Not Her, but You

34.4K 1.1K 43
                                    

Nasya's pov

"Gue udah peringatin sama loe kan sebelumnya, kalo loe berani nyakitin Misya loe bakalan berhadapan sama gue !!!".

"Loe itu emang cewek terjahat yang pernah gue kenal ! Gue heran, emangnya salah Misya apa sih sama loe, sampai-sampai loe tega nyakitin dia terus, hah !!!".

Kata-kata Elang terngiang terus dibenakku. Nggak pernah ada sebelumnya orang yang ngatain aku cewek jahat. Dan yang lebih menyakitkan saat dia datang-datang langsung nampar aku di depan semua teman-teman.

Dia juga mengatai-ngataiku dengan kasarnya.Karena tidak ingin terlihat lemah, aku berusaha menahan air mataku.

Aku nggak tau kenapa Elang selalu berpikiran aku nyakitin Misya. Meskipun Misya hanya saudara tiriku, aku nggak mungkin nyakitin dia. Nggak kayak mama yang memang dari awal nggak menyukai Misya.

Sejujurnya, sejak pertama kali aku ngeliat Elang, aku langsung suka sama dia. Tapi ternyata Elang gak suka sama aku. Dia hanya merhatiin Misya terus. Belum lagi dia nganggap aku saudara tiri yang jahat.

Aku sadar, dibandingkan denganku Misya jauh lebih cantik dan feminim.

Aku ?

Banyak orang yang ngatain aku tomboy. Dan aku akui penampilanku memang tidak feminin seperti Misya.

Waktu itu Misya terjatuh dari tangga. Aku yang melihatnya tentu saja kaget dan langsung menghampirinya bermaksud membantunya. Namun lagi-lagi Elang salah paham sama aku dengan mengira aku yang menyebabkan Misya jatuh.

Bahkan tanpa bertanya, dia langsung menuduhku.

Aku sebenarnya ingin menjelaskan, tapi dia keburu pergi sambil menggendong Misya.

Dan itu bukan pertama kalinya Elang menuduhku.

Dia bahkan menghasut teman-teman sekelas membenciku karena menganggap aku jahat pada Misya.

***



Author's pov

"Nasya sama sekali nggak salah lang. Justru dia yang nolong aku saat jatuh", jelas Misya pada Elang.

"Mungkin aja itu cuma akal-akalan dia aja. Dia sengaja yang membuat kamu jatuh, terus pura-pura nolongin kamu", balas Elang dengan mimik wajah kesal.

Misya menggeleng.
"Nasya nggak kayak gitu. Dia adalah saudara yang baik meskipun hanya saaudara tiri. Mungkin alasan kamu membenci Nasya karena mengira dia selalu menyakiti dan berbuat jahat sama aku. Tapi nggak lang. Justru Nasya selalu bantuin dan nolongin aku. Apalagi kalo mama nyakitin aku".

"Mereka kan ibu dan anak kandung. Jadi bisa aja kan mereka bersekongkol", sahut Elang masih dengan kekeraskepalaannya. Dia selalu meyakinkan dirinya bahwa Nasya adalah cewek jahat.

"Aku nggak tau kenapa kamu terlalu berpikiran negatif sama Nasya. Tapi emang itulah kenyataannya. Nasya sangat berbeda dari mama Elsa. Meskipun Nasya agak cuek, tapi sebenarnya dia baik banget. Kamu percaya deh sama aku lang. Aku cuma nggak mau kamu terlalu jauh salah paham sama Nasya yang jelas-jelas nggak salah".

Kali ini Elang hanya terdiam mendengar perkataan Misya. Dia memikirkan baik-baik apa yang Misya katakan tentang Nasya.

***



Nasya dan Misya memang sudah menjadi saudara agak lama. Waktu itu papa Misya menikahi mama Nasya setelah 2 bulan kematian istrinya. Awalnya Misya sangat senang saat tahu mama Nasya akan menjadi ibu tirinya, karena sebelum mamanya meninggal, mama Nasya sering datang ke rumahnya untuk sekedar beramah tamah ataupun mengantarkan makanan karena mereka bersebelahan rumah. Bedanya, kalau keluarga Misya bisa dikatakan kaya raya, maka keluarga Nasya dikatakan hidup sederhana.

Kumpulan Short Story {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang