Kamulah-3

12 0 0
                                    

Keesokan harinya pria itu benar-benar datang ke Rumah Sakit, dan bertemu dengan Yumna. Sebelumnya info mengenai ibunya Yumna didapat oleh Wonbin dari pemilik kafe tempat Yumna bekerja, sehingga ia tahu dimana ibunya Yumna itu dirawat.

Tiba-tiba suara pintu terbuka, dan Yumna langsung mengalihkan pandangannya ke pintu. Betapa terkejutnya ia waktu melihat pria yang berada di pintu itu, yang tak lain adalah pria yang waktu itu menabraknya.

“Ternyata kamu  beneran datang, aku kira itu hanya omongan basa-basi mu saja,” kata Yumna pada pria itu.

Sambil membawa buah-buahan dan buket bunga, pria itu menghampiri Yumna, lagi-lagi pria itu mengucapkan  permintaan maafnya pada Yumna atas kejadian waktu itu. Ia juga memberikan semangat pada Yumna atas musibah yang dialaminya.

“Kamu yang tabah ya Yumna, ini mungkin cobaan untuk kamu, dan kamu harus mampu melewati semua ini.”  Dorongan semangatpun diberikan Wonbin untuk Yumna.

Yumna terdiam sejenak atas ucapan pria itu barusan kepadanya, ia merasa bingung kenapa pria yang belum ia kenal tiba-tiba mampu memberikan perhatian kepadanya, terlebih mau peduli dengan menjenguk ibunya.

“Iya terimakasih atas supportnya,” kata Yumna pada pria itu.
“Oh ya ngomong-ngomong kita belum kenalan kan semenjak kejadian waktu itu, kenalin aku Wonbin, dan aku harap ini bisa menjadi awal pertemuan baik kita setelah kejadian itu,” kata Wonbin.

Melihat perlakuan dan perkataan Wonbin yang begitu tulus untuk meminta maaf dan memberikan dukungan kepadanya untuk tetap tegar melewati musibah yang dialaminya. Hal itu membuat Yumna merasa telah keliru, karena telah  menilai Wonbin sebagai pria yang menurutnya tidak benar.

*******

Dan semenjak pertemuan itu, Yumna dan Wonbin jadi sering bertemu dan mulai akrab. Setelah pertemuan mereka yang sudah cukup lama, merekapun sering bertukar cerita satu sama lain. Mereka memang berasal dari kelaurga yang berbeda. Yumna yang berasal dari keluarga biasa, sementara Wonbin berasal dari keluarga yang terpandang. Wonbin menjalankan bisnis keluarganya yang sudah cukup sukses, dia menggantikan posisi ayahnya sebagai Direktur di perusahaan milik ayahnya.

Wonbin hanya tinggal berdua dengan sang ayah, ibunya sudah lama meninggal sejak ia masih berumur 10 tahun. Semenjak kepergian sang ibu waktu itu, wonbin di besarkan oleh sang ayah dengan baik sehingga tumbuh menjadi pria yang penuh tanggung jawab dalam segala hal.

KamulahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang