AGATHA -2

70 3 3
                                    

Kringgg...

Suara alarm berbunyi. Seorang remaja laki-laki terbangun dari tidurnya dan langsung loncat dari atas tempat tidur sambil menggerutu.

"Arggghhh, sial udah jam 06.30!"

Ia langsung berlari ke kamar mandi. Bukan untuk mandi, lebih tepatnya hanya untuk cuci muka dan gosok gigi saja karena ia tau, tidak ada waktu lagi untuk memanjakan diri di dalam sana.

Setelah selesai melakukan aktifitasnya ia langsung berpakaian seragam lengkap dan langsung menyambar HP yang ia letakan di atas meja belajarnya. Ia langsung berlari menuruni tangga sambil menyampirkan tas di bahu sebelah kanannya.

"Engga sarapan dulu den?" tanya salah satu pembantu rumah tangganya.

"Engga usah bii, udah kesiangan, ngga sempet." balasnya singkat sambil terus berlari menuju garasi untuk mengeluarkan motornya dari sana.

Setelah ia selesai, ia langsung mengendarai motornya sedikit lebih cepat dari biasanya,dan berharap ia tidak akan telat.

"Semoga aja Pak Budi belum nutup gerbangnya." katanya di dalam hati.

Setelah 15 menit motornya berhenti tepat di depan gerbang SMA NUSA INDAH.

"Shitt, siall." gerutunya sambil memukul bagian depan motornya.

"Heii kamu! Diam di situ, jangan coba-coba untuk kabur!" terdengar teriakan dari Pak Agus. Bagi siswa-siswi SMA NUSA INDAH, Pak Agus adalah salah satu guru terkiller di sana. Hampir semua murid tidak ada yang berani membantah Pak Agus.

"Kenapa kamu telat?! Kamu tau kan hari ini hari Senin, dan setiap hari Senin gerbang ditutup 15 menit sebelum jam 07.00. Lalu kenapa sekarang kamu bisa telat?!" celoteh Pak Agus.

"Maaf pak, saya kesiangan tadi," balasnya.

"Maaf-maaf, siapa namamu?!" tanya Pak Agus kepada remaja laki-laki itu.

"Aga pak, kelas 11 MIPA 4."
balasnya lemah.

"Loh, jadi kamu Aga? Saya dengar kamu murid teladan dan pandai, bisa-bisanya murid teladan ini telat. Ya sudah, ayo ikut saya."

Tepat sekali. Remaja laki-laki itu adalah Rasya Aga Putra. Seorang Aga telat? aneh bukan?. Tapi ia punya alasan untuk itu, semalam Aga berkutat di depan laptopnya. Ia mengerjakan tugas-tugas yang selama ini tertinggal. Dua minggu belakangan ini, Aga disibukan oleh turnamen basket antar sekolah. Bukan hanya Aga sebenarnya, tapi semua tim basket juga ikut sibuk hanya saja, karena Aga kapten tim basket kesibukannya jadi bertambah dua kali lipat dari pada anggota yang lain.

Setelah Aga selesai memakirkan motornya di dalam, ia langsung mengikuti Pak Agus yang sudah berjalan menuju halaman belakang.

"Kamu bersihkan halaman ini, dan ingat harus sampai bersih. Jangan coba-coba kabur, kalo kamu berusaha kabur, hukumannya akan saya tambah." ucap Pak Agus ke Aga.

"Baik pak." balas Aga pasrah. Lalu Pak Agus meninggalkannya di halaman sendirian, yang memang kebetulan Aga telat seorang diri.
Aga langsung melaksanakan hukumannya dengan rasa malas, tapi itulah resikonya terlambat di hari Senin.

*******

Teeettt...
Bel istirahat berbunyi dan seluruh siswa-siswi SMA NUSA IDAH langsung berhamburan keluar kelas menuju kantin. Sama halnya dengan kelas-kelas yang lain, kelas 11 MIPA 2 pun ikut bersorak saat tahu penderitaannya selama dua jam sudah berakhir.

"Baiklah anak-anak, cukup sekian, dan jangan lupa minggu depan bapak akan adakan ulangan BAB 4." ucap Pak Suripto sambil berjalan keluar kelas.

"Iyaa pakkkk." balas semua murid sambil membereskan buku mereka masing-masing.

AGATHA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang