Kami berjalan di lorong yang panjang ini. Tetsuya melambai pada kami, dia sudah sampai di depan kelasnya.
"Jangan lupa pikirkan kau akan masuk klub apa, Mirei-chan?", pintanya sambil berlalu.
"Haik...", jawabku sambil tersenyum.
Tak seperti biasanya Kento di sebelahku diam, biasanya dia akan marah karena aku bermanis-manis dengan kakaknya.
"Oii, Mirei... apakah kau sudah memutuskan untuk masuk klub apa?", tanya Kento membuyarkan lamunanku.
"Ah~ kakakmu baru saja bertanya dan kau bertanya lagi. Aku masih belum memutuskan. Aku sedikit tertarik untuk masuk di klub basket, tapi klub drama juga menyenangkan."
"Oh...begitu. Baiklah",jawabnya.
Kami sampai di kelas, aku duduk di kursi di depan Kento. Teman sebangkuku bernama Haibara Ai. Dia anak yang manis, kami sudah saling mengenal sejak SMP. Walaupun dulu kami tidak pernah sekelas, tapi sekarang kami benar-benar akrab.
"Ohaiyo, Mirei-chan?", sapanya
"Ohaiyo, Ai-chan?", jawabku sambil tersenyum.
"Sudah ku putuskan aku akan masuk di klub basket. Kebetulan Tetsuya-senpai kemarin berkata padaku bahwa klub basket butuh manager baru.", lanjutnya dengan mata berbinar.
Aku tahu alasan dia bertingkah konyol seperti itu, Ai menyukai Tetsuya-senpai.
"Aku masih bingung, menurutmu aku harus masuk klub apa?", tanyaku meminta pendapatnya.
"Ah~ bukankah lebih baik kalau kau masuk klub sepakbola. Setahuku mereka juga membutuhkan manager baru. Shinichi-senpai kan juga sudah tingkat 12. Benar begitu kan, Kento-kun?", sambil menoleh ke belakang.
Yang diajak berbicara hanya ber-oh ria.
"Ah~menurutmu begitu, Ai-chan?", tanyaku lagi
"Emmm...", jawabnya singkat.
Pelajaran pun dimulai saat Masami-sensei masuk ke kelas.
Kring....kring...
Bel istirahat berbunyi, semua teman -temanku berhamburan keluar. Ai mengajakku ke kantin, tapi karena siang ini ibu membuatkanku bento akhirnya aku menolak.
Ku lihat Kento berjalan keluar, mau kemana dia?
*Kento POV*
Siang ini aku begitu lapar. Ingin sekali rasanya makan sesuaktu yang mengenyangkan. Tapi, apabila aku berjalan ke kantin, sama saja cari mati. Di sana pasti penuh sesak, dan aku benci itu.
Untung saja oniisan memberiku roti ini tadi pagi. Setidaknya bisa mengganjal perutku . Ah, benar, hari ini adalah hahri terakhir Shinichi-senpai menjabat sebagai manager tim kami. Dia sebentar lagi akan semakin sibuk dengan tugas dan ujian nasionalnya. Sama seperti onii-san. Apa sebaiknya aku menemuinya sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME OUT (Re- Make)
RomanceKento Yamazaki , seorang pemuda yang begitu berbakat sepak bola. Kiritani Mirei dibuat kesal dengan kelakuan tetangga barunya ini. Apakah dia selalu kasar? Kenapa selalu melempari ku dengan batu di setiap pagi ku yang indah,batinnya. --