Taeyong

152 8 0
                                    

Pagi ini Ia sangat mempesona. Rambutnya tergerai sebahu, matanya yang masih mengantuk mengerjap beberapa kali untuk membantu membangunkan dirinya sendiri.

Ia masih memakai baju semalam. Kaus putih polos dan jeans pendek selutut.
Meski begitu ia terlihat sangat cantik, natural.

"Uhh, mengapa semalam aku tidur sangat larut? Badanku jadi pegal semua." Gerutunya sendiri.

"Taeyong sialan tidak membantuku sama sekali. Dasar lelaki tidak peka." Lanjutnya.

Aku mendengarkan gerutuannya sambil tertawa kecil dibalik pintu dapur.

"Dasar sialan. Mengapa aku membuatkan kopi untuknya? Sedangan dia tidak membantuku sama sekali semalam." Ujarnya masih dengan wajah cemberut.

Menggemaskan.

"Hey y/n. Good morning." Sapaku dari pintu dapur.

"Morning." Katanya mempoutkan bibir mungilnya.

"Kau marah?"

"Nope." Ujarnya sambil menuangkan air panas ke mug putih berisi kopi dan gula.

"Jelas sekali kau marah."

"AKU TIDAK MARAH."

"Hahahahaha, menggemaskan."

"Ish, sempat sekali kau tertawa seperti itu. Tidak lucu."

"Kau marah?" Tanyaku menggoda.

"JELAS AKU MARAH! HARI INI TANGGAL PENTING KITA DAN KAU HANYA DIAM SAJA!" Jelasnya sambil tetap mengaduk kopi.

"Lalu kau ingin aku bagaimana?" Kataku sambil menyandarkan diri ke lemari es.

"KITA TIDAK USAH MERAYAKANNYA SAJA."

"Tapi aku sudah terlanjur membeli ini." Kutunjukkan sebuket bunga favoritnya yang sedari tadi ada di balik punggungku.

" Kutunjukkan sebuket bunga favoritnya yang sedari tadi ada di balik punggungku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-apa? Ehm. J-jadi..e-ehm. K-kau sudah m-menyiapkan sesuatu?" Katanya terbata dan memelankan nada bicaranya.

"Yap."

Ia mematung. Diam. Mengerjapkan matanya beberapa kali. Seolah tak percaya bahwa aku mengingat tanggal hari jadi kita.

"Apakah aku masih tidak peka?" Tanyaku sambil berjalan mendekatinya.

"E-ehm.. T-tidak begitu. A-aku.. A-aku.. Ehm."

Ia tergagap sambil meminum kopi yang Ia buat.

"Eey, bukankah itu untukku?"

"A-aah iya. Kau benar." Ia meletakkan mug itu kembali ke atas meja.

"Kau curang. Itu punyaku." Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Jarak wajah kami sekarang kurang dari 2 inci.

Matanya mengerjap lucu.

"Y/n, may I?"

"As you wish." Jawabnya singkat. Lalu Ia memejamkan matanya pelan.

Kutangkupkan kedua tanganku ke wajah cantiknya. Lalu kubersihkan sisa kopi yang tersisa di ujung bibirnya dengan ibu jariku.

"Happy first anniversary, baby." Bisikku di telinganya.

"AISH LEE TAEYONG!"

NCT ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang