Part 3

300 46 1
                                    

Here I come again. With new part. Happy reading guys 😘😘 Typo alert!!!

~Author pov

"Ehm maaf sunbaenim, boleh minta waktunya sebentar ?" tanya Kyungsoo ragu-ragu karena harus menyela perbincangan senior di depannya.

"Ya, ada apa ?" tanya senior itu santai.

"Boleh foto bersama ?" tanya Kyungsoo lagi. Sungguh ia benar-benar merasa gugup berhadapan dengan senior yg satu ini. Bukan karena wajahnya yg tampan, tapi ia teringat dengan kejadian beberapa minggu lalu yg melibatkannya dengan si senior.

"Ne ? Untuk apa ?" tanya senior itu lagi masih dengan gaya santainya.

"Eh itu, untuk memenuhi tugas dari ketua himpunan" jawab Kyungsoo lagi. Ia benar-benar kesal karena kedua temannya yg sedari tadi menjadi juru bicara justru diam saja seolah sengaja ingin melihat wajah tersiksanya.

"Memangnya tugasnya apa ?" tanyanya lagi yg membuat Kyungsoo mulai semakin jengkel.

"Kita-kita di suruh foto bareng sama senior setiap angkatan sama anggota himpunannya juga" kata kyungsoo menjelaskan berusaha setenang mungkin.

"Oh begitu. Lalu kenapa meminta foto denganku ?" tanyanya lagi yg Kyungsok rasa mulai kelihatan belagu.

"Eh sunbae kan salah satu anggota himpunan juga jadi kita mau minta foto" sahut Kyungsoo lagi menahan kekesalannya.

"Hah kata siapa ? Aku bukan anggota himpunan. Lagian kalau foto dari angkatanku kan bisa minta sama yg lain saja" jawabnya lagi semakin mengesalkan.

"Sunbae tidak perlu berbohong. Saya ingat kalau sunbae salah satu anggota himpunan" jawab Kyungsoo tak mau kalah.

"Tidak, kau pasti salah. Aku bukan anggota himpunan. Kalu tidak percaya tanyakan saja pada teman-temanku" jawabnya lagi santai sambil mengarahkan dagunya menunjuk teman-teman yg berada di sampingnya yg sibuk memperhatikan perdebatan mereka.

"Sunbae saya mohon jangan bercanda. Saya ingat betul waktu itu saya minta tanda tangan sunbae, dan sunbae memakai baju seragam anggota himpunan walau pun waktu itu bukan seragam sunbae sendiri karna namanya berbeda" jawab Kyungsoo lagi yg masih tak ingin kalah dari perdebatan singkat dengan sunbae tampan yg menjengkelkan ini.

"Ah benarkah ? Kapan ? Kau pasti salah orang" jawab senior itu lagi masih tak puas mengerjai mahasiswa baru dengan senyuman tengil yg menjengkelkan.

"Sudahlah sunbae. Jadi mau berfoto dengan kami atau tidak ? Kalau tidak ya sudah, tidak usah membuang waktu kami seperti ini" ucap Kyungsoo akhirnya yg mulai kehilangan batas kesabarannya.

"Ehm, baiklah kalau kau memaksa. Ayo berfoto" ucap pria berperawakan tinggi itu akhirnya sambil mulai berpose.

Mereka pun akhirnya mengambil foto satu persatu secara bergiliran seperti sebelumnya setelah perdebatan panjang yg melelahkan bagi gadis manis yg kini mulai memasang wajah datarnya. Mereka akhirnya menyudahi sesi berburu foto setelah keluar dari tribun. Kyungsoo terus saja menggerutu sejak meninggalkan gerombolan senior yg benar-benar menguji kesabarannya itu.

"Huh dia pikir dia siapa ? Benar-benar menyebalkan. Mentang-mentang wajahnya tampan dan blasteran dia jadi seenaknya mengerjai orang. Lihat saja, aku tidak akan pernah menyapanya jika aku bertemu dengannya lagi" gerutu Kyungsoo sepanjang jalan menuju parkiran motor.

"Sabar Kyung. Namanya juga senior" kata Sohyun mencoba menenangkan hati sahabatnya yg sedang tersulut api kekesalan.

"Harus lebih sabar bagaimana lagi ? Jelas-jelas aku mengingatnya. Dia pikir aku pikun atau bagaimana. Cih, menyebalkan. Sudahlah aku mau pulang. Jangan lupa kirimkan foto-foto tadi lewat Line" jawab Kyungsoo masih dengan nada kesal dan wajah yg merengut lucu. Kedua temannya hanya bisa mengiyakan apa yg di katakana Kyungsoo karna sudah tau karakter gadis itu saat sedang marah memang tak bisa di bantah.

"Dia lagi PMS ya ?" tanya Sojung pada Sohyun yg hanya di tanggapi dengan gendikan bahu.



*****



Tibanya di rumah, Kyungso mendapati dirinya kembali di sulut kekesalan yg kian memuncak. Bagaimana tidak, saat ia memasuki ruang tamu dan hendak melepaskan stress dengan menonton beberapa drama, ia malah mendapati ruangan itu berantakan dengan berbagai bungkus snack serta isinya bertebaran di atas karpet serta layar TV yg masih menayangkan tulisan game over yg begitu besar tanpa ada tanda-tanda si pelaku.

"LUHAN OPPA!" teriak Kyungsoo keras sekalian menyalurkan kekesalannya sejak di kampus tadi.

"Wae ? Wae ? Wae ?" Luhan datang sambil berlari tergopo menghampiri Kyungsoo yg tengah berkecak pinggang.

"Apa-apaan ini semua ?" tanya Kyungsoo dengan wajah galaknya.

"Ah ini tadi teman-temanku datang main PS sebentar hehe" ucap Luhan cengengesan menyadari ekspresi tak bersahabat dari adik bungsunya.

"Cepat bersihkan" perintah Kyungsoo masih sambil berkecak pinggang.

"Ah kenapa aku ?" tanya Luhan dengan wajah tak bersalah.

"Lalu ? Maksudmu aku yg harus membersihkan ? Memangnya ini ulah siapa ? Ulah teman-temanku ? Cepat bersihkan. Aku tidak mau tau, setelah aku keluar dari kamar sudah harus bersih" jawab Kyungsoo dengan nada sarkastik lalu berjalan melewati Luhan begitu saja memasuki kamarnya.

"Ah yg benar saja. Gara-gara dua orang bodoh itu, aku yg kena getahnya" gerutu Luhan sambil menggulung kedua tangan bajunya untuk memulai sesi bersih-bersih.



*****



Jam menunjukan pukul 2 dini hari ketika Kyungsoo akhirnya terbangun dari tidur cantiknya setelah memasuki kamar sore itu. Niatnya tadi saat pulang ingin berendam untuk menyegarkan badan dan pikiran, tapi apalah daya saat memasuki kamar yg ber-AC, bantal dan guling malah merayu.

Dengan malas ia mulai mengangkat badannya dan mengganti baju tanpa mandi lebih dulu. Menggelung rambut panjangnya asal, lalu meraih gelas kosong di meja nakas. Ia mulai melangkah keluar kamar untuk mengambil minum sekaligus mengisi perut yg berteriak karena melewatkan waktu makan malam.

Karena masih di liputi rasa kesal, ia memutuskan untuk membuat ramen dengan rasa super pedas sebagai santap tengah malamnya. Melampiaskan kekesalan dengan makanan pedas di temani beberapa film bergenre thriller mungkin bisa menghilangkan kekesalannya.

Saat mengambil mangkok di rak, tanpa sengaja tangannya menyenggol panci kosong yg terletak tak jauh dari posisi mangkok itu hingga meluncur mulus ke atas lantai keramik dan menghasilkan suara berisik yg sangat nyaring.

*PRANGGG~~


Kyungsoo terdiam sejenak memandangi panci yg tertelugkup di atas lantai sambil mengumpat dalam hati akibar terkejut dengan keributan yg ia buat sendiri sebelum mengambilnya dan mengisi dengan air untuk merebus mie instannya.

Sementara di dalam sebuah kamar, seorang pria tampak memeluk rekan satu peraduannya akibat bunyi nyaring yg sukses membuat matanya terbelalak dan membangunkan rasa takutnya. Sementara orang yg di peluk hanya menggerutu menyuruhnya untuk segera menyingkir tanpa terusik sedikitpun dengan keributan yg terjadi di luar.

"Hei Luhan, cepat bangun. Kau tidak dengar barusan ada suara benda jatuh dari luar ?" ucapnya sedikit gemetar sambil menggoyangkan badan orang yg ternyata adalah Luhan.

"Sekarang jam berapa ?" bukannya bangun dan menjawab pertanyaan lawan bicaranya, Luhan malah menanyakan jam.

"Eh ? Jam dua lewat tiga belas menit. Kenapa ?" sahut si pria berperawakan mungil di samping Luhan.

"Ooohh pantas saja. Sudahlah cepat tidur lagi. Itu bukan apa-apa, sudah biasa di jam segini" jawab Luhan kembali menyamankan posisi tidurnya di balik selimut meninggalkan pria mungil yg terdiam kaku mendengar penuturannya barusan. Seketika bulu romanya berdiri dan langsung masuk ke dalam selimut dengan mulut terus bergumam merapalkan beberapa doa merapatkan diri dengan Luhan yg sudah kembali terlelap ke alam mimpi. 

#TBC

Irresistible LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang