12; Tiba-tiba

3.6K 448 39
                                    

Irene berjalan dengan pelan memasuki sekolah karena... Ah, mengingat kejadian kemarin bikin dia berjanji gak akan membuat Taehyung cemburu lagi. Sumpah ya, Taehyung cemburu lebih menyeramkan dari pada ketemu tuyul di jalan. Seakan-akan dirinya akan dibunuh secara perlahan. Padahal dia gak tahu-menahu tentang cincin yang Mino kasih.

"OY!"

Seseorang memanggil Irene. "Apa lo?" Sahutnya galak.

"Pagi-pagi galak banget."

"Gue lagi capek, jangan ganggu gue!" Irene melepas rangkulan Mino dengan kasar.

"Bener-bener galak nih orang," gumam Mino pelan menatap punggung Irene yang berjalan cepat. Dia mengejar dan menyamakan langkah mereka. "Rene, lo pakai cincin yang gue kasih, 'kan?"

Irene mendadak berhenti dan menatap Mino. "Mati gue, cincinnya udah dijual adik gue." Dia mengalihkan pandangannya dan lanjut berjalan. "Gue simpan di rumah, takut hilang. " Dia mencari alasan.

"Besok pakai, ya, gue mau lihat."

Irene angguk-angguk aja, intinya besok cari alasannya lagi.

"Rene..." Mino menahan lengan Irene untuk berhenti.

Irene berbalik dengan mulut yang ingin menyumpah. Dia sudah capek sama Taehyung malah ditambah kesal sama kelakuan Mino yang menganggu dia terus. Padahal keinginan Irene simpel, cuma mau cepat sampai ke kelas terus tidur. "BISA GAK---"

"Jadi pacar gue, ya?" Tiba-tiba Mino berlutut dengan memegang kedua tangan Irene. Saat itu juga, mereka jadi pusat perhatian dan banyak yang berkumpul untuk melihat mereka.

Irene membeku, bingung dengan keadaan yang mendadak itu. Sesuatu yang tidak dia perkirakan terjadi. "Omong kosong apa lagi, sih!" Dia melepas genggaman Mino, lalu menjauh perlahan.

"IRENE!" teriak Mino.

"GUE BELUM BISA JAWAB!" sahut Irene. Buru-buru dia pergi menuju kelasnya. Sepanjang perjalanan dia selalu menjadi perbincangan semua murid yang dia lewati, sampai-sampai dia risih dan ingin cepat berada di kelas. Kelas semakin dekat hingga tiba-tiba dia terhenti. Matanya gak salah lihat, 'kan? Kenapa ada Taehyung berdiri di depan kelasnya? Gak lupa dengan anak buah juga.

Irene hanya bisa berpikir positif, mungkin Taehyung ada masalah sama anak di kelasnya, jadi pasti bukan mencarinya. Dia mengangguk yakin, dan berjalan dengan tenang. Tapi kok, Taehyung malah menatap ke arahnya. Dia menoleh ke belakang, memastikan jika Taehyung gak benar-benar menatapnya, tapi menatap belakangnya. Berapa kali pun dia menoleh tidak ada orang di belakangnya. Dirinya semakin dekat dengan pintu kelas dengan terdapat Taehyung yang berdiri di sana sambil menyilangkan kedua tangan.

Irene berusaha memalingkan wajahnya agar tidak berkontak mata. Selangkah lagi, dirinya akan masuk ke dalam kelas. Benar, selangkah lagi. Namun, sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Irene."

Panggilan lembut Taehyung terdengar di kupingnya. "Gak salah denger, 'kan?" Dia refleks menatap Taehyung dengan perasaan yang campur aduk. Bukannya mereka harus gak saling kenal. "Apa?" tanyanya.

Wait a Minute, Baby ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang