Duh, gue gak bisa bikin epilog, jadi maap ya kalo jelek, hehehehe
❣ ❣ ❣
Joni jalan dengan riang. Ya, setelah pindah sekolah, cowok berbehel itu mendapatkan banyak teman. Sekarang dia udah kelas dua SMA.
Begitu membuka pintu Apartement, Joni dikagetkan dengan keadaan apartement yang berantakan. Kardus berceceran dimana-mana. Kalau kata ibu-ibu sih, udah kayak kapal pecah.
"Kak Chandra ngapain sih?" Chandra noleh, "bikin properti buat OSPEK," jawabnya lalu mulai sibuk lagi.
Iya, Chandra si Casanova SMA Merpati sekarang udah jadi seorang Mahasiswa. Masih Maba sih. Cowok berambut abu-abu itu kuliah di Kampus yang sama dengan Tayo, Kampus Culture Technology jurusan Ilmu Komunikasi. Padahal kerjaannya ngerdus mulu. Cocok sih, karena sebelum ngerdus pasti kita harus ngobrol dulu. Nah, "ngobrolkan bagian dari komunikasi" - Chandra bersabda.
Pindah ke ruang TV. Disana sudah terdapat dua zombie- eh dua manusia yang rupanya udah mirip kayak zombie. Iya. Eka dan Doni. Mereka di pusingkan dengan tugas. Bahkan kalian bisa melihat ada lingkaran hitam di sekliling mata mereka berdua. Sekarang mereka bisa merasakan apa yang Chandra rasakan. Dulu mereka tertawa saat melihat Chandra yang sibuk dengan tugas, ujian dan lain-lain. Sekarang giliran mereka yang merasakan itu semua. Bumi itu berputar, bung!
Sekarang gantian, giliran Chandra yang ketawa ngakak melihat mereka berdua. Padahal belum tau sama, kalau tugas kuliah itu lebih berat daripada tugas sekolah.
Tayo pun udah mulai sibuk menjelang semester akhir. Kerjaannya cuman di dalam kamar ngerjain tugas, dengerin musik, keluar buat kerkel, makan, tidur. Ya kadang menyempatkan waktu untuk kumpul bersana sepupu yang lain dan menyempatkan diri juga untuk pulang kerumah.
Mereka sepakat buat tinggal seatap di Apartement sampai mereka siap untuk nikah. Intinya kalau salah satu diantara mereka ada yang mau menikah, dia bakalan keluar dari Apartement.
Walaupun Bundanya Eka sempat khawatir karena Eka hanya perempuan sendirian disana. Padahal kemarin nyuruh anaknya pindah ke Apartement, khawatirnya baru sekarang.
"Aturan yang Tante khawatirin itu aku, nih liat rambut aku dijambakin terus sama Eka!" Adu Chandra sambil nunjukin rambutnya yang lebat.
"Iya! Aku juga jadi korban keganasan anak tante nih! Huhuhu," Doni pun ikut mengadu menunjukkan punggungnya yang kadang menjadi korban keganasan tangan gadis itu.
Sedangkan Eka hanya pura-pura tuli. Dalam hati, gadis itu udah merapalkan banyak sekali sumpah-serapah untuk Doni dan Chandra.
❣ ❣ ❣
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
