Part 4

387 56 2
                                    

Hai hai hai. I'm back. No cuap-cuap. Langsung aja.
Peringatan *humor gagal* 😅
Happy reading. Typo alert!!


~Author pov

Jam dinding menunjukan pukul 5.27 pagi ketika Kyungsoo terbangun karena ingin ke toilet. Semalam ia tertidur setelah menyelesaikan satu film thriller dengan durasi dua jam lebih. Ia sedang menguap dengan kepala tertunduk dan mata masih terpejam ketika teriakan seseorang menggema memenuhi gendang telinganya.


"Aaaaaaaaaaaaaa~~"

*blammm




Suara pintu yg di tutup dengan kencang serta teriakan beberapa oktaf itu berhasil membuat kesadaran Kyungsoo sepenuhnya kembali. Ia menyingkirkan rambut yg menghalangi pandangannya dan melihat kesana kemari mencari sumber keributan tapi tak menemukan siapa pun.




Ia beranggapan mungkin apa yg baru saja ia dengar hanya halusinasi akibat film yg ia tonton semalam. Kyungsoo pun memutuskan untuk segera berlalu menyelesaikan urusannya di kamar mandi yg sempat tertunda.




Sementara di dalam kamar yg baru saja di tutup pintunya dengan kasar terdengar umpatan kesal. Luhan benar-benar menyesali keputusannya mengijinkan seseorang yg ia sebut sahabat itu menginap semalam. Kini telinganya benar-benar serasa mau pecah mendengar jeritan serta keributan yg orang itu perbuat dari semalam.




"Baek, kau ini kenapa sih ? Berhenti membuat keributan dan menjauh dariku sekarang juga, kalau tidak aku tidak akan pernah mengijinkanmu menginap lagi" ucap Luhan pada seseorang yg ia panggil Baek yg kini tengah memeluknya dengan sangat erat di balik selimut.




"Aku tidak perduli. Aku juga tidak mau menginap di sini lagi. Yg penting sekarang cepat bangun dan usir hantu itu" ucap pria itu lagi sambil terus mengeratkan dekapannya tanpa mengindahkan si pemilik tubuh yg berusaha mati-matian menyingkarkan tangannya dari lingkar pinggang.




"Kau ini menghayal apa lagi ? Mana ada hantu di rumah ini" kesal Luhan sambil terus berusaha meloloskan diri dari dekapan yg serasa akan membunuhnya itu.




"Aku tidak sedang berhayal. Aku sudah merasakannya sejak tadi malam. Bahkan tadi aku melihatnya secara langsung di dekat pintu kamar mandi" ucap sang pria tak mau kalah.




"Oppa ada apa ri...." ucapan Kyungsoo terhenti begitu saja setelah membuka kamar oppanya. Matanya membulat lucu menyaksikan keadaan Luhan yg tengah berpelukan mesra dengan seorang pria mungil lain di atas ranjangnya dengan selimut yg sudah teronggok di lantai akibat pergulatan mereka.




"Oh maaf, aku tidak bermaksud mengganggu" ucap Kyungsoo cepat setelah menyadari situasi dan segera menutup pintu dengan pipi bersemu merah lalu segera berlalu menuju kamarnya sendiri.




"Hei Kyungsoo tunggu! Ini tidak seperti yg kau pikirkan. Arrgghh Baek lepaskan aku sekarang juga. Ini semua gara-gara kau. Cepat lepas kalau tidak aku akan menendang bokong lentikmu itu" ucap Luhan gusar setelah melihat ekspresi terkejut adik bungsunya itu.




"Enak saja. Bokongku ini seksi bukan lentik. Kau pikir aku wanita" ucap pria itu sewot sambil melepaskan pelukannya dengan wajah merengut.


"Cih, tidak mengaku lagi. Kau kan memang cantik seperti wanita" gumam Luhan yg masih bisa di tangkap pendengaran pria di sebelahnya.


"Hey aku mendengarnya. Lihat siapa yg berbicara, dia sendiri bahkan lebih cantik di bandingkan primadona kampus" sindir pria itu yg tak terima di sebut cantik.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Irresistible LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang