bagian 3

7K 447 6
                                    

Villy berjalan mondar mandir di balkon kamarnya,sesekali matanya melirik kearah gerbang.menunggu tuan alex sang pemiliknya pulang,sudah beberapa hari tuannya itu selalu pulang larut dan pergi pagi sekali,mereka hampir tidak pernah bertemu langsung selain saat alex sedang melampiaskan nafsunya ketika tengah malam villy sudah tertidur dan harus terbangun untuk melayani tuannya itu hingga hampir pagi.belakangan ini perasaan villy menjadi tentram saat didekat tuannya.jadi dia ingin bertemu tuannya sebentar sebelum dia pergi tidur.

Terdengar suara mobil tuannya memasuki pekarangan mansion,villy buru-buru berlari tak sabar ingin melihat tuannya tapi langkahnya terhenti di ujung tangga saat melihat tuannya memasuki pintu depan tidak seorang diri,ada 2 orang wanita dan seorang pria seusia tuannya masuk bersama tuannya.'mungkin teman-teman tuan alex,lebih baik aku tidak menemui tuan sekarang' pikirnya dan berbalik akan kembali kekamarnya sebelum sebuah suara menghentikannya.

"villy! apa yang kau lakukan disana!" 

Dueng...seperti tertangkap basah saat sedang mencuri,villy menoleh takut-takut karena mendengar nada marah tuannya barusan.

"ma-maaf tuan,saya..saya haus" alasan paling bodoh yang diucapkannya karena dikamarnya sudah tersedia dispenser mini yang selalu terisi penuh.

"masuk!" hanya itu yang diucapkan alex,villy hanya berani menunduk dan segera memasuki kamarnya,takut jika alex semakin marah.

"siapa dia alex?" tanya salah satu teman wanita alex.

"hanya pelayan" 

"aku tidak yakin" balas wanita lainnya.

"hey,kucing yang sangat manis..." teman prianya juga ikut menimpali. semua masih terdengar oleh villy sebelum dia benar-benar memasuki kamarnya.

.

.

.

villy menghela napasnya pelan...sudah terbiasa dengan keberadaan tuannya setiap malam dan sikap tuannya belakangan yang membuatnya nyaman,tapi seminggu ini sejak tuannya membawa teman-temannya kemansion tuannya itu tidak lagi menyentuhnya ataupun sekedar menjenguknya seperti waktu dia sakit dulu.ada rasa rindu yang villy tidak mengerti,ia hanya mengerti bahwa dia bahagia ketika di dekat tuannya.
Villy kesepian,tidak ada yang menemaninya malam ini...tuan alex mungkin sudah tidur lelap dikamarnya,atau sedang sibuk dengan teman-temannya.
Keluar dari kamar dan berjalan jalan mengelilingi mansion besar ini mungkin bisa membuatnya lelah dan mengantuk,

"oww ada kucing kecil sedang keluyuran...apa yang kau cari?" dengan nada pedas salah satu teman tuan alex menegurnya.tatapan wanita itu tajam dengan aura permusuhan yang sangat terlihat.

"ak-aku tidak mencari apapun,hanya belum mengatuk saja nona" villy berusaha bersikap sopan dihadapan teman majikannya itu.

"panggil aku nyonya alicia,aku adalah calon istri alex.mengerti?!" sergahnya sinis.

"ba,,ik nyonya saya mengerti" suara villy sedikit tersendat,ada rasa tidak nyaman mendengarnya.

"aku sudah disini jadi kau tidak perlu lagi melayani alex dengan tubuh jalangmu itu" alicia mengucapkannya sambil beranjak meninggalkan villy yang masih terdiam.
'apa yang salah...aku kan hanya di beli,bukan aku yang merayu tuan alex?' pikirnya.

Masa bodo dengan kata-kata kasar alicia tadi toh sudah biasa dia dihina.lagipula tau apa nyonya alicia,villy lanjut berjalan berputar-putar sekeliling mansion,tanpa disadarinya ada sepasang mata yang mengawasinya dari sudut tak terlihat di lantai atas.

.

.

.

Pagi pun tiba,dan beranjak siang.begitu cepat hari berlalu.

SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang