Dr.J

1.2K 95 10
                                    

Rumah Sakit Seoul memiliki banyak sekali dokter terbaik di dalam bidangnya. Rumah Sakit Seoul menjadi pilihan pertama masyarakat dalam menangani penyakit mereka

Rumah Sakit Seoul adalah rumah sakit besar yang tidak mementingkan masalah uang, mereka meprioritaskan keselamatan terlebih dahulu

Rumah Sakit Seoul dikelola oleh dokter muda yang cantik dengan kebaikan hatinya seperti malaikat dia adalah dokter anak-anak paling hebat Kim Jennie

Ayahnya adalah pemegang saham terbesar di rumah sakit ini, dan sudah hampir 5 tahun Jennie mengelola rumah sakit ini

Baginya rumah sakit ini sudah menjadi rumah kedua untuknya

"Halo dokter Jennie, bagaimana operasi semalam"

"Oh halo dokter Jisoo, ya berjalan lancar"

Kim Jisoo adalah dokter bedah terhebat di Ruma Sakit Seoul, di umur yang masih muda dia sudah menjadi profesor di departemen bedah dan dia adalah sahabat kecil Kim Jennie

"Apa kau akan jaga malam hari ini dokter Jennie"

"Tidak, aku lelah. Aku ingin istirahat dirumah saja hari ini"

"Bagaimana kalau kita minum, sudah lama kita tidak pergi keluar bersama"

"Baiklah"

Perawat dan para dokter di Rumah sakit Seoul sudah terbiasa melihat keakraban Jennie dan Jisoo. Mereka sudah bersama sejak kecil. Mereka sudah seperti sejoli

Jennie yang cantik, manis dan baik hati sangat serasi berteman dengan Jisoo yang pintar dan cantik. Sayangnya mereka hanya teman

Bar

"Bagaimana kabarmu dengan chaeng?"

"Ah dia semakin menyebalkan, dia selalu mendesakku untuk menikahinya"

"Ya ampun Jisoo kau sudah pacaran dengannya 3 tahun. Pikirkanlah tentang menikah"

"Aku masih belum siap untuk terikat hubungan seperti itu"

"Kau ini, lihat apa yang kurang dari chaeng. Dia cantik, baik dan dia adalah supermodel"

"Tetap saja aku belum siap Jennie"

Pertama kali Jisoo melihat Rose saat Rose membawa seorang anak kecil yang dia tabrak dijalan

Dia berlari sambil menangis dengan anak yang digendongnya berlumuran darah

"Tolong selamatkan anak ini. Aku mohon"

"Baik nona, tenanglah. Kami akan memeriksanya"

Rose panik dan dia terus menangis. Dia berjalan ke kanan dan kiri tanpa henti sampai dia tidak sadar menabrak seseorang

"Aww" Mereka bersahutan bersama, orang yang ditabrak pun ikut terjatuh

"Maaf nona, apa kau tidak apa-apa?"

"Iya aku tidak apa-apa. Maafkan aku tidak melihat jalan"

Mereka saling bertatap, entah apa yang dipikirkan Jisoo, dia tidak bisa mengalihkan pandangannya. Mata itu cantik. Dia terus menatap Rose sampai salah satu perawat membuat kesadarannya kembali

"Maaf dokter, pasien ada didalam segera membutuhkan pemeriksaan"

"Oh..baiklah. Kalau begitu aku pergi dulu. Maaf yang tadi permisi"

"I..iya"

Jika diingat kejadian itu lucu, setelah peristiwa itu mereka sering bertemu di tempat dan waktu yang tak terduga. Entah suatu kebetulan, atau memang sudah direncanakan

"Oh ya, bagaimana kabar ibu dan ayah mu Jennie"

"Mereka baik"

"Aku sudah lama tidak bertemu dengan ibu dan ayah. Aku rindu mereka"

"Kau punya orang tua sendiri"

Jika tidak melihat yang didepannya adalah sahabatnya, dia sudah pasti menghajar Jennie

"Aku memang punya. Apa salah aku merindukan orang tuamu juga. Huh"

"Jisoo..., apa pemikiranmu tentang perjodohan"

"Maksudmu?"

"Ya pemikiranmu tentang perjodohan"

"Ehmm... Sesuatu yang dipaksakan"

"Pemaksaan ya, huh lucu"

"Ada apa Jennie, apa kau ingin dijodohkan"

Jennie tidak menjawab, dia sudah terlalu mabuk. Dia memang tidak kuat dengan alkohol. Akhirnya dia pun tumbang

"Ya ampun, jika kau tidak kuat minum. Jangan terlalu banyak meminumnya. Ayo kita pulang"

Jisoo membawa Jennie pulang dengan mobilnya. Sesampainya di mobil, Jisoo langsung menancapkan gasnya. Jennie terus saja berbicara yang aneh. Dari permintaan memakan es krim sampai mie dingin

"Hiks...aku tidak mau..hiks...dijodohkan ayah"

Jisoo mendengar semuanya. Apa Jennie ingin dijodohkan? Dengan siapa dia akan dijodohkan

"Jennie tenanglah, sebentar lagi kita sampai"

Jisoo memegang kepala Jennie dan mengelusnya dengan lembut. Jisoo sangat menyayangi Jennie sebagai adiknya sendiri. Walaupun hanya berbeda 1 tahun, tapi Jennie sangat manja pada Jisoo sejak kecil. Jangan menangis Jennie, aku tidak bisa melihatmu menangis

Jisoo menatap lurus pada jalanan, dia bingung dengan dirinya, dia selalu saja berharap pada Jennie. Padahal sudah jelas dirinya dengan Jennie hanya teman. Jisoo pun sudah mempunyai Rose sebagai kekasihnya, dia adalah wanita sempurna sangat sempurna. Tapi bukankah hati yang memilih dia nyaman dengan siapa.

Jisoo tidak bisa berhenti memikirkan Jennie, sekalipun dia sedang bersama Rose. Hal kecil apapun selalu mengingatkannya pada Jennie. Tuhan bagaimana aku harus bertindak, aku mencintai Jennie tapi aku juga menyayangi Rose

Apa aku harus mengikuti hati ini dan pergi meninggalkan ikatan yang terjalin. Atau tetap terikat dan tersiksa sendiri

Can I Belong To You Dr.JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang