Chapter 5 - Manifestation

1K 128 32
                                    

Mereka berkata bahwa malaikat merupakan manifestasi dari kepatuhan. Kepatuhan yang abadi. Kepatuhan yang mutlak terhadap sang pencipta. Malaikat dapat membanggakan kontrol diri nya yang sempurna. Makhluk yang dapat memisahkan profesi dan kebutuhan individual.

Lucifer berkata bahwa Anjing dan binatang ternak adalah simbol kepatuhan. Siap dieksploitasi dengan mereka yang lebih berotoritas. Siap dikorbankan di garis depan ketika kemusnahan menyapa. Tersenyum serta menyerahkan diri kepada nasib yang ada. Apakah dengan menjadi malaikat mereka harus menjadi anjing atau binatang ternak?

Bagi meraka, perkataan Lucifer si Liberator itu barbar tetapi tamparan realitas. Radikal tetapi membangkitkan auman yang terus tertidur. Malaikat harus mulai menerima hakikat nya sebagai makhluk yang memiliki hasrat. Menerima bahwa profesi terkadang tidak mencerminkan kepribadian suatu entitas.

Nafsu bukanlah stigma tetapi bentuk perpanjangan dari kasih sayang. Keinginan bukanlah obsesi tetapi sebatas kebutuhan entitas yang bernyawa. Dan kepatuhan bukanlah bersifat dogmatis melainkan menjadi pilihan untuk memperkuat loyalitas.
.

.

.


Jungkook menyelami alam pikiran nya, menelisik lebih dalam tentang realm bawah sadar itu. Menjajahi kenangan-kenangan sepele yang bermain di masa lalu nya.

Ia melihat diri nya dulu sebagai bocah kesepian yang harus menanggung seluruh realm diatas pudaknya. Saat dimana bibit kekejaman, keangkuhan, kelicikan, kemarahan, kesepian, ironi dan kecurigaan tumbuh subur dalam dirinya. Menyadari bahwa terdapat rongga-rongga tidak terlihat diantara memori masa kecil, masa remaja dan saat ini.

Iblis itu cukup kebingungan dengan tingkat pengetahuan nya terhadap diri nya sendiri. Dia seperti kehilangan diri nya dan lebih buruk lagi, hal ini terjadi di luar kuasa nya.

Apakah ini konsekuensi menjadi seorang Satan?

Jungkook tidak yakin. Tetapi yang ia yakini adalah bagaimana seorang Kim Seokjin yang dalam waktu singkat dapat memutar balikkan hati dan pikiran nya dalam melihat hal yang abstrak. Perasaan. Kasih sayang. Obsesi. Dan cinta. Hal terakhir yang ia yakini ada. Tidak ada cinta dalam kamus Jungkook, yang ada hanya nafsu. Pelampiasan kepuasan birahi sesaat serta kekosongan.

Jungkook mengetuk-ngetukkan jari telunjuk ke meja kerja nya dengan tidak sabar. Dia memiliki seluruh waktu di neraka, tetapi menunggu bukanlah keahliannya. Iblis tampan itu sudah berjanji kepada Seokjin untuk segera datang jika semua urusan nya telah selesai dan sangat berharap agar Seokjin nya akan tetap menunggu kehadiran nya selama apapun dia tiba.

Jungkook memberikan 10 menit berharga kepada tetua surga yang diketahui bernama Azrael itu, untuk mempersiapkan penjelasan nya. Saat ini, Azrael sedang sibuk membolak-balikkan tumpukan buku-buku tua di depan nya, manik hazelnut nya menelisik dengan teliti deretan kalimat ibrani yang tercetak di kertas tua tersebut.

Di sisi kanan Jungkook terlihat Namjoon yang sedang menggoyangkan kaki nya dengan kesal. Tidak jauh berbeda dari Satan yang tidak sabaran, Mammon kelihatan sangat kacau dengan rasa penasaran yang mulai memakan ketenangan nya.


"Sudah lewat 5 menit dari waktu yang kujanjikan. Bisakah kau mempercepat pencarianmu"

"Jika kau perlu bantuan, Mammon bisa langsung turun tangan unt---"

The Paradox (KookJin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang