Want You

552 31 5
                                    

Kantin

Woojin membung nafas dengan kasar, merasa kesal dengan apa yang ia lihat saat ini. Melihat Jihoon yang terus terusan menatap Kang Daniel sang kakak kelas bersama dengan gebetannya yang lain, padahal selama dua bulan belakangan ini ia mendekati Jihoon"

"Yak, Park Jihoon mau makan atau tidak" ucap Woojin kesal

"Iya, makan kok"

"Kan sudah ku bilang dia tidak serius, Kau harus berhenti, sudah ku bilang ada aku kan" ucapan Woojin yang entah keberapakalinya

Jihoon hanya menanggapi dengan anggukan lemah. Meskipun Woojin tahu Jihoon tidak menganggap serius ucapan Woojin tersebut karna Jihoon nyaman terhadap Woojin hanya sebagai sahabat saja.

"Makan yang banyak" ucap Woojin seraya mengacak rambut Jihoon.

Woojin terus menatap Jihoon, dengan berbagai pikiran di benaknya, bagaimana caranya agar Jihoon bisa melihat keberadaannya bukan hanya sebagai sahabat saja, padahal selama ini ia terus ada jika Jihoon membutuhkannya.

"Park Jihoon itu bodoh atau apa sih" kesal Daehwi sambil meminum colanya.

"Bego lah, udah ada yang selalu ada untuk dia malah liat yang lain" ucap Jinyeong

***

Jihoon saat ini malah jalan lagi bersama Daniel, entah apa yang merasuki Jihoon saat ini. Padahal tadi pagi di sekolah ia jelas jelas melihat Daniel bersama dengan gebetannya yang lain. Tapi malam ini ia malah jalan lagi bersama Daniel dengan ajakan nonton film.

Jihoon masuk kedalam teater dengan Daniel yang menggenggam tangannya, dan senyum di wajahnyapun tidak dapat ia tahan lagi.

"Daniel oppa, yang di kantin tadi pagi itu siapa ?" Tanya Jihoon

"Ahh, Jihyo sanbae, dia teman" jawab Daniel

Jihoon menganggukan kepalanya tanda mengerti.

"Tapi, kamu sama Jihyo sanbae terlalu mesra" ucap Jihoon hati-hati.

"Yah, aku memang gitu, sama kamu juga kan cuma teman jadi sama aja"

Nyess

Jadi semua cuma teman, tidak apa-apa yang penting semuanya sama. Pikir Jihooduduknya na Daniel terlalu kuat untuk di tolak oleh Jihoon, lagi pula Daniel belum memiliki kekasih hanya mempunyai gebetan yang entah ada berapa.

Namun terselip rasa khawatir, bagaimana jika Woojin tahu, Daniel mungkin sudah babak belur. Meskipun tubuhnya lebih kecil dari pada Daniel namun Woojin lebih kuat.

Woojin akan menghajar Daniel jika ia mendengar apa yang Daniel ucapkan tadi.

Setelah nonton mereka langsung pulang, dengan alibi Daniel yang ingin mengerjakan tugasnya.

***

Jihoon mendudukan dirinya di sofa ruang tamu.

"Dari mana ?!" tanya seorang namja yang muncul dari arah dapur, kemudian duduk di samping Jihoon

"Woojin-ah" ucap Jihoon terkejut

"Dari mana ?" Woojin kembali mengulang pertanyaannya yamg membuat Jihoon meneguk ludahnya gugup.

"Em, anu, dari Mall, nonton film"  ucap Jihoon takut-takut

"Park Jihoon jika kau terus seperti ini, entah sampai kapan aku akan bertahan, aku benar benar menginginkanmu" ucap Woojin

"Ujin-ah" yang keluar dari mulut Jihoon hanya nama Woojin saja, ia bingung harus menanggapi bagaimana

Woojin berdiri dari duduknya mengecup pipi dahi Jihoon "aku pulang dulu nanti besok pagi aku jemput" ucap Woojin kemudian berlalu keluar dari rumah Jihoon.

Rumah Woojin tidak jauh dari rumah Jihoon, dan Woojin juga sudah sering keluar masuk rumah Jihoon, seperti tadi.

Setelah Woojin tidak terlihat dari pandangannya, Jihoon beranjak menuju kamarnya.

"Mungkin lebih baik aku menerima Woojin saja" ucapnya.







End.

Entah apa yang ku tulis ini😅
Semoga setelah ini tulisanku lebih baik lagi, dan maaf buat up-nya yang lama bgt, mungkin udah pada di apus dari librarynya hehehe.

Maaf guys.

Meskipun sebenarnya aku bisa up dari lama, tapi setiap nulis idenya ilang-ilang mulu jadi beginilah, baru dapat ide dari lagunya MXM - LOVE ME NOW

Semoga setelah ini bisa rajin up lagi.
Btw makasih yang udah nunggu.

BUNSSODANLOVE❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Random Story BunssodanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang