Save My Life ( Save Me In Your Love (Ikonsta) BI x IM Season 2 )

Aboji (chap 3)

Sebelumnya Mimin mw memberi penjelasan.., 

Jadi di FF ini ceritanya Yugyeom, Jungkook Cs masih dibawah umur ya. 

Masih school gitu. Jadi mreka tu segerombolan bocah bocah laknat yg urakan. Wkwkwk

Selamat membaca...,

Vote dulu dong sayaaang...,

.

Warning

Chapter ini mengandung konten dewasa (Mature ) 18+ , 20+ / NC / Vulgar

.

.

BI – POV

Sudah hampir dua pekan aku tak bertemu My Cheonsa. Ada saja alasannya untuk tidak datang, hah aku terlihat seperti anak ayam kehilangan induknya sekarang. Tiap malam menungguinya dikamar hotel yang menjadi tempat favorit kami. 

Hotel Lavender

Sebenarnya aku sangat khawatir, ahir-ahir ini dia selelu bertanya hal-hal aneh padaku. Bukan, bukan pertanyaan seperti 'Berapa ukuran celana dalam mu?', atau 'Berapa ukuran jari kelingking kakimu?', namun ini menyangkut keluarga yang entah aku tak tahu ada apa dengan itu semua.

.

.

-Flashback-

"Ha-han-hanbin ah, oh..." Dia mengejang saat mencapai klimaks.

"Cang-hyunii aahhh..." Dan aku menyusul dengan cairan yang masuk memenuhi hole-nya.

Bruuuggh...

Aku menjatuhkan tubuhku diatas tubunya yang sudah lemas.

"Hanbina-ah berrrat ugh.." Dia mendorong tubuh telanjangku hingga jatuh terbaring di sampingnya.

"Hah...hah.., ini luar biasa. Kita hanya sampai 3 ronde biasanya. Tapi hari ini kit-... ough !" Dia mencubit perut telanjang ku.

"Jangan bicara yang tidak-tidak." Changkyun memajukan bibirnya imut.

"Hahaha, bukan kah itu fakta (sluurrp)" Aku menjilat pipi gembulnya setelah merubah posisi kembali menindihnya.

"Sudah Hanbin-ah, aku lelah." Dia memejamkan mata.

"Eum, ne" Jawab ku kecewa.

Entahlah, aku merasa dia sedikit kasar ahir-ahir ini. Cara dia memandang, cara dia bicara dan cara dia bersikap seakan menyiratkan bahwa dia dibawah sebuah tekanan. Seperti tekanan mental maksut ku.

"Bin-ah." Dia memenggil namaku, ku lirik dia dan matanya masih terpejam.

"Ne?" Tanyaku kalem.

"Menurutmu, apa itu keluarga?" Tanya Changkyun.

"Keluarga? " Aku mengulang.

"Ne, keluarga. Tentang Ayah, ibu, dan juga saudara." Tanyanya dengan nada sedikit bergetar.

"Chankyuni, sebenarnya ada apa? Jika ada masalah, tolong ceritakan padaku!" Aku mengubah posisi menjadi terduduk dan masih mengamati Changkyun yang terbaring degan mata terpejam.

"Cukup jawab saja ! Dan jangan banyak bertanya." Dia berkata dingin.

Aku hanya bisa menghela nafas, berusaha sabar menghadapi tingkah aneh kekasihku ini.

"Hah, keluarga ya? Entah lah, sebenarnya , aku tak begitu tahu tentang arti keluarga. Ayah dan ibuku. Sejak aku berusia 13 tahun, aku tak lagi mendengar kabar tentang mereka. Bahkan sampai sekarangpun aku tak tahu. Aku dirawat oleh ibu Jinan hyung saat itu, memperlakukanku seperti anaknya sendiri. Membagi kasihnya sepenuh hati tanpa membedakan kami. Aku merasakan kehangatan dari keluarga bermarga 'Kim' itu, walau faktanya kami tak ada ikatan darah. Ayah Jinan hyung juga baik. Itu lah sebebnya mengapa aku begitu menyayangi Jinan hyung." Terangku panjang lebar.