Dark Angel

125 5 8
                                    

Tak terasa sepuluh tahun sudah aku di neraka ini. Sepuluh tahun sudah aku menjadi pembunuh.

Sebastian telah merubahku menjadi gadis tak berperasaan, tak mengenal kata ampun. Hanya ada kebengisan dan darah. Tak ada yang lain.

Kebencian, amarah, kehampaan adalah senjataku. Aku membunuh tanpa pandang ia siapa.

Anak kecil kah? Orang tua kah? Istri, suami, ibu ataupun ayah. Bahkan aku mampu melenyapkan seorang bayi yang baru saja melihat dunia.

Itu semua karena dia. Pria yang paling aku benci di dunia, pria yang membuatku menjadi seperti sekarang. Pria yang ingin aku hancurkan dengan tanganku sendiri.

Pria yang merawatku selam sepuluh tahun terakhir kehidupanku. Pria pemilik organisasi ini. Orang yang disegani disini.

Aku muak menjadi boneka. Aku muak menjadi pion. Akankah ada yang menyelamatkanku dari sini? Atau aku harus membusuk disini.

Kini aku terlatih menjadi seorang warrior. Warrior perempuan yang pertama dan juga satu - satunya yang berada disini.

Banyak para bitch yang mencoba menjadi seperti ku. Namun berakhir di atas ranjang bahkan tewas mengenaskan karena siksaan yang tak jua terhenti.

Seleksi yang paling rendah dengan di cambuk selama tujuh puluh dua jam tanpa henti. Jika berhasil mereka harus berlatih fisik oleh beberapa warrior.

Bahkan tak ada yang sanggup untuk melalui seleksi tahap dua. Kebanyakan dari mereka akan terhenti pada dua puluh enam jam pertama. Dan jika mereka sampai pada tahap kedua, biasanya mereka berakhir di atas ranjang.

Hari Minggu yang biasa. Waktu warrior berlibur. Kebanyakan menghabiskan waktu dengan mendesah di atas ranjang. Beberapa -sepertiku- memilih berjalan - jalan keluar mansion kami.

Hari yang indah untuk sekedar berlari dan menikmati pemandangan alam. Beberapa pria memperhati - kan ku. Tatapan gairah terpancar dari mata mereka.

Tak perduli pada mereka aku berlalu pergi. Hingga tanpa sadar aku memejamkan mataku dan tanpa sengaja bertabrakan dengan seorang laki-laki.

Mata emerald nya menawan hatiku. Rambutnya hitam legam. Bibirnya penuh dan merah. Tubuhnya terpampang jelas di balik jaket dan trening yang ia kenakan.

Matanya memikatku. Tanpa sadar aku mengabaikan perkataannya.

"...baik saja?"

"Oh maaf apa yang kau katakan?"

"Apa kau baik-baik saja?"

" Ya tentu, maafkan saya tuan"

"Tentu bukan masalah"

"Mau saya belikan sesuatu nona....."

Saat ia bertanya, rasa sakit di lenganku menyadarkan ku.

"Tidak perlu, maaf saya harus pergi"

Aku bergegas meninggalkannya. Terlihat Derek mengawasi pergerakan ku.

Seperti para warrior yang lain. Aku juga bekerja dan sekolah, semua untuk menyamarkan perkerjaan kami.

Tak ada yang boleh terlihat. Semua harus bermain bersih. Seperti bayangan.

Kami menggunakan Nick name dan ciri khas tersendiri. Khusus untuk ku disebut dark angel atau black rose.

Tampilan fisik ku yang biasa bermata biru, rambut keunggulan yang aku ikat dengan pita,

Tampilan fisik ku yang biasa bermata biru, rambut keunggulan yang aku ikat dengan pita,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

berubah dengan softlens dan rambut merah terang.

Kembali ku lanjutkan kegiatanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kembali ku lanjutkan kegiatanku. Derek mensejajarkan langkah.

"Tidak seharusnya kau berbicara dengan orang lain, kau tahu peraturannya."

"Kami hanya bertabrakan dan mengucapkan maaf, hanya itu tak lebih."

"Tetap kau melangar peraturan, kau harus di hukum sweet heart, dan aku yakin pasti akan menyenangkan."

"Hn"

Dia membawaku kembali ke mansion. Tanpa berkata ia menarik ku ke kamar Sebastian.

"Ia melanggar peraturan lagi. Dia berbicara dengan seorang pria di taman."

"Hmmmm.....sepertinya kau merindukan hukuman ku sweetie. Max! Ambilkan......"

She'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang