7. Grandma's Birthday

854 48 0
                                    

Pesta ulang Risyana Aryasha diadakan di sebuah ball room hotel berbintang. Ulang tahun ke tujuh puluh sembilan itu mengambil kosep tradisional yang klasik di mana dekorasi bergaya tempo dulu.

"Selamat ulang tahun, Oma. Semoga Oma selalu berumur panjang dan sehat selalu." Ava mengucapkan kalimat itu dengan tulus setelah cipika-cipiki dan wanita tua yang masih menunjukkan kecantikannya di umur yang sudah tidak muda lagi itu mengangguk dengan senyum kecil.

"Terima kasih, Dear."

Wanita yang dipanggil Ava sebagai Oma adalah ibunda ayah sambungnya dan nenek tua itu mencintai Ava seperti cucunya sendiri serta tidak pernah membedakan perlakuannya dengan Melani sehingga Ava sangat menghormati wanita itu.

Percakapan Ava dengan wanita yang lebih senang mengenakan kebaya dan jarik untuk pakaian sehari-harinya pun mengalir dan terhenti saat Melani menyela obrolan itu dengan menarik Risyana dari tempatnya berdiri.

"Melani, kenapa kamu menarik Oma?" tanya Ava, mengingatkan adiknya agar bersikap lebih sopan.

"Oma, rubah betina itu datang!" seru Melani dan tidak menjawab pertanyaan Ava.

Mendengar kalimat kasar terucap oleh mulut adik bungsunya, Ava kembali mengingatkan Ava dengan lebih keras. "Melani, jaga bicaramu!"

"Tapi Kak Aidan benar-benar membawa rubah betina itu ke pesta ulang tahun Oma dan aku membencinya!"

Ava mendesah napas panjang. Melani tidak pernah menjaga sikap dan ucapannya walaupun didekat neneknya. Melani yang menjadi cucu terakhir neneknya memang sangat dimanja sehingga sikapnya egois dan kekanakan.

Ava mau tidak mau mengikuti Melani dan Oma lalu melihat pemandangan yang begitu menyesakkan dada. Aidan yang memakai setelan hitam menggandeng Violet yang mengenakan gaun putri duyung berwarna putih. Mereka tampak seperti sepasang pengantin.

"Oh, siapa gadis cantik yang kamu sedang bawa itu, Aidan. Kenapa tidak mengenalkannya ke Oma lebih dulu?" tanya Oma, menyadarkan Ava dari lamunannya.

Aidan dan Violet berjalan mendekati Oma yang telah menyambut kedatangannya di foyer sebelum mereka memasuki ball room.

"Oma, ini Violet, kekasihku. Violet, ini Oma."

"Risya."

"Violet."

Oma meneliti Violet yang kini tampak canggung dan sedikit terintimidasi di bawah tatapannya. Melihat Violet terintimidasi dan tidak bisa menyembunyikan ketakutan, Risya mengernyitk dan merasa deskripsi Melani tentang wanita itu benar adanya, gadis yang berada di depannya ini mungkin memakai tubuh mungil nan rapuhnya untuk menjerat dan memanipulasi pria agar menjadi pahlawannya dan tentu saja tindakan itu membuat harga diri pria melambung tinggi.

Oma menyeringai kecil dan memutuskan untuk membenci wanita manipulatif seperti Violet yang mirip serigala berbulu domba. "Kenapa kamu sangat ketakutan, Sayang? Aku bukan macan tua yang suka menggigit."

"Ma-maafkan saya, Oma," ucap Violet dengan suara bergetar, mata berkaca-kaca dan menatap Aidan seakan dia wanita paling teraniaya.

Melihat akting wanita itu, Oma semakin ingin melepas topeng Violet. "Oma? Jangan panggil aku Oma karena aku bukan nenekmu."

"Oma, jangan bully Violet." Aidan mau tidak mau mengambil alih. Omanya sungguh keterlaluan karena menggertak Violet hingga gadis itu ketakutan.

Oma berdecak. Beliau sungguh kecewa. Cucu laki-lakinya tidak berbeda dengan pria bodoh yang dengan mudah dimanipulasi wanita cantik serigala berbulu domba seperti Violet. "Aku sudah mendengar banyak rumor tentangmu dari Melani."

"Eh?"

Kini Aidan tahu kenapa Omanya yang baik tidak menyukai Violet yang lembut dan rapuh. "Melani, berita bohong apa saja yang kamu ceritakan pada Oma?"

"Jangan menyalahkan Melani yang memberitahu Oma tentang semuanya."

"Jadi, Violet, aku ingin mendengar kebenaran rumor itu. Apakah kamu memang pernah ha—"

"Oma, cukup!" Aidan terkesiap dengan seruannya sendiri. Dia tidak pernah menaikkan intonasi suara dan menyela Oma seperti ini.

"Aidan, jaga bicaramu?! Tidak seharusnya kamu berkata kasar pada Oma!" Ayah Aidan yang melihat perdebatan itu dari awal masuk dalam pertengkaran dan membuat suasana semakin panas.

"Tapi tidak seharusnya Oma bersikap sekasar itu pada Violet," ucap Aidan membela Violet yang merasa tidak diperlakukan dengan adil.

"Kamu harus ingat ini ulang tahun Oma, Aidan. Oma yang menentukan siapa saja tamu yang diizinkan masuk," ucap ayahnya yang tidak terima anaknya menaikkan intonasi suara walau ibunya salah sekali pun.

"Pokoknya Oma sampai kapan pun tidak merestui kamu menikahi wanita itu!"  

[END] Irresistible SIN: Stepbrother's LOVE SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang