Zoro menatap Elsa yang sedang membantu Nyonya Emelda memasak. Kakinya pincang, luka yang membengkak akibat terjatuh dari tebing lalu, semakin parah dan menurut tabib kota, menyisakan cacat yang tidak akan sembuh. Namun sepertinya, Elsa tidak meratapi nasibnya sedikitpun. Walaupun sesekali ia meringis sakit, di hadapan mereka semua, Elsa tetap tersenyum seolah tidak ada yang terjadi.
Kini giliran Zen yang mendapat perhatian Zoro. Ia terbaring, belum juga membuka matanya. Efek racun yang kemarin menghitam di lukanya, perlahan memudar. Nafas pendeknya, mulai kembali normal. Entah keajaiban apa yang terjadi hingga Zen sanggup bertahan setelah diracun.
"Istirahatkan kakimu, Elsa." tegur Nyonya Emelda sambil geleng geleng kepala.
"Aku tidak apa apa, Nyonya. Lagipula, aku sudah biasa bekerja selama di istana," bantah Elsa.
"Elsa-" suara Nyonya Emelda terpotong oleh panggilan Zoro.
"Elsa, Zen bangun!" mendengar itu, Elsa bergegas menghampiri Zen disusul oleh Nyonya Emelda dan Zoro.
"Tuan?" Panggil Elsa.
Zen, memang belum membuka matanya. Tapi ia merintih kesakitan.
"Tuan, apa yang anda rasakan?" tanya Elsa khawatir.
Zen akhirnya membuka matanya. Wajah yang ia lihat pertama kali adalah wajah Elsa yang begitu khawatir.
"El..sa?" panggil Zen lirih.
Elsa begitu lega melihat Tuannya akhirnya memanggilnya. Cepat cepat Elsa mengambil segelas air dan membantu Zen untuk duduk.
"Tuan, minum dulu," Elsa menyodorkan segelas air dan membantu Zen untuk minum.
Setelah ia sadar total, ia melihat dua orang asing di hadapannya. "Dimana kita?" tanya Zen lirih.
"Ah, ini Nyonya Emelda dan Zoro. Mereka yang menyelamatkan kita, Tuan. Lalu ada Tuan-"
Tiba tiba lonceng rumah berbunyi. "Ah, biar saya bukakan pintunya, Nyonya," ucap Elsa. Rupanya Tuan Albert baru saja pulang dari kota. Sebagai seorang bangsawan dan pedagang, Tuan Albert sering menghadiri pertemuan-pertemuan bersama para bangsawan lain, ataupun sekedar mengecek toko tempat ia berdagang.
Mata Zen membulat lebar ketika melihat Elsa berjalan pincang keluar dari kamar. "Elsa?" Ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
"Dia tidak bisa sembuh," celetuk Zoro.
"Zoro!" Tegur Nyonya Emelda. Ia merasa ini bukan waktu yang tepat untuk Zen mengetahui kecacatan yang kini diderita oleh Elsa.
"A..apa?" Zen terperanjat.
"Kau beristirahat saja, Pangeran. Jangan khawatirkan Elsa. Dia baik baik saja," nasihat Nyonya Emelda.
"Ti..tidak! Apa..apa yang terjadi pada Elsa-" Zen tercekat. Ia ingat, saat hendak melindungi Elsa, mendadak pandangannya kabur dan ia tidak sanggup untuk bertahan. Ia yakin tubuhnya terjatuh ke dalam jurang dan setelah itu ia tidak bisa ingat apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET LOVE STORY : DANCING IN THE DARK
RomanceElsa adalah salah satu pelayan favorit Putri Anne. Ia pikir kehidupan seorang putra dan putri raja selalu dipenuhi oleh kemewahan. Tapi pemikirannya terbantah tatkala Putri Anne memindahkannya ke istana milik adiknya yang berada di bagian paling bel...