Kilas Balik

43 5 4
                                    

- Kau dan aku hanyalah melodi yang gagal, kita berirama namun bukan untuk menjadi lagu -

Aku terdiam di rumah, tidak ada yang  bisa ku kerjakan, gadis sepertiku yang sulit berbaur dengan banyak orang, memiliki kesulitan menghabiskan waktu liburan seperti ini. Bahkan sahabatku sendiri entah kemana perginya, mungkin menghabiskan waktu dengan pasangan lebih menarik dibanding denganku.

Semuanya hening, tapi keheningan itu hilang dikarenakan nada dering pesan di ponselku.

" Soo Jung~ah, ibu baru saja membuat kimchi dan lauk lainnya, bisakah kau pulang ke rumah ? "

Aku menatap ponselku, berbagai rencana muncul secara beruntun di kepalaku, keputusan pulang ke Busan bukanlah hal yang rumit, melainkan aku tidak memiliki waktu libur yang cukup.

Aku membalas pesan ibuku, perasaan tidak nyaman mendatangiku, aku memutuskan untuk berjanji akan pulang pekan besok, dan ibuku menerima alasanku.

   ♡♡♡

Gemuruh hujan melanda Seoul hari ini, beberapa menit setelah aku memutuskan untuk menikmati waktu sendirian. Ini cukup menyebalkan, mengingat aku tidak membawa payung untuk melindungiku dari hujan.

Sebuah Cafe bertema vintage, langkah kakiku secara otomatis menuju ke arah sana, aku tidak tau apa alasannya ketika hujan aku selalu berada di Cafe itu. Mungkin karena aku masih disana, di masa lalu yang tidak bisa aku lupakan.

Aku memesan hot chocolate, yang ku perlukan hanyalah minuman hangat dan mungkin seorang teman. Aku merasa terpojok saat aku mengetahui seluruh kafe diisi dengan pasangan dan kumpulan pria, sedangkan aku hanya sendiri bersama coklat panasku yang manis. Aku cukup iri dengan beberapa orang yang kulihat baru saja berkenalan, tidak tau mengapa aku tidak bisa seperti mereka.

" mungkin mereka kencan buta, di saat hujan seperti ini " batinku, aku memandang mereka yang malu malu membahas tipe ideal mereka.

Ponselku kembali berdering, pesan masuk dari teman lamaku, aku cukup kaget melihat nama yang tertera di ponselku, aku tidak pernah menerima pesan darinya sejak lama, ah tidak! Akulah yang tidak pernah membalas pesan darinya, berkat dirinya.

Fr : Yoo Ah Reum

Hi, Soo Jung.
Aku tau aku adalah teman yang tidak tau malu mengirimmu pesan setelah semua yang kuperbuat. Aku tidak tau berapa kata maaf yang harus ku ucapkan untukmu.
Besok hari jadi persahabatan kita.
Sejujurnya aku selalu menanti hari besok, aku masih menganggap besok adalah hari yang penting.
Mungkin aku serakah jika aku masih berpikir bahwa besok adalah hari yang penting untukmu.
Selamat untuk tahun ke 10 kita.
Dan maafkan aku.

Aku tertegun membaca pesannya, membuatku cukup emosional dan membuatku menangis dalam satu menit, aku benci Ah reum, benci dirinya dan aku benci diriku yang tidak bisa melupakan ini.

♡♡♡

1 Tahun yang lalu.....

Pria bertubuh tinggi dengan wajah tampannya berjalan dengan semangat sembari menenteng sekotak ayam dan bir, bibirnya selalu menyunggingkan senyum, beberapa gadis melewatinya dengan ekspresi takjub akan ketampanannya, namun pria itu sendiri tidak peduli dengan sekitarnya, yang ia pikirkan hanya gadisnya, gadisnya dan gadisnya yang saat ini menanti di apartemen.

" hei kacang, aku membawa ayam kesukaaanmu " ucapnya sebelum tiba di apartemen gadisnya " cepatlah buka pintunya, aku akan segera tiba " ucapnya sekali lagi.

Unexpected HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang