Best Friend

2.8K 114 8
                                    

Mengapa.....
Dengan suara manismu, kau mengatakan bahwa kau adalah sahabat terbaikku

         
               

BGM : iKON - BEST FRIEND


Jam dinding di kamar tersebut sudah menunjukan angka pukul 11:25 dan yang punya kamar tersebut juga sudah masuk ke alam mimpinya namun....neoneun naega neomu yepeoseo kkumilka nan neomu duryeowo kieoke....

"Halo"

"Woojin-ah, neo odiya ?"

Si penerima telpon langsung membelalakan matanya"Yak, Park Jihoon kau mabuk lagi ?, sekarang kau di mana ?"

Park Woojin langsung bangun dari tidurnya dan mengambil jaketnya setelah itu ia langsung bergegas ke tempat yeoja imut itu berada.

.
.
.
.
.

Woojin langsung menghentikan langkahnya saat melihat yeoja yang sedang duduk di bangku taman di depannya sedang meracau tidak jelas.

"Hahaha, akhirnya Park Woojin datang"

Woojin menghela napas dan mendekat kepada Jihoon dan mensejajarkan tubuhnya dengan yeoja imut tersebut
"Kenapa lagi ?"

Jihoon yang sedari tadi senyum -senyum gaje langsung menatap Woojin dan memeluk pria gingsul itu, Jihoon menagis di bahu Woojin.
"Aku bertengakar dengan Guanlin"

Sudah Woojin duga."ini sudah yang keberapa kali Jihoon-ah,apa kau tidak lelah ?"

"Kau taukan Woojin-ah aku sangat menyayangi dia"

Woojin hanya bisa mengehela napas, tiba-tiba saja ia meresa sesak di dadanya "ayolah Woojin ini bukan yang pertama kali" woojin mencoba menyemangati dirinya sendiri.

Ya, Woojin menyukai sahabat imutnya ini,  Jihoon dan Woojin sudah bersahabat dari SD tapi entah sejak kapan Woojin menyukai Park Jihoon. Dan Woojin harus menerima kenyataan pahit karena Jihoon sangat menyukai Lai Guanlin yang sudah menjadi pacarnya sejak 4 bulan yang lalu. Hampir setiap 2 minggu sekali 2 bulan belakangan ini Jihoon selalu dengan keadaan seperti hi Jihoon seperti ini besoknya ia langsung membuat Lai Guanlin babak belur, dan hari itu juga ia di diamkan oleh Jihoon.

"Kajja, Jihoon-ah, kita pulang" ajak Woojin

***

Keesokan harinya keadaan Jihoon sudah tidak separah semalam meskipun matanya masih bengkak.
"Park Jihoon, bagaimana kalau kita jalan-jalan ke taman" Woojin berinisiatif mengajak Jihoon untuk mengembalikan mood yeoja imut itu.

"Okelah, dari pada di dalam rumah terus, aku siap-siap dulu"

.
.
.
.
.

Mereka pun tiba di taman yang cukup ramai, Jihoon dan Woojin sedang duduk di salah satu kursi taman
"Jihoon-ah besok kau harus masuk kuliah, kau ini mahasiswa baru tapi sering sekali bolos" Woojin sebisa mungkin.mengambil topik pemhicaraan yang tidak berkaitan dengan dengan Lai Guanlin.

"Hhmm arasseo" jawab Jihoon tanpa menoleh kepada Woojin karena sedang asik memainkan ponselnya.

"Aaaaaa......"

"Kau kenapa Hoonie ?" Woojin kaget dengan teriakan Jihoon

"Guanlin minta maaf dan akan menjemputku di sini"

"Hmm baguslah" Woojin hanya menampilakan senyum miris

Sedangkan Jihoon masih senyum-senyum menatap ponselnya.

"Entah siapa yang bodoh, aku atau kau hoonie Kita tak bisa pergi ataupun saling mendekat" batin Woojin

Hingga beberapa menit mereka menunggu akhirnya Guanlin pun datang" Jihoon-ah" panggil Guanlin

"Guanlin-ah" Jihoon langsung berdiri dari duduknya."Ehhmm, Woojin-ah aku pergi dulu yah"

Entah keberanian dari mana Woojin ingin menghentikan Jihoon pergi, ketika Woojin ingin mengamit tangan Jihoon, Jihoon malah lebih dulu mengenggenggam tangan Guanlin.
"Dahh ,uri Woojinie" pamit Jihoon sambil melambaikan tangannya kepada Jihoon.
"Hyung kita pergi dulu" pamit Guanlin kepada Woojin.

"Hahaha, apa yang kau harapakan Park Woojin, neo jinjja pabo" Woojin menertawakan dirinya sendiri dan merutuki kebodohannya. "Selalu saja seperti ini Saat aku mencoba maju selangkah kau meraih tangannya dan pergi menjauh"

Yah, begitulah seorang Park Jihoon dia akan merengek kepada Woojin yang selalu ada ketika ia terpuruk dan pergi kepada Guanlin ketika ia bahagia tidak peduli sesering apa ia dikecewakan oleh seorang Lai Guanlin.

"Kalau saja aku bisa membuang perasaanku mungkin sekarang aku akan baik-baik saja" lagi lagi woojin merutuki dirinya sendiri

Woojin pun beranjak dari duduknya meninggalkan taman tersebut.

***

"Woojin-ah" Jihoon melambai kepada sahabatnya itu

Woojin membalas lambaian tangan Jihoon "kenapa kau lama sekali, aku dari tadi menunggumu tau"

"Mian Hooni-ah aku lupa mengabarimu, tadi aku ada kelas" jawab Woojin

"Hhmm, kali ini aku akan memaafkanmu, kajja"

Hari ini Jihoon meminta Woojin untuk mengatarnya pulang, ketika sampai di parkiran Woojin dan Jihoon bertemu dengan teman SMA mereka
"Park Woojin" sapa Jinyeong

"Oh Jinyeong-ah"

"Wahh, park woojin sekarang kau sudah jadian dengan Jihoon yah"

"Yak kau gila yah,Woojin itu sahabat ku tau, lagi pula aku sudah punya pacar" Jihoon menjawab Jinyeong dengan cepat.

"Wahh jinjja, mian yah aku duluan"pamit Jinyeong

Mengapa dengan suara manismu itu
Kau mengatakan bahwa kau adalah sahabat terbaikku

Woojin meringis.

"Woojin-ah palli, kenapa kau malah melamun sih"

"Oh ah, uhmm"

Sebelum pulang Jihoon melihat kedai ice cream di pinggir jalan, akhirnya merekapun berhenti untuk membeli ice cream tersebut.

Woojin hanya berdiri bersandar pada motornya sedangkan Jihoon pergi untuk membeli ice cream tersebut

Woojin terus memandang ke arah Jihoon dengan senyum di bibirnya
"Jihoon-ah  saranghaedan kata tersebut hanya Park Woojin sendirilah yang mendengarnya.













End.

Wahhh, akhirnya...... btw maapkan diriku kalau ceritanya gak sesuai ekspektasi yah 😅

VotMan Juseyo...

Salam 2park

Random Story BunssodanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang