2. 》Elo《

110 55 45
                                    

Anyeong🤗🤗
Update lagi nih
Moga bagus😁
Maaf kalu typonya permanen
_________________________________________-------------------------------------------------------------

Mulmed Aldo☝

Tok! Tok!

Suara ketukan pintu membuat seorang gadis dengan keadaan kucel terbangun dari tidurnya. Ya, dia Anla.

Sayup-sayup terdengar decitan pintu kamar tersebut.

"Woi dek,bangun napa. lo gak sekolah. Sampe kapan lo ngebo."

Seorang cowok berteriak tak karuan di kamar Anla. Dia Erik Casandra. Kakaknya Anla. Eric membangunkan Anla dengan senjata andalannya. Yaitu suara toanya. Tidak jauh berbeda dengan Anla yang juga memiliki suara khas tersebut.

"Iye-iye gue dah bangun nih." Anla mengerjapkan matanya sembari menguap kecil.

"Bang, lo teriak-teriak gitu kayak emak-emak kehilangan jemuran tau gak." Anla bangun dari tidurnya sambil mengucek-ucek matanya.

"Dasar adek kurang ajar, lo. Untung abang bangunin gak liat jam lo, dek."
Eric lalu pergi dan menutup pintu kamar Anla kencang. Kemudian melanjutkan sarapannya di lantai bawah.

'Tumben abang bangunin. Kan ada jam weker' batin Anla.

Anla melihat kesamping ranjangnya.
Ternyata jam wekernya mati.

Perlu kalian ketahui!
Sebenarnya Anla bisa saja bangun pagi tanpa menghidupkan jam weker. Tapi bangunnya pagi buenget. Sebulan yang lalu Anla bangun jam 2 pagi. Ngapain coba. Anla menyalakan semua lampu rumah dan menghidupkan speaker keras2 yang membuat abangnya terbangun.
Yang sabar ya, Erik.
Anla juga mempunyai phobia. Ia terkadang menangis tak menentu bahkan yang parahnya sampai pingsan. Makanya, sejak itu keluarganya harus ekstra hati2 menjaga Anla baik2.

🌲🌲🌲

Seketika lamunan Anla pudar.

"Bang, sekarang jam berapa, sih. Jam weker gue mati." Suara toa Anla terdengar sampai lantai bawah.

"Udah jam 6.45." Erik menjawab santai sambil memasukkan sepotong roti kedalam mulutnya.

"Oohhhh..... APA!! Jam 6.45. Kok abang gak bilang2 sih. Gue ntar telat."

Anla mengambil handuk dan segera melesat ke kamar mandi.

Anla hanya menggosok gigi dan cuci muka. Hanya perlu beberapa menit saja ia sudah keluar dari kamar mandi dengan seragam sekolahnya.
Dan sialnya, ini Hari Senin, upacara bendera.

"Huh, dasar abang laknat. Tunggu pembalasan gue." Anla terus berjalan dengan muka kusutnya yang belum di sertika.


Ruang makan,

"Dek, lo gak sarapan?" Anla membuang muka ketika Erik menatapnya.
"Gak selera."

Anla duduk di kursi ruang makan sambil memasang sepatunya. Aneh.

"Abang kok gak bangunin gue. Ini hari Senin tau."

"Ya, abang tau ini hari Senin. Bukan hari minggu." Anla menjulurkan lidahnya. Kemudian kembali memasang sepatunya.

For You 'Ice Cream'(✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang