Chapter I

3K 158 4
                                    

Seoul, 2011.

Menjelang petang, jalanan pedesaan terasa sejuk di pinggiran kota Seoul. Terlihat dua orang remaja laki-laki mengayuh sepedanya di sebuah jalanan yang lenggang di sana. Keduanya seperti tak memberi kesempatan satu sama lain untuk dapat mendahului.

"Yak, Taehyung!"

"Taehyung-ah ... Kim Taehyung! Tunggu aku!" seru Seokjin yang tengah mengejar seseorang yang bernama Taehyung dengan sepedanya.

"Kau akan kalah, Hyung! Jangan lupakan janjimu! Hahaha ...," balas pemuda bernama Kim Taehyung yang lebih jauh berada di depan.

Taehyung mengayuh sepedanya dengan lebih cepat. Hingga, Seokjin hanya dapat melihat siluetnya. Namun, tak berapa lama mengayuh, siluet adiknya itu semakin terlihat dan semakin dekat. Ternyata, Taehyung memberhentikan sepedanya tiba-tiba di depan sebuah rumah tua.

Seokjin yang tidak sempat memberhentikan sepedanya, spontan menabrak sepeda Taehyung. Berbeda dengan Taehyung yang sedang memperhatikan rumah tua, tidak menyadari Seokjin di belakangnya hingga terkejut.

BRAKK!!

Suara terjatuh terdengar dari keduanya. Sepeda Seokjin menabrak belakang sepeda Taehyung yang berhenti di tengah jalan. Dan berakhir dengan keduanya tersungkur di tanah.

"Astaga, kakiku!" seru Seokjin menyadari salah satu kakinya tertimpa sepeda mereka berdua.

"Hyung, hati-hati, jangan terburu-buru." Taehyung berdiri dari posisinya yang tak separah Seokjin, sembari mengangkat sepedanya. Tak lupa, ia juga menggeser sepeda Seokjin yang menghimpit kaki kakaknya itu.

Seokjin meringis saat beban di kakinya diangkat dan saat ia mencoba berdiri. Lalu setelahnya, ia menjitak kepala Taehyung.

"Bodoh, suruh siapa berhenti mendadak di depanku, hah!" teriaknya tak terima.

"Santai saja, Hyung. Tidak perlu ngegas seperti itu, nanti jatuh lagi hehehe," Taehyung menampilkan senyum kotaknya.

"Kau kira motor, hah, bocah!"

"Iya ... iya ... maafkan aku, Kim Seokjin."

"Apa? Kau bilang apa? Kau berani memanggil seperti itu, kepada kakakmu sendiri?" omel Seokjin.

"Hei... hei... hei... Hyung sedang bicara kau mau ke mana, hah?" Seokjin berkaca pinggang karena Taehyung berjalan dan membawa sepedanya ke arah lain dan membuat kesal dirinya.

"Hyung, rumah itu terlihat tua sekali," gumam Taehyung. Di depannya terdapat rumah tua yang sudah berlumut dan banyak tumbuhan jalar menempel di dinding rumah tua itu.

Seokjin yang mendengar hal itu ikut melihat ke arah yang dilihat Taehyung. Dengan sedikit terseok karena kakinya, ia mendekati pemuda itu. Sebenarnya tak terlalu parah, hanya saja pemuda itu yang berlebihan.

 Sebenarnya tak terlalu parah, hanya saja pemuda itu yang berlebihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haunted House [COMPLETED]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang