11. Irresistible Sin

1.5K 45 0
                                    

Aidan tidak tahu apa yang harus dia katakan pada Ava, adik tiri yang usianya terpaut lima tahun darinya. Gadis yang sudah dia anggap sebagai adik kandungnya sendiri karena tumbuh bersama.

Bagaimana mungkin Ava memiliki perasaan cinta kepadanya, pria yang seharusnya menjadi kakak laki-laki yang melindungi gadis itu? Aidan merasa sangat bodoh karena pada akhirnya dia menerima undangan adiknya sendiri. Namun perasaan bersalah segera mengambil alih. Aidan benar-benar tidak menyangka dia akan berbuat sebejat itu dengan melakukan penyatuan itu berkali-kali tak lama setelah dia mengambil kesucian Ava.

Godaan Ava yang luar biasa tidak bisa dia tahan terlebih ketika hatinya gamang karena Violet—mantan kekasihnya—memutuskan pergi bersama pria lain di hari pernikahannya.

Saat rasa sedih dan frustrasi itu menyergapnya, Ava menggodanya dengan tubuh indah yang memesona. Menggodanya seperti seekor kucing nakal, bukan gadis polos yang dia kenal sedari kecil. Sejujurnya Aidan tidak pernah menyangka jika gadis pendiam dan pemalu itu begitu berani membangkitkan gairah liar dalam dirinya, sisi gelap yang dia sembunyikan rapat-rapat.

Gairah mengalahkan akal. Ava mengundangnya untuk menjelajahi tubuh wanita yang putih sempurna dan tak bercela. Bagaimana mungkin Aidan bisa menolak ketika akalnya sudah tidak berfungsi dan hanya gairah yang mengendalikan tubuh?

Sekarang hanya penyesalan dan rasa bersalah yang bersisa. Pikiran yang sebelumnya dipenuhi Violet sepenuhnya lenyap dan terisi penuh oleh Ava. Akhirnya, saat Ava berada di ruang pribadinya dan memastikan tidak ada seorang pun yang bisa menguping percakapan mereka. Aidan memberanikan diri mendekati Ava saat perhatian wanita itu layar laptop dan beberapa dokumen di meja.

"Bagaimana keadaanmu, Ava?" tanya Aidan dengan canggung.

Sebuah pertanyaan konyol. Aidan tidak tahu kenapa kalimat itu keluar begitu saja dari mulutnya. Jantung Aidan berdegup kencang seperti saat menangani pasien pertama. Sebuah perasaan antara cemas dan semangat.

"Aku tidak tahu kalau kemarin pengalaman pertamamu," gumam Aidan, tak berani menatap matanya yang cokelat besar dan jernih milik Ava.

Bagi Aidan, mata cokelat itu dapat melihat ke sisi tergelap dalam jiwanya.

Ava tidak segera menjawab dan Aidan memberanikan diri untuk menatap wanita itu. Aidan merasa kembali terjebak. Tanpa dia tahu wanita itu tersenyum saat mata mereka bertemu.

Aidan tidak pernah memerhatikan senyum itu sebelumnya. Sebuah senyum polos dengan lesung di kedua pipinya.

"Kakak merasa bersalah?" tanya Ava sambil meletakkan dokumen kemudian berjalan ke arahnya dengan tatapan menggoda.

Ah, apa yang bisa kulakukan saat ini? Dengan panik pria itu bertanya pada hati terkecilnya.

"Bagaimana kalau kali ini Kakak lebih bersikap lembut?" ucap Ava sambil menarik kerah bajunya.

Seketika kendali diri dalam tubuh Aidan terputus dan dia pun kembali mengulangi kesalahannya. Dosa tak tertahankan itu terlalu sulit untuk dicegah.

END for wattpad version

CATATAN:

Untuk versi lebih lengkap bisa kalian download di GooglePLAY dengan HARGA PROMOOOO SUPER IDR 5K sampai dengan tanggal 12 Agustus 2018. 

[END] Irresistible SIN: Stepbrother's LOVE SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang