Di hari weekend seperti ini seharusnya Irene jalan, shopping atau minimal makan di cafe dengan teman-temannya. Namun, sekarang hidupnya sudah berbeda, yang dia lakukan hanya mengurus suami, suami dan suami. Dia membuka perban Taehyung dengan perlahan karena harus mengganti perban yang lama. "Kepala kamu agak sinian," pinta Irene agar lebih dekat dengannya. Posisi mereka sekarang itu, Taehyung yang lagi berbaring di paha Irene, lalu Irene yang bersandar di kepala ranjang.
"Aku pengen jalan," celetuk Irene tiba-tiba.
Tiba-tiba Taehyung menatap Irene. "Jangan tatap aku kayak gitu, iya gak jadi." Irene ngambek.
"Maaf. Tapi kita gak bisa kencan kayak pasangan lain." Taehyung mencoba berterus terang. Wajah lelaki itu juga sedikit menyesal.
"Aku bisa paham kok, mukamu gak usah kayak gitu." Iya, Irene paham semua itu akan berakibat fatal untuk kehidupan mereka berdua jika dia egois minta kencan di luar. Dirinya terus berpikir mengapa Taehyung menyeretnya untuk hidup dengan penuh ancaman.
"Aku bakal cepat memusnahkan semuanya." Taehyung cukup merasa bersalah karena tidak bisa mengikuti kemauan Irene.
"Jangan bahayakan dirimu sendiri. Tapi apa gak bisa kamu berhenti aja?"
"Aku udah gak bisa berhenti. Semuanya udah terlanjur, mau aku berhenti atau gak, semua bakal sama."
Irene diam karena dia berpikir kenapa hidup Taehyung harus begitu. Apa Taehyung tidak punya pilihan lain. Ya, sebenarnya dia gak masalah kalau Taehyung orangnya begitu tapi karena dia sekarang istri Taehyung pasti juga akan berimbas padanya.
"Maaf, harusnya aku tidak menyeretmu... Apa kamu merasa terbebani?" Tanya Taehyung.
Jujur saja Irene sangat khawatir dan dia tidak pernah terpikir harus hidup dengan penuh kewaspadaan. "Iya aku terbebani, aku tidak tenang. Alasan kuat apa tiba-tiba kamu menikahiku? padahal kamu tau sendiri resiko yang bakal aku atau kamu dapatkan. Nasib kita tergantung seberapa pintar kita menyembunyikan hubungan."
"Maaf." Taehyung tampak sangat merasa bersalah.
"Gak apa-apa. Aku sekarang istrimu jadi sebisa mungkin aku membantu dan mendukungmu." Irene tersenyum cerah yang membuat Taehyung juga ikut tersenyum. Senyum yang menular.
Tiba-tiba Taehyung bangun. Dia dengan sengaja menatap Irene dengan jarak yang dekat lalu membisikkan sesuatu. "Kenapa kita tidak coba melakukan ritual suami istri saja."
Irene seketika membulatkan matanya dan mendorong Taehyung agar menjauh. "Lama-lama gue mencret kalau dia sedekat itu, anjay banget."
"Kok diam? Jadi boleh nih?"
Irene mengeluarkan keringat dingin. "Kapan aku bilang boleh! Gak, aku belum siap, lagi datang bulan." elak Irene.
"Kamu bohong, kan? Sini aku cek!"
Setelah Taehyung ngomong begitu, Irene langsung lari menghindari lelaki mesum yang sebenarnya suaminya sendiri.
"AKU BENERAN! TAEHYUNG!"
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wait a Minute, Baby ✔️
FanficTanpa terduga Irene mendadak menikah dengan seseorang yang tidak dia kenal. "Kamu siapa?" "Aku suamimu." "Apa aku bisa bahagia jika menikah denganmu?" "Aku akan pastikan." Namun, ternyata Taehyung adalah orang yang tidak terduga. "Apa kamu meng...