Happy Reading.
*
Sinar matahari merembat masuk kedalam ruang ganti Musik Bank. Sinarnya lumayan terik hingga Jimin yang tertidur mulai terusik. Mengusap pelan matanya dan mencoba mengumpulkan nyawanya. "Ugh!" Jimin bangkit dari posisinya setelah melenguh lelah.
Jimin mencoba menyesuaikan matanya dengan cahaya matahari yang menusuk matanya. Terdiam beberapa saat sampai sekelabat ingatan melintas difikiranya. Memeriksa kondisi tubuhnya dan cepat-cepat memakai pakaianya dan berlari keluar.
*
Member Bangtan sedang beristirahat di Dorm, hari ini mereka Free karena selesai mempromosikan album baru. Lagi pula mereka juga akan melakukan Tour ke Jepang. Dan untuk pasangan mereka juga sibuk dengan jadwal masing-masing. "Kemana Jimin Hyung?" Tanya Jungkook yang tidak melihat Group Maknae Linenya.
"Entahlah! Terakhir aku melihatnya dengan Hanjung" jawab Namjoon.
"Mungkin mereka latihan bersama!" Tambah Hoseok mencoba berfikir positive.
"Handphone-nya mati!" Kata Taehyung yang mencoba menghubungi Jimin.
"Mungkin sibuk!" Tambah Jin singkat.
"Ara Hyung!" Kata Jungkook pasrah.
"Kalian istirahat saja. Besok kita ada Fan Meet!" Semuanya mengangguk mendengar ucapan Namjoon.
*
Jimin mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Tidak peduli sumpah serapah yang dilontarkan semua orang karena cara mengemudinya. Yang ia inginkan satu, yaitu sampai pada tempat tujuanya.
"Angkat Aliya!" Gumam Jimin yang terus mencoba menghubungi Aliya, tapi sialnya tidak diangkat.
Brakk! "Shit dimana dia?" Umpat Jimin sambil membanting Handphone-nya.
"Sial!" Geram Jimin yang semakin menambah kecepatan kemudinya.
Flasback.
Aliya masih mencoba melepaskan dirinya dari kungkungan Jimin, tapi tenaganya tidak sekuat Jimin. "Kenapa kau menolakku hem? Bukankah kau sudah pernah dimasuki?" Pertanyaan Jimin membuat Aliya menghentikan pergerakanya. Menatap iris pekat Jimin dengan pandangan dalam.
"Wae? Bukankah kau sudah menjual dirimu demi menjadi Dancer Senior!" Serasa ditekam ribuan pisau saat ucapan Jimin kembali terdengar. Kali ini lebih menyakitkan dan membuat Aliya bungkam.
"Kau terlalu hina!" Aliya tersenyum miris dan meraih tangan Jimin untuk menyentuh dadanya.
"Buktikan jika aku hina!" Kata Aliya dan kembali mencium bibir Jimin dan semua itu berlajut ketahap yang lebih intim dan nikmat.
Jimin terus menjajah tubuh Aliya sampai saat dirinya menanamkan senjatanya pada tubuh Aliya dan saat itulah Jimin sadar jika Aliya masih suci, dengan keluarnya darah dipenyatuan mereka dan Jimin jadi bungkam seketika.
"Wae? Teruskan saja!" Kata Aliya yang mencoba menahan sakit yang ia alami.
"Neo~~~" Aliya hanya tersenyum simpul dan meraih kepala Jimin dan menyatukan bibir mereka, melumat pelan dan melepaskanya.
"Aku janji tidak akan mengganggumu lagi!"
Flasback End.
Jimin sampai di Apartemant Aliya dengan nafas yang memburu. Menggedor-gedor pintunya seperti orang kesetanan begitupun dengan interkom yang menjadi sasaran Jimin hingga interkom tersebut rusak. "Aliya kau didalam!" Jimin masih mencoba memanggil Aliya tapi hasilnya nihil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fans!! 18+ ✔️
FanfictionBayangan masa lalu dan harus dihapus, karena kau hidup bukan untuk masa lalu. Jimin