AGATHA -4

25 3 0
                                    

Keesokan harinya, di lapangan basket SMA Nusa Indah sudah dipenuhi oleh para siswa-siswi untuk menonton pertandingan basket antar sekolah. Para penonton kali ini didominasi oleh para kaum hawa, mereka berlomba-lomba mencari tempat duduk yang paling dekat dengan lapangan agar lebih puas menonton pertandingan dari dekat. Dan meskipun pertandingan belum dimulai, tempat duduk yang berada di bagian paling depan sudah hampir dipenuhi oleh para kaum hawa. Sama halnya dengan Adel, sedari tadi ia terus-terusan menarik lengan Atha untuk menemaninya menonton pertandingan basket.

Memang hampir seluruh warga SMA Nusa Indah hari ini menyisakan sebagian waktunya untuk melihat pertunjukan dari para most wanted boy. Adel sudah sangat geram karena sedari tadi ia mengajak Atha pergi menonton, sahabatnya itu terus-terusan menolak. Bagi Atha disaat-saat seperti ini, ketika sekolah sedang bebas dari pelajaran lebih baik ia menghabiskan waktunya untuk membaca novel di kelas yang sepi dan tenang. Dari pada pergi ke lapangan, berdesak-desakan, panas, dan juga pasti sangat berisik.

"Nathasha Dea Sivianaaa... Ayoo ke lapangan baskett... Gue pengin nonton para cogan-cogan sekolah, siapa tau nanti ada cogan dari luar sekolah kita kan lumayan..!! Ayo dong, Thaa..!!" rengek Adel untuk kesekian kalinya kepada Atha.

"Ishhh diem deh, Dell! Tinggal lo ke lapangan sendiri aja kenapa sihh! Lagian tadi ngga sekalian ikut anak-anak yang lain tuhh! Gue mau baca novel, Pleasee!!" balas Atha yang masih setia duduk di depan sembari membaca novel barunya.

Adel mendesis geram mendengar jawaban dari sahabatnya tersebut. Adel berfikir sejenak untuk mencari cara agar Atha mau menemaninya melihat pertandingan basket. Adel memang sengaja tidak ikut dengan teman-temannya yang lain, tujuannya hanya satu. Ia ingin Atha ikut melihat saat anak-anak basket sedang bermain, karena selama ini Atha memang tidak pernah ikut berantusias terhadap hal-hal yang menurutnya tidak penting. Termasuk pertandingan-pertandingan antar sekolah, terutama basket.

"Kalo lo mau ikut gue nonton, pulang sekolah gue beliin novel yang lo pengin!" celetuk Adel tiba-tiba setelah berfikir keras. Ia hanya bisa melakukan ini agar Atha mau ikut dengannya menonton para cogan dari sekolahnya.

"Sip-sip oke!!" jawab Atha tanpa berfikir panjang. Jika sudah membawa-bawa sebuah novel ia akan sangat antusias dan akan melakukan apapun agar bisa mendapatkan novel impiannya tersebut.

******

Dan di sini lah para kaum hawa mulai histeris melihat para cogan sekolahnya melakukan latihan sebelum pertandingan dimulai. Adel masih berusaha menarik tangan Atha agar jalan lebih cepat menuju lapangan basket. Adel memang sudah tidak sabar melihat para cogan sekolahnya, ditambah lagi suara teriakkan dari para penonton sudah mulai terdengar.

"HUWAAAA PARA COGAN KUUU!!!"

"ADUHHH ITU KERINGATNYA BIAR GUE LAP AJA SINIHHH, RELA KOK!!"

"ADUHH ABANG AGAA GANTENGNYA DIKONTROL DONGG ITUUU!!"

"AAAAAA....RIGA JUGA GANTENGGG!!!"

"SEMANGATT AGA SAYANGG!!"

"SEMBARANGAN SAYANG-SAYANG, AGA PUNYA GUEE!!"

"AGAAAA..!! I LOVE YOU BABEE!!

"BABI KALI AHH!"

"DI HATI GUE CUMA ABANG AURIGA TERSAYANG."

"HALAHHH, EMANG RIGA MAU SAMA BUNTELAN SINGKONG!!"

"SEMBARANGAN LOO..! MENDING GUE, DARI PADA LO CANTELAN WAJAN!!"

AGATHA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang