CHAPTER III

482 50 0
                                    

2012

Setahun Kemudian...

Dua lelaki bernama Jimin dan Namjoon sedang bermain skateboard di jalan beberapa meter arah rumah tua keluarga Jeon. Mereka asik bermain dan tertawa satu sama lain. Sampai seseorang berjalan melewati keduanya. Mereka tak lupa menyapa orang itu.

 Mereka tak lupa menyapa orang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, Paman Yoongi," sapa mereka membukuk dalam ke orang yang memang lebih tua dari mereka itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, Paman Yoongi," sapa mereka membukuk dalam ke orang yang memang lebih tua dari mereka itu.

"Hei, cepat pulang dan jangan terlalu dekat dengan rumah itu. Ini sudah mendung dan malam akan segera tiba," ujar pria dingin itu.

"Kami hanya bermain di sini, paman," jawab jimin.

"Paman, apakah benar ada anak hilang di rumah tua itu?" tanya Namjoon. Ia mendengar dari teman-teman dan juga t tetangganya bahwa ada suatu kejadian di rumah itu.

"Iya," jawab Yoongi malas.

"Benarkah?" Jimin terkejut mendengar fakta baru itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Benarkah?" Jimin terkejut mendengar fakta baru itu. Memang, ia pernah mendengar kasak kusuk hal itu. Namun, tidak ada yang benar-benar mengetahui.

"Aih, kau tidak tau? Jimin kau tau Kim bersaudara dari kawasan seberang? Orangtuanya menemukan sepeda si sulung di sini dan sepeda si bungsu tidak jauh dari sini tetapi tubuh mereka tidak ada," cerita Namjoon pada Jimin.

"Wah aku tidak tau? Tapi apa hubungannya dengan rumah itu?" tanya Jimin polos.

TAAKKKK...

Namjoon menjitak dahi pemuda itu. Sudah berapa lama ia tinggal di daerah situ hingga hal seperti itu dia tidak tau.

"Memang kau tidak pernah dinasehati agar tidak melewati jalan ini?" tanya Namjoon.

"Tentu saja, sering. Sebelum aku berangkat kemana pun pasti ibuku tak henti mengingatkanku," keluhnya sembari menggaruk pelipis.

"Jika kalian tau dilarang, kenapa di sini? Anak nakal," semprot Yoongi menjitak keduaa pemuda itu.

"Ayo, pulang bersamaku," ujarnya melangkah berjalan mendahului mereka. Jimin dan Namjoon menatap satu sama lain lalu mengikuti laki-laki itu.

"Kata bibiku, mereka berdua dibawa arwah penghuni sana," cerita Namjoon sembari melangkah di samping Jimin.

"Maksudmu siapa? Kim bersaudara?" tanya Jimin yang dijawab anggukan Namjoon.

"Aku hanya tahu pernah terjadi sesuatu mengerikan dan aneh beberapa tahun silam dari ibuku," gumam Jimin.

"Memang apa yang terjadi? Ceritakan semua padaku," sambungnya bertanya penuh semangat ke arah Namjoon.

"Eum, itu aku tidak tau jelasnya. Paman, kau tau tidak? Ceritakan pada kami ..." Namjoon mengusap tengkuknya sembari bertanya pada Yoongi.

"Malas, cepat pulang." Yoongi menjawab tanpa menoleh ke arah mereka.

***

Mereka sudah sampai dekat kawasan rumah mereka juga Yoongi. Berbeda dengan mereka, rumah Yoongi begitu dekat dengan jalan rumah tua tersebut. Karena itu mereka bertanya padanya, pasti laki-laki itu tau sesuatu.

"Ayolah, paman," rayu Jimin mencoba peruntungan.

"Si sulung kim dibawa oleh si bungsu Jeon dan Si bungsu Kim dibawa oleh sulung Jeon," jelas Yoongi singkat dan cepat.

"Iya, si bungsu Kim dikabarkan ditabrak truk saat mengejar hyungnya, 'kan?" Namjoon mendengar itulah yang dibicarakan orang-orang.

"Bukan, hyungnya dibawa arwah Jeon Jongkook. Dan yang dikejar bungsu Kim itu Jeon Hoseok; kakak dari Jungkook."

"Sudah ya, aku pulang," sambung paman Yoongi.

"Tunggu, paman," seru Jimin dan Namjoon memblokade jalan Yoongi.

"Memangnya kenapa mereka mati?" tanya Jimin.

"Ya, Paman. Ceritakan kisahnya pada kami." Namjoon membantu membujuk laki-laki dingin itu.

Yoongi menatap mereka berdua tanpa ekspresi apa pun. Sudah banyak orang yang ingin mengetahui lebih dalam misteri keluarga itu kepadanya karena ialah tetangga terdekat mereka. Juga Yoongi dikenal jarang pergi sehingga pasti tahu apa yang terjadi di rumah itu.

Orang-orang mungkin mengetahui kepergian Nyonya rumah itu yang meninggal di tempat kerja tapi mereka tak tahu mengenai kedua putra dan suaminya. Mereka hanya tau setelah kepergian sang istri keluarga mereka menjadi tertutup. Padahal dulu rumah itu begitu bewarna.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haunted House [COMPLETED]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang