Part 2

68 19 0
                                    

"Aku lelah melihat dunia seperti ini." ucapnya tiba-tiba memecah kesunyian. "Apa maksudmu?" " Iya, aku melihat begitu banyak pasangan tetapi nyatanya mereka tidak saling mencintai. Sedangkan mereka yang saling mencintai malah tidak bisa bersatu."
- via surat-pendek

Keremunan manusia memenuhi lapangan, mereka penasaran dengan apa yang akan terjadi. Pengumumuan yang tiba-tiba dan menyangkut salah satu cewek primadona sekolah, membuat mereka segera bergegas menuju lapangan.

Disisi lain Ara,Rico dan Cika yang  masih di kantin dan menikmati makanannya. Di kantin hanya mereka saja yang masih duduk  dan tidak peduli dengan pengumuman sebelumnya.

"Jadi lo ke lapangan?" ujar Rico

"Gak tau males gue." ujar Ara tidak peduli dengan tatapan datarnya.

"Kesana saja dulu Ra siapa tahu ada yang penting." Cika menyarankan sahabatnya untuk ke lapangan.

"Yaudah gue akan kesana selesai kita makan." ucap  Ara santai

"Lo bisa tebak yang akan  terjadi nanti?" tanya Rico

"Bisa." ujar Ara  dengan kepercayaan dirinya.

"Memangnya lo punya kemampuan cenayang?" tanya Cika dengan wajah polosnya.

"Enggak gitu ogeb. Masa gue kenal dia udah setahun baru tau dia itu seorang cenayang." ujar Rico menahan kesal bersamaan dengan dia gemas ke Cika.

"Gue gak punya kemampuan cenayang. Tapi gue bisa prediksi sih apa yang akan terjadi nantinya. Mungkin kayak kejadian sebelum-sebelumnya." ujar Ara misterius.

~~~~
"Pengumuman bagi siswi yang bernama Araya Dean Cantika, diharapkan segera ke tengah lapangan." ucap Galih memberitahu melalui pengeras suara. Galih dan teman-temannya bersiap untuk penampilan mereka.

Ara,Rico dan Cika memasuki lapangan, semua orang memperhatikan mereka berjalan dan otomatis memberi jalan untuk ke tengah lapangan. Rasa kagum yang sangat jelas dimata mereka saat melihat Ara berjalan pelan sambil melipat tangannya didada yang diikuti Rico dan Cika dibelakangnya.

Ara berhenti berjalan tepat tidak jauh dengan keberadaan Galih. Galih yang melihat kedatangan Ara hanya tersenyum senang dan memberi intruksi kepada teman-temannya untuk mulai memainkan musik.

Lama sudah aku menanti
Sesuatu untuk hati ini
Berulang kali ku mencari
Tiada pernah aku temui

Lalu engkau tiba
Bawa penawar laraku

Hadirmu telah membuka hati
Yang tlah terlupa
Akan pesona yang tiada terduga
Bisikan dari hatiku
Telah memilihmu

Senyumu telah remukkan
Segala macam logika
Bahwa dirimu yang teristimewa
Hebusan dalam jiwaku
Telah memilihmu

Seringkali aku mendamba
Sosok yang memberikan rasa
Bahagia yang tiada terkira
Dan temani sepanjang masa

Lalu engkau tiba
Bawa penawar laraku

Hadirmu telah membuka hati
Yang tlah terlupa
Akan pesona yang tiada terduga
Bisikan dari hatiku
Telah memilihmu

Senyumu telah remukkan
Segala macam logika
Bahwa dirimu yang teristimewa
Hebusan dalam jiwaku
Telah memilihmu

Ku tak mengerti bila bukan dirimu
Apa jadinya aku

Hadirmu telah membuka hati
Yang tlah terlupa
Akan pesona yang tiada terduga
Bisikan dari hatiku
Telah memilihmu

ELUSIVEWhere stories live. Discover now