Part 1 (Kedatangan Murid Baru)

45 5 2
                                    


     Hai kenalin nama aku Ralline, aku itu orangnya agak tomboy sih kata temen-temen aku, kata orang-orang juga aku itu cantik, pintar makanya aku itu dijuluki primadona di sekolah hehe 😂 tapi sayangnya kejadian masa lalu yang hampir merengut nyawa aku membuat aku agak cuek kalau sudah berhadapan dengan cowok, aku akan bersikap ramah cuman sama ketiga sahabat-sahabat aku. udah sampai situ aja perkenalannya 😂.

@Sekolah
"Good Morning... cecan-cecan aku.." Sapa Ralline dengan muka cerianya.
"Morning too Ralline cantik" Kata mereka secara bersamaan (yap mereka adalah sahabat-sahabat aku yang pertama namanya Adelina dia yang pake kacamata, terus ada Meimei yang mukanya kayak orang China, terus ada Natal yang mukanya kayak orang India gitu deh, trus yang terakhir sih Tisya temen aku yang paling lalot tapi cantik). "Oh iya guys aku denger-dengar sih kelas kita bakalan ada murid baru cogan lagi" Ucap Natal dengan gaya rempongnya.
"Masa sih? boleh juga tuh aku gebet jadi pacar aku" Kata Meimei sambil senyum-senyum.
"Eh.. Eh.. jangan.. sih cogan di kasi buat Ralline aja, supaya dia nggak bakalan terbayang masa lalunya itu" Ujar Adelina.
"Apaan sih..!! pokoknya kalau berhubungan sama cowok aku nggak mau tau...!" Kata Ralline dengan muka kesalnya lalu beranjak pergi keluar kelas.
"Eh.. Ralline kok udah pergi sih.. niat kita kan baik" Ucap Tisya dengan waja sedihnya.
"Udahlah biarin aja dulu sih Ralline, kita juga nggak bisa paksa dia buat buka hati sama cowok, biarin aja nanti dia yang tentukan jalan ceritanya" Ujar Natal dengan bijaknya.
"Yaudah deh" Kata Adelina dengan muka pasrahnya.

Di Tempat lain @Taman Sekolah
"Apa coba maksud mereka buat buka hati sama sih anak baru itu, mukanya aja aku belum liat apalagi sikapnya pasti semua cowok itu sama aja" Kata Ralline dalam hatinya sambil memandang kosong ke depan.
Tiba-Tiba
"Ehm.. permisi.. gue boleh nanya?" Kata sih cowok dengan sopannya.
"Tanya apa?" Ucap Ralline dengan menunjukkan wajah datarnya.
"Ruang Kepsek dimana yah?" Tanya sih cowok.
"Dari sini lurus aja nanti pas ada lorong belok kanan" Kata Ralline dengan cueknya lalu beranjak pergi.
"Eh.. tunggu dulu" Kata sih cowok lalu menahan pergelangan tangannya Ralline.
"Lepasin" Ucap Ralline sambil menatap tajam sih cowok.
"Oke.. gue lepasin tapi lo nya jangan pergi dulu" Kata sih cowok yang masih memegang tangan Ralline.
"Hm.. cepetan mau ngomong apa" Kata Ralline sambil menarik tangannya yang di genggam secara kasar.
"Nama lo siapa?" Tanya sih cowok.
"Ralline" Kata Ralline lalu beranjak pergi ke kelasnya.
"Terima Kasih Ralline" Teriak cowok itu sambil memperhatikan Ralline yang sudah pergi.

Diam-Diam Ralline tersenyum tipis ketika mendengar teriakan sih cowok yang tidak dikenalinya tadi.

@Kelas

"Oke anak-anak sekarang kita kedatangan murid baru dari Jakarta, silahkan masuk nak Reynand" Kata Bu Sheri sambil mengajak Reynand untuk masuk.
"Perkenalkan nama saya Reynand, biasa di panggil Rey aja" Kata Reynand sambil tersenyum.

"Anjritt senyumnya bikin meleleh"

"Astaga most wanted di sekolah nambah lagi ini"

"Wih cakep, cocoklah sama primadona kita"

Seketika kelas menjadi berisik setelah Reynan memperkenalkan dirinya.

"Oke.. anak-anak tolong diam yah, dan kamu nak Reynand silahkan duduk di sebelahnya Ralline" Kata Ibu Sheri sambil menunjuk Ralline yang tengah duduk.
"Terima Kasih bu" Kata Reynand lalu beranjak ke kursinya.

"Hy.. ketemu lagi kita, nggak nyangka yah kita bisa sekelas bareng" Sapa Reynand sambil tersenyum.

Lalu Ralline hanya meliriknya sekilas, lalu fokus ke depan.

Selama beberapa jam pelajaran Reynand mencoba untuk mengajak Ralline bicara tetapi hanya di anggap angin lalu saja.

"Maunya ini cowok apaan sih?! bikin risih aja" Kata Ralline dalam hatinya sambil menahan kesal.

"Pst... eh coba kalian liat deh kayaknya sih Reynand udah kenal aja tuh sama Ralline" Kata Tisya sambil berbisik kepada teman-temannya.
"Semoga aja lewat kehadiran Reynand di samping Ralline, membuat Ralline membuka hatinya kembali yah" Kata Natal sambil tersenyum sendu melihat Reynand dan Ralline.
"Yah semoga aja sih" Kata Meimei dengan cueknya.
"Kamu kenapa sih Mei? Kayaknya dari tadi nggak suka gitu kalau kita bahas tentang Ralline sama Reynand" Kata Adelina sambil menatap Meimei dengan penuh selidik.
"Udahlah nggak usah berantem kalian berdua, kamu kan juga tau Adelina sikapnya Meimei itu gimana, mulutnya itu nggak bisa di rem" Kata Natal sambil memberi pengertian.
"Ehm.. Tisya.. Natal.. Adelina.. lagi ngapain kalian? Kenapa kalian tidak mencatat?!" Kata Ibu Sheri dengan muka marahnya.
"Yaelah iya bu, ini kita mau nyatat kok" Kata Adelina dengan santainya.
"Iya ibu tenang aja" Kata Natal sambil tersenyum.
"Yaudah cepat sana catat pelajaran yang ada di papan, Kamu juga Meimei catat pelajarannya, Jangan cuman lirik temen-temen kamu doang" Kata Ibu Sheri sambil melototkan matanya.
"Ishh iya ibu sabar, ini lagi mau catat kok" Kata Meimei dengan sewotnya.

Kring.. Kring..
"Ehm.. Ralline ayok kita ke kantin" Ajak Adelina.
"Nggak deh, aku nggak lapar lagian aku tadi udah makan di rumah" Kata Ralline sambil tersenyum.
"Kok dia ke teman-temannya dia senyum pas sama gue jutek banget" Kata Reynand dalam hatinya bingung dengan sikap Ralline.
"Hy.. Kenalin nama aku Meimei" Ujar Meimei sambil memberikan tangannya untuk berkenalan.
"Ah.. iya.. Reynand" Jawab Reynand tersadar dari lamunannya lalu membalas jabatan tangannya Meimei sambil tersenyum juga.
"Salam kenal yah Reynand, Aku Adelina, dan di sebelah akh Natal, terus yang di samping Natal ada Tisya, Kita ini sahabatnya sih Ralline" Kata Adelina dengan senyum manisnya.
"Oh.. Iya.. salam kenal juga yah Adel, Natal sama Tisya" Balas Reynand dengan senyumnya.
"Oh.. iya kita duluan yah soalnya mau ke kantin" Pamit Natal sambil menarik Tisya dan Meimei disusul dengan Adelina di belakangnya.
"Temen-temen kamu lucu juga yah" Kata Reynand mengajak Ralline untuk bicara.
"Hm.." Jawab Ralline sambil berjalan pergi ke Taman sekolah dan meninggalkan Reynand di dalam kelas yang masih bingung dengan sikap Ralline.

PoV Ralline

Cinta? Mungkin dulu aku pernah kenal dengan yang namanya cinta. Cinta seakan-akan membuatku terbang ke langit, seakan-akan membuatku bahagia, dan tiba-tiba cinta itu juga yang menjatuhkan aku sedalam-dalamnya sehingga tidak tersisahkan kebahagiaan di dalam diriku. Terlalu banyak luka yang di berikan oleh cinta untukku, Baik itu melalui orang tuaku maupun seseorang yang aku anggap berarti di dalam hidupku waktu itu. Hanya dengan sahabat-sahabat aku bisa merasakan yang namanya Kasih sayang, pengertian dan hanya dengan mereka aku bisa tertawa bahagia. Aku nggak tau sampe kapan ini semua akan berakhir tapi, yang aku tau pasti semua akan indah pada waktunya.

PoV End

"Ralline.."

DEG..

Suara itu...

Siapakah itu? Nantikan kelanjutan ceritanya yah, jgn lupa juga di votement.
Mksih Guys❤️

Cinta SegitigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang