5. permintaan maaf

15 2 7
                                    

“ma’af nona, kami tidak bisa menangani lebih lanjut jika administrasi nya belum diselesaikan. “ ujar salah seorang perawat rumah sakit.

“tapi suster, “tantry mengejar langkah kecil siperawat. “ku mohon, selamatkan anak itu. Ku mohon. “ mata tantry sudah bergelinang air mata memohon sedikit rasa iba dari siperawat.

Ia lupa jika koper dan ransel miliknya tertinggal ditempat kejadian tabrakan itu sehingga kini ia harus memohon agar si bocah mendapat penanganan lebih dulu. Mengesampingkan urusan pribadinya yang mungkin saja akan lebih susah dari sekarang.

Perawat itu terus melangkah begitu saja tak memperdulikan tantry yang tengah memohon dengan tangis yang tiada henti.

Tepat didepan meja resepsionis, tampak kyuhyun tengah berdialog dengan salah satu perawat disana.

“ beritahu Dokter choi,  agar menangani anak itu dengan cepat. “

"tapi pak,  dokter choi sedang ada jadwal operasi lima menit lagi. "

" katakan padanya, cho kyuhyun yang meminta. "

“baik, pak. “

Kyuhyun memutar tubuhnya dan mendapati tantry yang masih mengejar seorang suster.  Kyuhyun menghampirinya dan menarik tangan tantry agar menepi dari keramaian rumah sakit.

“lepas! Apa yang kau lalukan? “ tantry memberontak merasakan sakit dipergelangan tangannya.

“kau sendiri apa yang kau lakukan? “ tanya kyuhyun membalik pertanyaan tantry.

Tantrypun mendongak menatap pada orang yang menggeret paksa dirinya. Dan seketika terkesiap saat mengetahui orang itu adalah cho kyuhyun, si penabrak yang tak tahu diri dan tak berperasaan.

“Kau.! “pekiknya tertahan mengingat dimana tempatnya berada.

“aku sudah menyelesaikan tanggung jawab ku.  Jadi bisakah kau memaafkan ku serang? “ tanpa basa basi kyuhyun mengutarakan maksud kedatangannya.

“apa? Mema’afkanmu? Setelah semua penghinaan yang kau lontarkan tadi dan kau meminta aku mema’afkanmu tanpa ucapan ma’af terlebih dulu dari mulutmu? Mudah sekali bagimu. “

“Lalu apa yang kau mau?  Uang?  Emas? Sebut saja.  Aku tahu kau membutuhkannya. “

“Ck,  kau fikir aku pengemis,huh?”

“ kalau begitu katakan apa yang kau mau agar kau bisa memaafkan ku?”
Tantry berdecih meninggalkan kyuhyun, mengacuhkan ucapannya dan menuju ruang sibocah dirawat.

Kyuhyun masih terus mengekor dibelakangnya hingga tantry berhenti pada kursi tunggu didepan ruang si bocah.

Mengeluarkan ponsel dari tas kecil miliknya yang tersisa. Hanya ada ponsel dan beberapa uang didalamnya, sementara karu credit dan ATM lainnya berada didalam ransel yang turut tertinggal ditempat kecelakaan.

Tantry menekan tombol pemanggilan pada ponselnya, beberapa kali suara dering disebrang ponsel berbunyi hingga telponpun tersambungkan.

“yeoboseyo? “ (hallo?)

“nde, yeoboseo.  Nugundeyo? (ya, hallo. Dengan siapa?) “ sahut seseorang disebrang telpon.

“jhonun Tantry imnida,jhoneun  masrifah chingu. (namaku tantry. Aku teman masrifah.) “

“masrifah chingu? (teman masrifah?) “ suara disebrang sana tampak sedang menimbang – nimbang.  “oho,  neo eunseok chingu, macci? (oho, kau teman eunseok, benar?) "

“nde.  Majayo. (ya, benar) “

“aa, waeyo? Kenapa kau belum sampai dirumah? Apa kau kesulitan mencari alamat rumah ku? “

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang