Lagi...

12 2 0
                                    

Namaku Kiritani Mirei . Ku harap kehidupanku berubah menjadi lebih berwarna saat memasuki masa SMA. Kata Ibuku, SMA adalah masa yang paling indah.

Tapi aku belum merasakannya. Bagiku tidak ada bedanya dengan masa SMP. Mungkin karena ini baru awalnya.

Perjalanan menuju sekolah ku tidak begitu jauh. Tapi, setiap melewatinya membuatku kesal.

Rumah ini terlihat sangat rapi, tertulis nama Yamazaki di sana. Ini rumah teman baruku. Yamazaki Kento. Ia tinggal berdua dengan kakaknya.

"Mirei - chan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mirei - chan....Ohayou...", sapa pemuda tampan itu.

"Ohayou gozaimasu...", jawabku sambil tetap berlari.

Pemuda tampan ini mengikutiku dari belakang.

"Apa yang membuatmu berlari?", tanyanya

"Oh...ini...", sahutku dengan tersengal sambil menunjukan kerikil ke arah pemuda itu.

"Hahahahahahahhahahahhaha...dia berulah lagi. Tak bisakah kalian saling menyapa dengan normal?", sambungnya.

 Tak bisakah kalian saling menyapa dengan normal?", sambungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Emm...harusnya kau bertanya padanya, Senpai...", jawabku.

"Jangan terlalu sopan, aku juga ingin dekat denganmu", lanjut Tetsuya.

Yamazaki Tetsuya, dia kakak Yamazaki Kento. Teman ku sekaligus tetanggaku.

Mereka benar-benar berbeda, Tetsuya terlihat begitu sopan. Sedangkan adiknya? jangan tanya lagi. Bahkan untuk menyapaku secara normal saja dia tak bisa. Tetsuya sudah di tingkat 12 sekarang. Usia kami terpaut 2 tahun. Tapi aku merasa dia begitu dewasa. Bagaimana tidak, untuk ukuran pemuda yang masih berusia 18 tahun ia sudah bisa mengatur adiknya yang terhitung dingin.

Aku dan Kento sebaya. Kami baru masuk SMA tingkat 10. Dia sebenarnya pemuda yang tampan sama seperti kakaknya. Iseng, itu mungkin yang menggambarkan kepribadiannya. Tapi dia hanya iseng kepadaku. Terhadap orang lain, dia cenderung cuek. Walaupun begitu ia tetap menghormati kakaknya. 

Alasan mereka hanya tinggal berdua karena ibunya lebih memilih untuk tinggal di desa asalnya. Tinggal bersama di rumah itu hanya mengingatkan Ibunya pada suaminya. Benar, Ayah mereka sudah meninggal saat Kento berada di kelas 7. Itu jawaban yang ku dapatkan saat menanyai Kento tentang keluarganya.

 Itu jawaban yang ku dapatkan saat menanyai Kento tentang keluarganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mirei - chan? kita sudah hampir terlambat." Suara Tetsuya membuyarkan lamunanku.

"Ah...benar. Kita harus cepat-cepat.", sela ku.

Kurasakan tangan Tetsuya menarik tanganku untuk berlari bersamanya. Aku kaget, apa ini? Beberapa siswa yang berpapasan dengan kami pun, memandang kami sambil tersenyum. Seseorang dengan aura hitam menatap kami dari gerbang sekolah.

"Oii....kita terlambat dan kau masih bisa berpegangan tangan dengan kakak ku?", sela nya.

"Ehh....apa maksudmu?" jawabku seraya melepaskan tanganku dari genggaman Tetsuya.

Tetsuya hanya tersenyum melihat tingkahku.

"Onii -san...sudah kuputuskan aku akan masuk klub sepakbola.", ucapnya kepada sang kakak.

"Ah....begitu. Bagaimana denganmu Mirei - chan?", tanya Tetsuya padaku.

"Aku....emmm, aku belum memutuskan.", jawabku.

"Bagaimana kalau bergabung dengan ku di klub basket?",lanjutnya.

"Akan ku pikirkan."

Lagi - lagi kurasakan aura hitam menyelimuti Kento.

Apa ini????


--

Hai, minna -san,

Apakah minggu kalian berat? tenang...aku selalu ada untuk menemani hari terakhir kalian sebelum weekend.

Apakah cerita ini menarik???tinggalkan jejak dong? gampang...tinggal pencet bintang di pojok kiri bawah. Dan kalo mau comment juga dipersilahkan.

Aku sadar diri kok kalau masih bau kencur. Aaaiiyyyaaa...

Untuk para sider, tenang saja. Aku masih tetap mencintai kalian.

Sekian...

Saranghae...


xxniel:)






TIME OUT (Re- Make)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang