4. 》Pembalasan (1)《

56 21 6
                                    

Yolayolayeah...!!
Webe
Masih semangat baca ceritaku kan?

"Iya dong, pastinya"~identitas tersamarkan

Lah, author ngomong sendiri😂
Langsung masuk...

_________________________________________-------------------------------------------------------------

🌳🌳🌳

Anla pov

Gue dan Nadia sedang berada di kantin sekolah. Kita mesen batagor dan es jeruk favorit kami sejak tahap orok.

Suap demi suap kami lalui dengan candaan Nadia yang menurut gue garing.
Gue gak peduli, yang penting gue masih bisa ketawa. Tandanya gue masih punya mulut dan gigi kinclong.

Gue edarin mata ke segala penjuru kantin. Itung2 ada yang lengket.

Gue lihat cowok masuk ke kantin dengan gaya coolaknya. Kayaknya dia gak asing lagi bagi ghue. Gue pasang mata tajam sambil terus pikir.

Itu es batu! Si Aldo dodol itu. Waduh... kalau sampai dia liat gue bisa gawat nih. Gue kan harus nagih nanji ama dia.
Wadaw!! Dia liat gue.

Dia nuju kemari segala. Pasti dia udah tau keberadaan gue sekarang. Mangkok! Mana mangkok!

Gue ngerasain nanti bakal ada pertanda buruk.

***

Aldo pov

Gue lagi nuju ke kantin nyusul dua curut. Setahu gue namanya sih Dava dan Dimas. Kita sebenarnya temenan udah lama sejak SMP. Tapi kita pisah ketika dengar kabar mimi peri gantung diri diatas pohon jeruk.

Dah bosan hidup kali ya~Aldo.

Gue awalnya gak tau juga kenapa dua curut nangis mulu dan memilih untuk pergi meninggalkan bumi kita tercinta. Ups😁

Dan sekarang, kita dipertemukan lagi di sekolah gue yang baru.

Gue dah tiba di depan kantin. Ketika gue masuk gue melihat aura negatif dari pojok kantin. Udah terendus bau2nya. Gue coba mendekatkan jarak.

TERNYATA SI ROTI BANTET!! Itu julukan yang gue beri untuk Anla. Walaupun dianya gak tau.

***

Giliran author

Anla terus bersembunyi meskipun Aldo sudah tau keberadaannya.

"Nad, kalau ada yang nyari gue. Bilang gue gak ada. Gak tau keberadaannya. Ok." Anla merunduk di bawah meja panjang pojok kantin.

"Lo ngapa, La?" Nadia cekikan.
"Ssstttt..... diem."

Ditempat lain tak jauh dari mereka Aldo terus berjalan menuju pojokan.

'Lo gak bisa kabur dari gue' batin Aldo.

PRAAAAANG!!

Belum sempat melabrak Anla, Aldo dikejutkan dengan tumpahan kuah bakso yang mengenai seragamnya.

Sontak semua isi kantin menoleh kepadanya.
'Manusia'.

"Maaf nak Aldo. Mbok gak sengaja." Ia langsung mengelap seragam Aldo yang terkena tumpahan bakso.

"Nanti orang tua nak Aldo marah." Mbok Inah, pemilik kantin merasa bersalah. Ia lalu mengemasi pecahan piring yang jatuh ditangannya.

"Gak papa, Buk. Cuma basah dikit kok. Mari Aldo bantu." Dengan senang hati Aldo memungut pecahan piring tanpa rasa malu.

For You 'Ice Cream'(✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang