Vian pov
Tiga minggu lebih telah berlalu, lebih tepatnya 25 hari semenjak kejadian pemerkosaan itu terjadi. Aku juga ingin belajar menjaga diriku sendiri. Aku sudah menjalani masa masa sekolah seperti biasa. Aku juga enggan menunggu di sekolahan yang bisa aku lakukan hanya untuk mencari wi-fi untuk mendownload filem horor, action, trailer tapi yang paling bagus film action menurut aku itu Suicide Squad, keren!! Tapi aku sudah tidak berburu wi-fi dan film lagi.
"Uhhuek..ha" aku menghela napas dengan kasar. Aku gaduh mulutnya dengan air. Ini sudah kedua kalinya aku mual dan ingin muntah tapi yang aku keluarkan hanya cairan bening, ku lanjutkan acara mandi pagi yang sempat tertunda tadi. Sudah aepuluh hari belakangan ini aku sering pusing dan mual.
Setelah mandi dang mengunakan seragam khusus, mengapa aku menyebutnya khusus karena itu menjadi salah satu ciri khas sekolahan yang aku tempati. Setiap sekolahan di solo memiliki setidaknya satu seragam ciri khas sekolah masing masing. Aku menuju meja makan dan memulai makanan bersama ibu. Rumah ini hanya di tempati dua orang yaitu aku dan ibu. Setelah makan aku berangkat menuju sekolahan dengan angkutan umum tidak luap aku juga mencium tangan ibu sebagai bentuk doa restu dan tanda hormat yang aku berikan padanya.Sesampainya di sekolahan jam 06.25 . Hanya segelintir siswa yang sudah datang mereka menyibukkan diri dengan ponsel yang aku yakini mereka sedang berburu wi-fi sekolahan karena jika banyak orang yang berdatangan maka sinyal akan lemot. Saat sudah menaruh tas aku bergabung dengan meraka tapi tidak mendekat hanya di depan kelas untuk menggunakan wi-fi untuk melihat lagu lagu pop yang aku sukai.
Selang beberapa lama bel sekolah berbunyi. Siswa siswi sudah banyak berdatangan, mereka memasuki kelas masing masing dan memulai pelajaran.
Bel istirahat berbunyi sebagian siswa berbondong bondong pergi ke kantin, kenapa sebagian? Kerena sebagian lagi di kelas atau didepan kelas dengan kesibukan beragam mulai bermain game, mengerjakan tugas, memakan bekal yang di bawa dari rumah aku sebenarnya aku juga membawa bekal tapi akan aku makan saat jam 12 siang saat isoma. Bagi yang tidak tau isoma aku beritau ( Istirahat SOlat MAkan ).
Aku memilih tidur, aku letakkan jaket di atas meja. Aku tarik kursi disebelah tempat duduk yang aku tempati adalah tempat strategis yaitu dekat jendela meja nomer dua dari depan. Jika aku duduk di depan maka tidak menguntunkan karena jika saat aku tidur atau makan di di kelas akan kelihatan dan bila duduk di belakang akan sering di perhatikan guru tapi aku tidak tidak mau karena aku tidak dapat melihat papan tulis karena mata aku yang minus, tapi aku tidak menggunakan kacamata karena aku tidak terbiasa menggunakannya.
Belum ada lima menit aku tidur dua orang perempuan di depan tempat aku duduk sudah bergosip. Meskipun sekolahan ini berbasis teknik yang biasanya di minati kaum adam tapi ada juga kaum hawa yang di dini contoh nya mereka. Hanya ada dua orang perempuan di jurusan teknik listrik ini yang di tempatkan di kelas ini padahal masih ada dua kelas lainya.
Dimanapun kapanpun apapun bisa mejadi bahan gosip. Daun yang jatuh dari pohon saja bisa menjadi bahan untuk gosip. Membosankan!!! Walaupun bukan hanya wanita yang bergosip lelaki pun banyak yang bergosip, tapi kebanyakan wanita seperti mereka. Seperti halnya mereka berdua ini.
"Ri, tau gak tetangga samping rumah yang deket pohon asem besar itu?"Yak. Tina melemparkan pertanyaan kepada Riri, BUNG!!!
Wanita berkucir kuda itu diam sejenak mencoba mengingat ingat. "Oh yang punya anak perempuan baru lulus tahun kemarin itu?" Yaa ternyata Riri dapat menangkis serangan dan balik menyerang tian. Kita lihat dapatkah tina menahan serangan yang di berikan Riri? Dan~
"Ya, itu!!"
GOL!!!! Gol! Gol! Gol! Ternyata Riri berhasil memasukan serangan ke gawang lawan.
" masak baru lulus kemarin sudah dapat beli mobil baru dari hasil kerjanya. Padahal baru dua bulan dia bekerja. Ekonominya aja biasa biasa masak bisa beli mobil baru." Wanita berkerudung itu melanjutkan sesi gosipnya.
"Sungguh. Mungkin dia jadi PSK karena kita tau dia kan masih smp dulu sudah nakal. Tetangga samping rumah yang brandalan itu pernah cerita.dia di sewa ' melayani ' dia dan juga tujuh orang temannya pada waktu bersamaan. Terus di waktu sma sudah jadi simpan om om. Itu kata Jasmine dan Rora." Riri menanggapi pertanyaan itu dengan antusias. Yang aku heran kan, kok mereka -orang orang yang suka bergosip- itu bisa tau sampai detil detil terkejutnya juga itu loh?
"Iya taman temanku juga pernah cerita itu."
"Pantas saja bisa beli mobil baru." Mungkin dijawab anggukan kepala dari Tina.aku tidak tau karena aku masih menenggelamkan kepalaku pada jaket yang aku gunakan sebagai bantal. "Kemarin nonton tv gak? Yang di On The Wow menampilkan hewan terbesar di dunia. Kucingnya lucu banget!!"
Terus, apa hubungannya orang yang membeli mobil baru yang diduga 'melayani ' dan kucing terbesar didunia!!! Gak masuk akal. Aku abaikan saja dari pada mejadi salah satu anggota dengan pengosip ini. Mendingan tidur. Namun sepertinya tidak jadi aku tidur hingga kabar yang membuat aku terdiam.
"Kemarin mama mengeirim informasi padaku. Yang entah didapat darimana? Beliau mengirimi info bahwa seorang pria di canada dapat mengandung. Yang namanya.. eemmm apa ya?.... Sebentar aku lupa" Riri terdiam sesaat lalu terdengar bunyi berisik yang berasal dari laci mejanya. Yang aku yakin dia mengambil handphone nya." Ini loh namanya male pregnant yang di ketahui bahwa lelaki tersebut ternyata gay dan dia~."
"Mohon perhatian jam istirahat telah selesai dimohon untuk memasuki ruang kelas masing masing" suara bel sekolah itu memotong pembicaraan yang penting itu. Aku tidak akan bertanya tentang male pre~ pre~. Apapun itu hanya untuk melakukan rasa penasaran tak berguna ini.
"Nanti aku beritau saat pelajaran di bengkel." Bisik Riri dengan lirih tapi aku juga dengar apa yang ia ucapkan.
Bel pulang sekolah berbunyi tepat jam empat sore. Aku memilih pulang. Lagipula aku tidak mengikuti eskul apapun. Aku tidak suka berkumpul dengan orang-orang yang sebagian besar terlalu menyepelekan sesuatu hal dan kadang kadang hanya mencari ketenaran belaka. Menyedihkan.
Sesampainya di rumah aku berganti pakaian dan tiduran di kamar. Hingga suara ibu membangunkan ku yang hampir masuk kedalam mimpi. Dengan malas aku bangkit tapi tak aku tunjukan rasa lelah yang aku alami hari ini.
"Vian bantu ibu mempersiapkan meja makan.""Iya bu. Memang malam ini siapa yang datang ?" Tanyaku keheranan karena banyak sekali makanan yang tersedia di dapur.
"Kak Sinta datang hari ini. Dia mengambil cuti hamilnya lebih awal nanti malam datang sendiri. Suaminya tidak bisa menemani karenanya ada urusan penting di pabriknya."
"Baiklah."
Kedatangan kakak sesuai dugaan ibu. Makan malam pun lancar.Selancar air hujan yang turun ke bumi. Yah walau hanya kebanyakan di isi oleh obrolan ibu dan kakak saja.
Berlanjut atau pun tidak obrolan itu aku tidak tau . Karena aku selesai makan ijin untuk tidur lebih dulu. Ibu pun mengijinkan karena ia tau kerena bersekolah di sekolah teknik itu bukan hanya membutuhkan pikiran tapi tenaga yang besar pula.
***********
Maaf ya lama update.
Tapi semoga bisa menikmati bacaan nya!!
Oh iya sekali lagi maaf
Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Start Again in Thailand
RomanceMengisahkan seorang pemuda yang bernama Vian Purnama Adi. Dia mengalami masalah yang membuatnya terjerat dalam masalah yang pelik. Masalah yang buruk tapi ia juga mendapatkan hadiah dari Tuhan yaitu seorang anak dalam perutnya. Vian bekerja keras de...