"Cheers!"
Enam muda-mudi itu mendentingkan gelas berisi tequila mereka, kemudian langsung menghabiskan isinya dengan satu tenggakan. Bagi Amber, Keano, Samuel dan Bas satu tenggakan tequila ini belum ada apa-apanya, berbeda dengan Ayu dan Sherafin yang udah merasa satu shot tequila itu udah lebih dari cukup.
Malam ini mereka akhirnya ke La Favela, meskipun sempat ragu-ragu karena katanya tempat ini sedikit memilih-milih pengunjung - membedakan pengunjung lokal dan turis, tapi akhirnya mereka memutuskan untuk coba aja dateng dulu. Akhirnya, berkat wajah bule dan aksen inggris-australia Samuel, bouncer langsung mempersilahkan mereka untuk masuk, coba kalo cuma Ayu dan Sherafin bisa-bisa langsung ditolak.
"Kayanya harus one shot lagi nih, kurang berasa kalo satu doang!" Tanpa menunggu jawaban dari teman-temannya, Amber langsung menarik tangan Samuel untuk menemaninya ke bar.
"Kalo nanti kalian udah tipsy terus Amber masih nawarin minum, tolak aja gapapa. Soalnya dia tuh minum alkohol udah kaya minum air putih, kita bertiga aja kalah." Kata Bas, membuat Ayu dan Sherafin langsung mengangguk, "Kalian tapi biasa minum kan atau gimana?"
"Occasionally." Jawab Ayu - yang emang selalu bisa mengendalikan dirinya kalo pergi ke night club gini. Toleransi Ayu jika dibandingkan sama Sherafin juga lebih tinggi, Sherafin kadang baru two shots of tequila aja udah bisa ngajak stranger untuk dansa.
"Yang penting kaya kata Bas tadi sih, know your own pace when you drink, and take care of yourself. Jangan ikutin Amber, dosa."
"Ada juga jangan ikutin lo, Ken. Lebih dosa. Jangan percaya sama Keano, kelihatannya aja dari luar dia alim, padahal dia lebih parah daripada gue." Timpal Amber yang sekarang udah kembali dengan membawa tiga gelas tequila, tiganya lagi dibawa sama Samuel. "Okay, lets do our toast again!" Lanjutnya setelah membagikan tequila ke masing-masing orang.
"Cheers!" Setelah mereka bersulang dan menenggak habis tequilanya, grup ini langsung turun ke tengah dancefloor. Berdansa mengikuti alunan lagu dari DJ yang malam ini memainkan lagu-lagu Top40, yang jadinya rame dan seru banget karena mereka gak cuma bisa dance tapi juga singalong sama lagu-lagunya.
"One kiss is all it takes to fall in love with me! Possibilities! I look like all you need!" Keano tersenyum sendiri melihat Ayu yang sejak tadi semangat banget menyanyikan lagu-lagu yang dimainkan, dia gak percaya aja gadis yang tadi pagi di pantai kelihatan kalem, malamnya bisa rame juga.
"Having fun, Yu?" Bisik Keano yang sekarang sudah ada di belakang Ayu, dan gadis itu langsung mengangguk, "Coba kalo mereka play Honne, mungkin bakal lebih fun lagi ya buat lo."
"Wah kalo Honne dimainin, gue traktir lo deh minuman paling mahal disini!" Canda Ayu dengan suara setengah berteriak, karena suaranya udah pasti kalah sama musik - mau bisikin Keano juga dia effort karena harus jinjit dulu karena perbedaan tinggi mereka.
"Jangan traktir minuman dong, udah biasa! Mending lo kasih gue baju hasil desain lo aja dari SEASYDE gimana?" Tanya Keano, dan Ayu langsung tertawa.
"Wah kalo itu, harus tanya ibu Sherafin, jangan tanya saya." Jawab Ayu sambil menoleh kearah Sherafin, yang sekarang sudah asik menari bersama Bas - sedangkan Amber dan Samuel lagi-lagi pergi ke Bar.
"Kalo gitu lo temenin gue jalan-jalan aja seharian, itu gak perlu tanya Sherafin dulu kan?" Tanya Keano lagi, "Deal ya?"
"Hahahaha! Hari ini juga gue udah nemenin kalian jalan-jalan, dari pagi sampe pagi lagi kan?"
"Hari ini kan nemenin gue dan temen-temen gue, besok-besok gue aja yang ditemenin mereka gak usah. Udah pokoknya deal ya?" Kata Keano sambil mengangkat satu tangannya, mengajak Ayu untuk hi-5.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coastal Love
Novela Juvenil- summer radio, fireworks off the patio, 3 am string of green lights in a row & the real thing, love can change anything if you can just let go