(Click the play button on the YouTube link 👆)
...
3 years ago.
Menurut Eren, Annie adalah perempuan berperilaku buruk. Namun jika diperhatikan, pun keren di saat yang bersamaan. Tatapannya seperti hewan buas. Ia bahkan mempermalukan Eren, sebab mengalahkannya dengan mudah dalam pelatihan hand to hand combat. Tentu saja harga diri seorang pria tercoreng.
Belakangan, Eren jadi sering memerhatikan Annie. Ia penasaran, seorang perempuan kurus; pendek, dan tidak pernah terlihat berlatih sepertinya, bagaimana bisa memiliki teknik bertarung yang hebat? Eren sering menerka-nerka. Seperti apa kehidupan Annie sebelumnya?
Sore menjelang malam, kira-kira pukul 6. Eren dan Mikasa jalan bersama menuju ruang makan prajurit angkatan 104. Sebenarnya Eren tidak begitu lapar. Berlatih terdengar lebih menyenangkan. Tetapi bisa-bisa Mikasa menjejali roti dan memukulnya keras, seperti saat mereka kecil dahulu.
Ia tak sengaja melirik, mendapati Annie yang tengah berjalan menuju suatu tempat. Kebetulan yang bagus, bukan? sudah beberapa hari mengamati gerak-gerik mencurigakan, akhirnya ia melakukan sesuatu yang berbeda dari kebiasaannya. Refleks, Eren melangkah keluar arah, hendak mengikuti Annie, Mikasa juga refleks menahan tangan Eren.
"Mau kemana?" tanya Mikasa, wajahnya tampak menyeramkan.
"Aku akan menyusul, kau duluan saja. Dah!"
Ia berlari, mengabaikan panggilan Mikasa. Entahlah, yang di lakukannya
memang tidak berguna. Eren benar-benar ingin tahu lebih banyak tentang perempuan pendiam bermahkota arunika tersebut."Kau mau apa?" tanya Annie. Ia tahu Eren mengendap-ngendap, mengikutinya dari belakang.
Tertangkap basah, Eren menggaruk lehernya yang tidak gatal. Ia keluar dari tempat persembunyian, seperti seorang stalker idiot.
"Kau sendiri mau apa? bukankah sudah waktunya makan malam?"
"Bukan urusanmu."
Eren tahu, ia tidak waras. Sejak tidurnya tidak pernah nyenyak sebab terbayang-bayang gadis itu terus, ia semakin gencar mencari tahu tentangnya. Lantas, ia mendapat kesimpulan bahwa Annie adalah perempuan yang sulit di
tebak. Yeah, kerja bagus. Seharusnya ia tahu, yang di lakukannya sama sekali tidak berguna.Lambat laun, Eren terbiasa memerhatikan Annie. Mencarinya, saat ia tidak di temukan di sudut manapun.
Hari itu, Eren memergoki Annie tengah berjongkok di perbatasan hutan. Disokong oleh rasa penasaran, manik cerah Eren menuntut untuk melihat lebih dekat. Ternyata ia sedang mengobati sayap burung yang terluka.
Eren kini tahu satu hal, Annie adalah orang baik. Tersenyum, melihat wajah bahagia cantiknya yang tak pernah ia lihat, Eren semakin merasa aneh. Andaikan Annie selalu memasang wajah begitu, mungkin tak perlu waktu lama untuk Eren menyadari, ia telah jatuh hati.
Aneh ya. Cintanya tumbuh sejak ia dipermalukan.
In The End
Chapter 6
KAMU SEDANG MEMBACA
In The End (HIATUS)
Fanfiction[RIVAMIKA] Out of the walls, Marley's part. Menjadi penanggung dosa, demi kedamaian semu. ... Dingin, malah beku. Hatiku tidak begitu penting saat itu. Lagipula bodoh sekali berharap pada seseorang yang jelas-jelas hanya mencintai satu wanita dalam...