(3) PARK CHANYEOL!

12.5K 609 6
                                    

Chanyeol memperhatikan ekspresi ketakutan Rose dan menikmatinya. Ia tidak bersungguh-sungguh dengan ucapannya, ia tetap akan membunuh Park Jimin apapun yang akan dikatakan oleh Rose. Apapun keputusan gadis itu, tidak akan mengubah niatnya.

Senyumannya melebar,"Tidak usah tegang begitu. Belum tiba saatnya untuk waktu terbaik yang kukatakan padamu."

Ekspresi lega tergambar di wajah Rose,"J-jadi... "

"Jangan senang dulu. Aku tetap tidak akan melepaskan si brengsek itu. Aku akan mengirimnya ke kuburan cepat atau lambat," ujar Chanyeol

"J-jangan! Jimin... dia pria yang baik!" sahut Rose panik

Chanyeol menatap Rose dingin,"Baik katamu?"

Rose mengangguk. Ia mengenal saudaranya, tidak mungkin pria seperti Jimin melakukan hal buruk, terlebih terlibat dengan mafia dan menjadi tangan kanannya! Pasti ada suatu alasan yang membuat saudaranya terlibat dengan kelompok dunia bawah seperti itu.

"Baik katamu?!" ulang Chanyeol menggeram

"Bos," Sehun menegurnya

"Kalian dengar apa katanya?!" Chanyeol menoleh pada orang-orang kepercayaannya. "Si brengsek itu disebut baik! Aku ingin muntah mendengarnya!"

Tidak ada yang berani menyahut perkataan Chanyeol, bahkan mereka semua menatap prihatin pada Rose yang tidak tahu apa-apa. Chanyeol kemudian melirik kai yang membuat pria itu sadar kemudian mengangguk mengerti.

"Ini merepotkan," keluhnya kemudian berdiri dan melirik Rose. "Aku akan membawamu kembali ke kamarmu, nona Rose."

"Sebaiknya begitu, sebelum terjadi hal yang tidak kita inginkan," ujar Sehun tersenyum lembut

Rose mengangguk mengerti. Sudah cukup dengan dirinya dipermalukan dan direndahkan oleh Chanyeol saat sarapan. Ia ingin berada di kamarnya dan menangis kembali, berpikir apa yang membuat saudaranya dibenci oleh Chanyeol hingga pria itu ingin membunuhnya.

Sebelum meninggalkan meja makan, tiba-tiba saja Chanyeol menarik tangannya kemudian mengecup lembut membuat Rose mengeryit bingung.

"Aku akan menemuimu nanti," ujarnya kemudian melepaskan tangan Rose

Tidak ada nada manis, sinis atau dingin. Pria itu mengatakannya dengan datar tanpa ekspresi, namun sepasang matanya berkilat jahil saat mengatakannya. Seakan perdebatan mereka barusan tidak ada sama sekali. Benar-benar perubahan aneh yang menakutkan dari pria itu.

Rose tidak mengatakan apapun lagi dan mengikuti Kai keluar dari ruang makan dengan menggosokkan tangannya yang dikecup Chanyeol. Ada hal yang lebih penting dari kecupan tanpa perasaan itu, Ia harus memikirkan cara untuk menolong saudaranya sebelum Chanyeol melaksanakan niatnya untuk membunuh Jimin.

"Jangan katakan itu lagi di depan Bos. Kalau dia mengamuk, kami yang repot."

Kai tiba-tiba membuka suara, membuat Rose mengeryit karena tidak mengerti maksudnya. "Apa?"

"Kalau Park Jimin baik. Itu benar-benar omong kosong."

"T-tapi Jimin memang pria yang baik!"

"Heh, aku tidak tahu pria baik versimu itu mencuri barang orang lain, menjadi tangan kanan mafia dan membunuh!" sahut Kai tajam

Rose menggelengkan kepala,"Tidak! Jimin tidak mungkin mencuri... apalagi membunuh! Menjadi tangan kanan mafia juga, pasti ia mempunyai alasan untuk itu!"

Kai tertawa mengejek,"Aku mengerti kenapa Bos merasa jengkel padamu."

"L-lagipula, Jika kau menganggap Jimin seperti itu... berarti kau sendiri bukan pria yang baik!" sahut Rose tidak mau kalah

PARK CHANYEOL🔥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang