Chapter II

1.8K 125 0
                                    

PRANG...

"Aaaaaa ... apa itu?" Seokjin berteriak sembari merunduk dan menutup telinganya. Ia tak berani membuka matanya sekarang-gemetaran di tubuhnya juga semakin menjadi.

Berselang detik ke menit ia baru berani membuka matanya, mencari sumber suara sebelumnya. Ia melihat seekor kucing di dekat pecahan gelas di lantai dekat sebuah meja. Ia bernafas lega mengetahuinya.

"Syukurlah bukan apa-apa," gumam Seokjin tak menutupi kelegaannya.

Kemudian, ia kembali menelusuri sekitar yang pencahayaannya semakin minim. Ia menelisik beberapa yang terjangkau matanya.

"Ah, Aku baru ingat kalau aku punya senter." ucap Seokjin menggeledah tas punggungnya-memang sedari tadi ia membawa tas. Itu dikarenakan selepas bekerja kelompok ia langsung pergi bermain bersama adiknya itu. Soal senter di tasnya, ia memang selalu membawa benda-benda yang tidak sesuai dengan yang dia lakukan. Bersyukur benda itu berguna saat ini.

"Ini dia," sambungnya saat menemukan apa yang dia cari. Segera ia keluarkan dan menyalakannya.

Kemudian, ia beralih ke ruangan satu dan lainnya. Sedikit ke dalam dari sebelumnya, ia melihat sebuah tangga yang sudah tumbuh beberapa tanaman rambat hingga menutupi pegangan juga pilar tangga tersebut.

Ia menaikinya perlahan. Tak lupa ia memanggil adiknya itu. Sesampainya di atas ternyata terdapat sebuah ruang kosong dengan sedikit barang. Serta terdapat dua pintu di sana. Salah di antaranya pintunya telah rusak dengan sebuah lubang besar di bawahnya dan satunya terbuka dengan engsel pintu yang hampir patah.

Ia memutuskan memasuki pintu kedua karena mudah dimasuki. Kemudian mengarahkan cahaya senternya ke penjuru ruangan seperti sebelumnya. Seokjin berhenti mengarahkan ke sebuah lemari pendek yang di atasnya memajang beberapa foto.

Pemuda itu berjalan menghampiri lalu melihat jelas foto-foto tersebut. Begitu kusam penuh dengan debu. Ia mengelap menggunakan sukunya untuk dapat melihat jelas. Apakah ini keluarga Jeon? batinnya menanyakan hal tersebut.

Ia mengambil satu foto dari sana. Melihatnya secara dekat dengan seksama. Terlihat dua pemuda berkisar seumurannya atau adiknya, "ini pasti kedua putra keluarga Jeon."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haunted House [COMPLETED]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang