Taksi

6.1K 280 4
                                    

Taksi adalah seorang gadis manja dan kesayangan orang tuanya.

Hari ini adalah hari pertama Taksi di ospek di kampusnya.

Taksi keluar dari kamarnya dengan pita warna-warni yang menghiasi rambutnya.

"aduh, anak mama kok cantik banget sih".

Meskipun sudah dipuji, tetap aja Taksi masih cemberut.

"kok muka kamu ditekuk gitu sayang ?", tanya papa Taksi.

"papa sama mama nggak liat, pakaian aku ini kayak ondel-ondel tau nggak", jawabnya masih cemberut.

"namanya juga diospek sayang. Oh yah, ini mama udah buatin bekal untuk kamu".

"mama, kan Taksi bukan anak kecil lagi. Ngapain dibuatin bekal segala sih. Kalo Taksi laper, kan bisa makan di kantin".

"tapi mama nggak jamin kebersihan makanan di kantin sayang. Makanan buatan mama ini lebih sehat bergizi".

"ya ampun mama. Aku bisa diketawain sama temen-temen aku kalo mereka liat aku bawa bekal".

"nggak bakalan sayang. Udah, kamu nggak usah protes, nurut aja apa kata mama".

"oke hari ini Taksi bakalan bawa bekal ini. Tapi besok-besoknya nggak lagi yah".

"iya".





Setelah sarapan, papa ngantar aku ke kampus. Setelah sampai di kampus aku melihat banyak anak yang dihukum karena terlambat.

Oh my god !

Berarti aku juga udah terlambat dong.

Seorang senior menghampiri aku. "hei anak baru, napa loe terlambat. Ini udah jam berapa hah ?". bentaknya.

"udah jam 8".

"loe disuruh datang jam berapa ?".

"setengah 8".

"terus kenapa loe masih aja terlambat".

"aku kan cuma terlambat setengah jam. Gitu aja kok sewot sih", ucap Taksi cemberut.

"wah nih anak baru mulai ngelawan nih".

Tiba-tiba seorang cowok datang menghampiri kami. Kayaknya dia juga kakak senior deh.

"napa Hen ?", tanyanya.

"ini nih Tris anak baru. Udah terlambat masih aja mau ngelawan".

"nama loe siapa ?", tanyanya dengan galak.

"Taksi...".

Mereka tertawa saat aku nyebut namaku. "kenapa kalian ketawa, ada yang lucu ?".

"heh..! Kenapa nggak sekalian aja nama loe bus, becak atau bajaj. Lebih cocok tuh". Mereka tertawa lagi.

"jangan ngeledek aku yah. Kayak nama kamu bagus aja ?".

"emangnya loe tau nama gue ?".

"ng..nggak".

"makanya jangan sok tau. Sekarang sebagai hukumannya loe jalan bebek 50 kali".

"hah ? Kok banyak banget sih ?".

"malah protes lagi. Atau loe mau gue tambahin jadi 100 kali".

"nggak nggak. Iya 50 kali aja". Aku kemudian jalan bebek. Sesekali aku melirik ke senior yang tadi. Aku sih nggak tau namanya. Tapi tadi aku denger temennya manggil nama Tris. Oh atau jangan-jangan namanya Trisno kali. Ha ha ha....

***



Saat istirahat aku dan sahabatku Diana makan bareng di kantin. Diana kaget saat ngeliat aku ngeluarin bekal dari dalam tas.

Kumpulan Short Story {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang