Doni sebagai Kakaknya jauh lebih baik. "Jujur, aku masih merasa sangat bersalah. Biarkan aku lakuin ini semua untuk gantiin posisi Kakak kamu dan jagain kamu, Ki. Dan hanya itu, Kakak gak ada maksud lain kok" Jelas Doni. "Iya, Yuki tahu kok Kak" JAwab Yuki.

Terkadang, kita melepaskan seseorang sebagai kekasih kita itu lebih baik. Jika akhirnya ia bisa memiliki seorang Kakak yang jauh akan lebih menjaganya saat ini. Meski bayangan kehilangan KAk NAomi masih saja selalu terlintas, Yuki hanya bisa menghela nafasnya dan tersenyum. Karena ia harus merelakan semua itu, apalagi Kak NAomi sudah bahagia di dunianya. Dan melihat Doni bahagia sekarang dengan Kak Nia, menjadi jawaban atas keputusan Yuki untuk melepaskannya, karena nyatanya ia juga bahagia dengan semuanya.

***
Hari ini adalah hari dimana Yuki akan kembali ke AUSI, tentunya dengan Al yang akan mengantarnya sampai ke tempat tinggal Yuki. Itu kesepakatan terakhir yang gak bisa dibantahkan oleh siapa pun.

Semua mengantar Yuki dan Al ke Bandara,  kecuali Doni yang memang udah lebih dulu pergi ke Bali untuk urusan kerja, yang nyatanya akan berangkat dari sana setelah Al kembali ke Indonesia. Sedangkan Nia kini diminta untuk tinggal bersama orang tua Yuki dengan permintaan Yuki yang sedikit mengancam, tapi ancaman yang manis sepertinya. Dan sampai Al kembali,  Nia akan temani Bunda dulu sebelum tinggal bersama keluarga Yuki. Kini tugas Ryu menjaga orang-orang yang Yuki sayangi.

Seolah mengerti pandangan Yuki, Ryu tersenyum menganggukan kepalanya, seolah berkata "Aku akan lindungi semuanya, Kak. Kakak gak usah khawatir". Dan seakan seperti telepati Yuki menerima jawaban itu. Perasaannya mulai tenang dan ia siap untuk pergi, genggaman Al menyadarkannya dan serasa memberikan energi yang besar untuknya.

"Makasih semuanya, maaf Yuki sering repotin kalian" Ucap Yuki setelah memberikan salam dan pelukan perpisahan pada semua orang. "Gak ada yang repot kok,  kita seneng" jawab Ryu. Yuki tersenyum dengan begitu manis, dia percaya semua akan baik-baik aja. Dan ia juga punya Sang Maha Pencipta yang akan menjaga semua orang yang ia sayangi.

"Ayo, penerbangan kita udah dipanggil" Ucap Al. Dan Yuki pun masuk bersama Al dengan genggaman yang tak pernah terlepas dari tangannya.

Dalam perjalanannya Al dan Yuki tak melepaskan genggamannya,  seakan takut untuk terpisah sedetikpun. Al memasangkan Earphone ketelinga Yuki, ada lagu favorit Yuki yang sudah lama sekali ia tak pernah mendengarnya, "Sempurna" lagu yang menggambarkan ketulusan sebuah cinta yang ia selalu lihat dari orang tuanya,  dan keadaan yang sama selalu diimpikan Yuki.

Yuki menoleh kerah Al, merasa aneh. "Aku tahu lagu ini kesukaan kamu dari Mama Merry. Mama bilang ke aku kalau kamu selalu dengerin ini dulu sebelum semua terjadi" Ucap Al yang seolah menjawab semuanya.

"Kamu sayang banget ya sama aku?" Pertanyaan Yuki yang tak perlu Al jawab sesungguhnya, tapi membuat Al tersenyum gemas. "Kalau aku gak sayang banget sama kamu, gimana bisa aku sehancur itu saat kamu gak ada? " Al menjawabnya dengan tak melepaskan pandangannya pada Yuki. Yuki pun tersenyum bahagia.

The Power Of LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang