Chapter 5: Man like Me

154 24 32
                                    


Ia berjalan tergesa-gesa. Surai merahnya bergerak perlahan seiring dengan kaki pendeknya yang berbalut sepatu kets lusuh yang ia pakai asal itu, dengan lincah menapaki anak tangga satu per satu. Mata hitam kecoklatan miliknya bergerak liar mengamati sekeliling dengan alis yang bertaut. Ia mendesah pelan saat mata tajamnya menangkap seberkas cahaya berasal dari jendela di ujung tangga.

"Sedikit lagi..."

Ia pun menghela nafas lega ketika kakinya kini menginjak lantai tiga; dengan badan yang sedikit membungkuk dan mengatur nafasnya. Detik berselang, ia pun menegakkan badannya kemudian melangkahkan kaki mungilnya; hendak berjalan ke arah jendela favoritnya. Namun langkah itu seketika terhenti dan mata semi sipitnya membelalak lebar.

Di sana; tepat di bawah jendela yang menghadap tangga, terdapat sesosok manusia sedang duduk meringkuk.

Nafasnya kembali tercekat saat ia melihat siapa sosok yang sedang duduk meringkuk itu. Kwon Soonyoung, si "pangeran bisu" yang telah membuatnya kesal setengah mati beberapa jam lalu. Kekagetannya bertambah tatkala sosok yang dilihatnya itu duduk meringkuk dengan badan yang bergetar hebat disertai sedan tangis yang tertahan. Sebuah pemandangan yang tak pernah ia bayangkan akan terlihat dari si pemilik surai hitam legam yang biasanya tenang dan pendiam.

"Soonyoung?" ujarnya lirih namun cukup keras terdengar di lorong yang sunyi itu; membuat si pemuda Kwon mengangkat wajah dan kemudian menatap horor padanya; dengan pipi yang berlumuran darah dan beberapa tetes darah yang masih mengalir dari matanya.

Lee Jihoon pun berdiri membatu dengan mulut terbuka dan otaknya yang tiba-tiba saja buntu.

"...Jihoon..."

Ia tersentak; tersadar dari kekagetannya. Dengan segera ia pun membuang muka dan terbatuk pelan; menghindari tatapan pemuda Kwon yang masih terduduk kaku. Keheningan yang canggung memenuhi udara.

"Uh..." ujarnya mencoba hendak mengatakan sesuatu. Namun bibirnya yang biasanya lancar mengucapkan segala sumpah serapah dan makian itu mendadak kelu. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya itu sehingga ia pun mengatupkan kembali rahangnya.

Ia menghela nafas pelan; memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana dan berjalan dengan cepat menghampiri pemuda Kwon. Dan tepat setelah dirinya berdiri di samping pria itu, dengan segera kaki mungilnya menendang Kwon Soonyoung; membuatnya terguling ke samping, hampir tersungkur dengan mata terbelalak kaget.

Ia kembali terbatuk pelan; mengintip dari balik bahu dengan ujung matanya dan mendapati bola mata berwarna hitam keabuan itu tengah memandanginya lekat dan penuh tanda tanya. Dengan sedikit gugup ia merogoh ke dalam saku celananya lagi; menarik sebungkus rokok beserta pematiknya.

"Kau menghalangi jalan." Ujarnya pendek sembari menarik sebatang rokok, meletakannya di antara kedua bilah bibir tipisnya dan menyalakannya. Dan si pemuda Kwon masih tetap memandanginya lekat.

"Apa?" ujarnya ketus. Membuat pemuda Kwon berkedip dan kembali memandanginya. Ia kembali menghela nafas; asap putih mengepul dari mulutnya.

"Kenapa kau memandangiku seperti itu?" ujarnya lagi. Pemuda Kwon kembali berkedip sebelum kemudian menggelengkan kepalanya.

"Tidak ada." Ujar si Kwon dengan suara serak dan perlahan menyeka wajahnya; menghilangkan bekas jejak air mata semerah darah. Tubuhnya kini telah bersandar sepenuhnya ke dinding di belakangnya sembari mendesah pelan. Senyum kecil menghiasi wajah pemuda Kwon sebelum ia membenamkan wajahnya di antara kedua lututnya.

Lee Jihoon hanya mengangkat bahu dan kembali menghisap rokoknya. Mata tajamnya tertuju pada pemandangan di luar jendela. Sekilas, ia kembali menoleh, menatap sosok pemuda Kwon itu dalam sebelum kembali melemparkan pandangan ke luar jendela; bertopang dagu dengan sebatang rokok menyala terapit di belah bibirnya. Berbagai macam pertanyaan memenuhi benaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Code Name: Blue (Enigma)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang