lima menuju mars

376 3 0
                                    


"Kota ini terlalu kejam untuku, nan.apakah Bandung masih punya hati untuk mahluk mengenaskan sepertiku?"

"Ia selalu punya hati untukmu, ta. Buktinya, di atas bukit ini, ia bisa membuatmu bahagia, walau hanya sekedar lewat langit biru yang berubah jingga."

"Itu karena ada kamu Aldenan."

"Itu karena senja dan suasananya saja."

"Jika tidak ada kamu, tetap saja pilu."

"Itu perasaanmu saja Ananetta."

"Kota ini terlalu kejam untuku, nan. Temani aku yuk. Kita pindah ke mars, atau planet mana saja yang tidak punya aturan. Planet manapun yang tidak memiliki waktu. Planet manapun yang tidak menciptakan luka. Dan Planet manapun yang tidak ada manusia yang bisa menghuninya kecuali aku, kamu dan kura kura."

"Mana mungkin ada manusia yang bisa hidup di mars ta. Udara saja tidak ada. Jadi kita tidak bisa tinggal disana."

"Kita kan bukan manusia. Lagipula, jika tidak ada udara, luka tidak akan betah tinggal di sana. Kita bisa hidup bahagia, bersama sepasang kura kura yang terbang kesana kemari."

"Kalau kita bukan manusia, lalu apa?  Lagipulata,tidak ada kura kura terbang."

"Kita itu, ah entahlah. Manusia itu rumit nan. Aku suka yang mudah, yang simple simple saja. Jangan jadi manusia yang rumit. Jadi aku ingin pindah. Kemanapun. Asal bersamamu aldenan."

"Lalu, di mars kita mau apa?"

"Mengajarkan kura kura berenang."

"Aku ikuti apapun yang kamu mau, ananetta. Kita ajari kura kura berenang. Kita akan berlayar menuju mars. Dengan syarat, aku yang jadi kaptennya, dan kamu tawananku."

"Aku akan menuruti apapun yang kamu minta,kapten nan. Asal jangan menyuruhku berhenti mencintaimu. Aku yakin tidak akan berhasil."

IlusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang