Episode 1 Part 1

3.8K 81 1
                                    

Scen dimulai di kereta api yang tengah melaju. Seorang gadis memakai hoodie dengan penutup kepala serta masker hingga hanya terlihat matanya saja.
Gadis itu meneliti setiap penumpang dalam kereta. Pandangannya tertuju pada seorang perempuan yang tengah asik dengan ponselnya.
"Operasi hidung, operasi kontur wajah, suntik lemak dan filler bibir. 75 dari 100."

Pandangan gadis itu beralih pada perempuan yang tengah memakai lipstik.
"Operasi kelopak mata ganda, melebarkan mata, operasi hidung dan operasi bentuk-V. Sudah jelas dia melakukan operasi di wajahnya, tapi tidak puas. 70 dari 100."

Kereta berhenti dan gadis itu keluar bersama ibunya. Selama dia berjalan, gadis itu selalu memberi nilai pada setiap orang yang dia lihat.

"Aku senang bahkan dengan wajah rata-rata. 75 dari 100. Apa aku bisa seperti itu?" batin gadis itu.
Ditempat konsul, seorang wanita menjelaskan hasil pembicarannya mereka dengan dokter.
"Saya akan membahas apa yang Anda dan Dokter diskusikan. Operasi kelopak mata ganda melalui sayatan dan operasi keseluruhan. Operasi hidung dengan kontur wajah dan suntik lemak diseluruh wajah, bukan?"

Gadis itu dan Ibunya sekarang bersama Dokter. Dokter menjelaskan, bengkak dan memar yang terlihat akan berlangsung sekitar satu bulan. Komplikasi resiko operasi dapat menyebabkan pendarahan atau infeksi. Kasus seperti itu jarang terjadi , tapi jika perlu, dia bisa menerima tranfusi darah.
"Itu jarang terjadi bukab?" tanya Ibu.
"Jarang. Sangat jarang. Tapi itu bisa terjadi."
"Begitu rupanya."
"Biasanya tidak terjadi , jadi jangan khawatir. Operasi akan berjalan lancar."
"Baiklah."
Ibu menandatangani surat perjanjian bahwa ibu menyetujui semua syarat-syarat yang ada.

Ibu dan gadis itu menuju ruang operasi.
"Jangan khawatir tentang biaya operasi. Ini akan menjadi dunia baru ketika kau bangun. Jadi, ini terakhir kali Ibu bisa melihat wajahmu ini?"
Gadis itu menangis, kemudian Ibu memeluknya.
"Kau tau Ibu mencintaimu, bukan? Ibu sangat mencintaimu."
"Aku tau."

Seorang perawat menyuruh gadis itu masuk. Dia melarang gadis itu menangis selama operasi.
"Kang Mirae, fighting!" teriak Ibu.
Peralatan mulai dipasang di seluruh tubuh Mirae dan operasi dimulai.

***

Scen berganti-ganti antara operasi Mirai dan masa lalu Mirae.


Anak kecil gendut dengan potongan rambut seperti Dora sedang makan dimsum dengan lahapnya.



Tiga anak laki-laki datang dan mulai meledek anak gadis itu.
"Hey, gendut." teriak mereka serentak.
Gadis itu mengusir mereka dan menajutkan makan. Tapi, tiga anak itu datang lain.
"Mirae babi."



***
Mirae masih menjalani operasi. Suster memasukan alat bantu pernapasan pada hidung Mirae.
***
Sebuah pesawat dari kertas jatuh ke tanah. Mirae tengah bermain ayunan sambil makan es krim.



Tiga anak itu masih mengganggu Mirae. Salah satu dari mereka melempar es krim yang bungkusnya bergambar babi.
Mirai bangun, dan tiga anak itu terlihat ketakutan.



***
Mirae bersandar pada dinding. Tiga anak yang biasa mengganggu Mirae datang, tapi mereka tidak menyadari keberadaan Mirae. Mereka masih membicarakan Mirae.



"Apa yang kau lihat? Lihat babi."
"Lucu sekali."
"Dia sangat mirip dengan babi."
Mirae yang mendengar perkataan mereka, menghadang mereka. Mirae mendorong mereka hingga jatuh.


Narasi Mirae, "Aku gadis pemberani dan tidak tinggal diam ketika anak-anak lain mengejekku. Tapi setiap kali aku melawan, mereka selalu melakukan yang lebih buruk."
Mereka rupanya mengunci Mirae dalam kamar mandi sekolah.


"Memenangkan perkalian bukanlah hal yang diinginkan para korban. Yang mereka inginkan adalah berhenti menjadi korban. Mereka hanya tidak ingin menjadi korban."
***
Dokter mengoperasi bagian kelopak mata Mirae.
***
"Aku tidak akan makan. Kubilang, aku tidak akan makan." ucap Mirae sambil berlari keluar rumah.
"Tapi Ibu membuang semua tulang untukmu. Kau tidak boleh berangkat sekolah dengan perut kosong."
Narasi mirae, "Sampai aku berpikir masih memiliki kesemparan untuk menjadi cantik. Karena kudengar perawatan terbaik adalah menurunkan berat badan."
"Berat badanmu akan naik lagi." teriak Ibu.
"Tapi berat badanku tidak naik lagi karena aku sangat bertekad."

***
Mirae sudah menjadi anak SMA.



Didalam kelas, Guru mengumumkan nilai hasil ujian.
"Seseorang dikelas kita mendapat nilai tertinggi di sekolah ini. Mirae, selamat."
Mirae maju ke depan untuk mengmbil kertas ujiannya.



Narasi Mirae, "Tidak ada yang mengolok-oloku untuk sementara. Jadi kupikir akhirnya aku menjadi siswa normal."
***
Dokter menyuntikan jarum ke mata Mirae berulang-ulang.
***
"Apa yang ingin kau katakan?" tanya anak laki-laki yang berdiri didepan Mirae.
"Ini. Aku membuat daftar pertanyaan yang mungkin muncul di ujian. Aku hanya memberikan ini padamu."



"Kenapa?"
"Karena, aku menyukaimu."
"Apa? Kau gila."
"Apa maksudmu?"
"Hei, Kang Orc! Aku bicara denganmu, Kang Orc. Kau tidak tau nama panggilanmu? Kau bercanda, bukan? Katakan kau bercanda."
"Yong Cheol-ah."
"Ya, Kang Orf. Aku akan membunuhmu jika memberitahu orang lain kalau kau menyukaiku. Jaga rahasia ini."
Anak itu pergi meninggalkan Mirae  sambil sebelumnya menampik buku yang Mirae pegang.
Narasi Mirae, "Aku akhirnya tidak pernah menjadi cantik."


***
Dokter mengiris pelupuk mata Mirae, kemudian menyeka darah yang keluar.
***
"Kenapa kau tidak membantu dan pergi bersamanya?" Tanya Teman Yong Cheol yang rupanya tau kalau Mirae menyukai Yong Cheol.
"Kau saja yang pergi, brengsek." ucap Yong Cheol.
"Ya, Kang Orc. Yong Cheol bilang dia berubah pikiran."
"Apa yang kau bicarakan?" ucap Yong Cheol kesal.


***
Saat teman-temannya mengadakan foro bersama, Mirae merasa malu. Dia berdiri paling belakang dengan rambut yang menutupi hampir seluruh wajahnya.
"Hei, kau yang disana. Tunjukan wajahmu!" ucap Guru setelah melihat hasil potretannya.



Teman-temannya mulai membicarakan Mirae.
"Astaga..."
"Kenapa dia?"
"Dia malu menunjukan wajahnya karena jelek."
"Astaga, panas sekali. Menjengkelkan."
Teman-temannya masih mengeluh karena mereka harus foto lagi gara-gara Mirae yang wajahnya tidak terlihat.
"Oke, mari kira ambil satu foto lagi. Semuanya, tersenyumlah. Tunjukan gigimu. Oke, satu, dua tiga."
Narasi Mirae, "Aku tidak pernah menjalani hidup normal. Aku bahkan tidak bisa mencintai seperti orang lain. Karena aku Orc."


***
"Tempat ini pasti terkenal. Lihatlah semua orang ini." Ibu mendatangi Mirae sambil membawa minum.



"Jangan khawatir tentang hal lain dan fokus beristirahat disini sebelum masuk, mengerti? Mirae, kau hanya perlu fokus untuk mengambil semua energi baik dari gunung ini dan menjadi cantik. " Mirae mengangguk.



"Tolong ambil semua energi baik dari gunung ini. Agar Mirae bisa menjadi cantik." Teriak Ibu.
Narasi Mirae, "Sama seperti beruang yang bersembunyi di gua selama 100 hari dan akhirnya menjadi cantik, aku juga menjadi cantik saat tinggal disini."
***

Sinopsis My Id Is Gangnam BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang