P.s : Ini satu part baru. Karena beberapa perubahan/tambahan jdi akan ada beberapa part baru yg dipost(bukan repost).
Enjoy~
***
Aluna pulang lebih terlambat karena baginya sekarang rumah adalah tempat yang seperti neraka. Menyiksanya setiap saat. Sehingga ia selalu berusaha mencari kesibukkan di luar rumah itu.
Ia pun memutuskan pulang tepat jam lima sore. Namun, ternyata itu lebih menyakitkan. Di saat ia baru saja turun dari halte yang ada di dekat rumahnya, Aluna malah melihat dengan mata kepalanya sendiri, mobil suaminya lewat dan di dalamnya ia bersama Victoria.
Bahkan sekarang pun ia tak di jemput lagi. Mirisnya kehidupanmu, Aluna. Batinnya tertawa miris.
Dengan langkah gontai tanpa semangat, Aluna berjalan beberapa meter ke arah rumahnya dan hanya bisa menghela napas melihat bahwa Louis dan Victoria turun dengan penuh tawa dari mobil mewah itu. Persis yang sering ia lakukan bersama Louis.
"Aluna!"
Aluna yang tadi berniat memasuki pagar rumahnya terhenti saat dua perempuan yang merupakan tetangganya menghapirinya dengan senyuman hangat seperti biasa, mengingat Aluna juga selalu bersosialisasi dengan ramah di sekitar rumahnya.
"Oh kak Jenna, kak Linda, ada apa?" tanya Aluna dengan senyuman manisnya. Aluna kemudian mengelus kepala bayi tiga bulan yang ada di gendongan Linda—perempuan yang sedikit lebih tua dari Aluna—dengan lembut. "Hai, Daisy." sapa Aluna pada bayi itu dan hanya di tanggapi dengan senyuman samar khas seorang bayi.
"Tadi yang masuk sama suamimu itu siapa?" tanya Linda yang membuat senyum Aluna dan gerakan elusannya pada Daisy terhenti seketika.
"Beberapa hari ini aku sering melihatnya keluar bersama Louis. Wanita itu sangat seksi dan sedikit berlebihan dengan dandannya," sambung Jenna penasaran.
Aluna terdiam. Ia harus menjawab apa? tidak mungkin ia bilang 'itu adalah selingkuhan suami saya'? Nanti nama baik Louis malah tercoreng di mata para tetanggannya.
"Ah dia? Dia adik perempuan Louis. Mereka memang sangat dekat sejak kecil. Dia datang dari luar negeri dan berlibur selama beberapa bulan di sini," jawab Aluna dengan senyum semenyakinkan mungkin dan kembali mengelus pucuk kepala bayi bernama Daisy itu.
"Oh. Kami kira siapa," jawab keduanya dengan senyumannya namun tidak dengan Aluna.
Aluna hanya bisa tersenyum kecut menanggapinya. Ia bahkan harus berbohong pada tetangga-tentangganya yang ramah itu untuk suami yang ia cintai. Sungguh ia tak bermaksud membohongi semua orang maupun dirinya. Ia hanya tak tahu harus berbuat apalagi selain hanya terus bersembunyi di balik kebohongan agar semuanya terlihat biasa dan baik-baik saja.
Aluna kemudian menatap nanar rumah indahnya itu. Sepertinya ia harus sedikit memberi arahan pada pasangan tak senonoh itu. Tapi apa ia bisa?
***
"Lou, bisa kita bicara?" intrupsi Aluna yang baru saja memasuki rumahnya itu.
Louis yang awalnya sedang tertawa bersama Victoria di depan televisi pun langsung merubah wajahnya menjadi datar begitu melihat Aluna. Ingatannya akan di kafe tadi entah kenapa membuat amarahnya malah tersulut tiba-tiba. Louis bahkan melirik pergelangan tangan Aluna yang tadi ditarik oleh pria yang pernah mengantar istrinya itu.
Tanpa banyak bicara lagi. Louis dan Aluna pun memilih kamar utama tempat Aluna tidur sendirian untuk melakukan pembicaraan. Kamar utama ini memanglah yang sering menjadi saksi bisu kebahagian serta perubahan yang terjadi pada Louis dan Aluna.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Love
Romance[COMPLETE] Sinopsis : Bertemu, berkenalan, saling jatuh cinta kemudian menikah. Klise, tapi manis. Semua mengatakan bahwa pernikahan adalah akhir dari perjuangan cinta yang akan terus membawa sebuah pasangan ke dalam kebahagian. Namun tidak dengan...