Pernahkah kalian mencintai seseorang yang seharusnya tidak boleh kalian cintai?
Hanya karena kami berdua berbeda, bukan berarti kami tidak boleh saling mencintai, bukan?
Hidup ini memang tidak adil.
Hanya karena aku seorang Enchantress dan dia seorang manusia.
The Rules. Sebuah buku yang berisikan aturan-aturan bagi seorang Enchanter maupun Enchantress. Salah satunya adalah seorang Enchanter maupun Enchantress 'dilarang' jatuh hati kepada seorang manusia.
Karena jika seorang Enchanter maupun Enchantress jatuh cinta kepada seorang manusia, maka hidup dan matinya akan bergantung kepada manusia tersebut.
Dan Aku Belleva Dominick, seorang Enchantress yang beberapa bulan lagi akan menjadi Enchantress sejati, jatuh hati kepada seorang manusia biasa. Ronin Chalester.
***
Hari ini hari pertamaku masuk kesekolah baruku setelah dua kali pindah sekolah. Aku melihat sekolahku dari depan tertulis Prescott High School. Menurutku adalah sekolah yang lumayan bagus, tidak kalah bagus dengan 2 sekolahku yang sebelumnya.
Aku berjalan berjalan melewati koridor yang dipenuhi oleh siswa-siswi yang lain. Aku harus menemui kepala sekolah terlebih dahulu, tapi dimana ruangannya? Aku menghampiri salah seorang siswa laki-laki yang bersandar didepan loker "Ekhm excuse me, bisa tanya dimana ruangan kepala sekolah?" Tanyaku.
Lelaki itu melihatku dari atas sampai bawah dan kembali menatap mukaku lalu tersenyum "Kau pasti murid baru" aku hanya tersenyum dan mengangguk "Tingkat berapa?" Tanyanya. "Tingkat 11" dia pun mengangguk "Same with me" lalu dia tersenyum, "Kalau begitu ayo kuantar" katanya kemudian.
"Baiklah kalau tidak merepotkan" kataku. Kami berjalan berdampingan, kalau kuperhatikan cowok ini pasti anak populer disini, karena sedari tadi banyak cewek-cewek yang melihat kearah kami berdua. Memang cowok ini menurutku cakep, tapi... Lupakanlah pemikiranku tadi. Dia lalu menoleh kepadaku "Oh iya, namaku Ronin. Ronin Chalester" katanya mengacungkan tangannya hendak bersalaman.
akupun meraih tangannya dan tersenyum "Belleva Dominick. Tapi kau bisa memanggilku Leva or Belle, terserah kau" kataku. Dia lalu berhenti berjalan dan akupun berhenti "Kau putri dari mr. Robert Dominick?" Akupun mengangguk "Oh jadi kau putri donatur terbesar disekolah ini? Wow, that's awesome" katanya kembali berjalan.
Aku terkekeh mendengar perkataannya "Biasa saja" kataku. Kami lalu berhenti didepan pintu yang bertuliskan Headmaster. "Kita sudah sampai. Baiklah sampai jumpa lagi, Leva" katanya lalu melambaikan tangan kearahku, akupun balas melambaikan tangan. Anak yang lucu, pikirku.
Akupun mengetuk pintu tersebut "Come in" terdengar suara dari dalam, aku membuka pintu itu dan berjalan masuk. "Excuse me" kataku. Seorang wanita paruh baya yang sedari tadi menunduk langsung mendongak ketika mendengar suaraku, "Saya Belleva Dominick, murid baru disekolah ini" kataku.
Wanita itu lalu tersenyum dan menyambutku ramah "Welcome, ms. Belleva. Saya mrs. Clara sebagai principal di Prescott High School" katanya. Aku mengangguk lalu tersenyum "Panggil Leva saja, mrs. Clara" kataku. "Baiklah, Leva. Well, ini jadwal pelajaranmu dan kunci lokermu" katanya lalu memberiku dua barang tersebut. Aku mengambil kedua barang itu "Thank you, mrs. Clara. Kalau begitu saya permisi" kataku.
"Tunggu sebentar. Saya akan memanggil seorang siswa untuk mengantarmu menuju lokermu sekalian nanti mengajakmu berkeliling" kata mrs. Clara. Aku hanya mengangguk "Baiklah kalau begitu" akupun kembali duduk.
Mrs. Clara terdengar memanggil seseorang dan berjalan masuk kembali "Baiklah, Leva. Kau akan diantar oleh Ronin menuju loker dan kemanapun yang kau mau" kata mrs. Clara, lalu pandanganku beralih kearah cowok disebelahnya, dia Ronin yang tadi mengantarku kesini. Aku tersenyum dan mengangguk "Baik, mrs. Clara. Kalau begitu saya permisi" kataku. Akupun keluar dari ruangan kepala sekolah diikuti Ronin dibelakangku "So... Berapa nomer lokermu?" Tanya Ronin.
Aku mengambil kunci loker dari saku celanaku dan melihat gantungannya "Ehm, 234" kataku kemudian. "Tidak jauh dari lokerku. Lokerku pas didepan lokermu, 134" katanya sambil tersenyum. Akupun ikut tersenyum "Well, that's great" kataku. "Apa jadwal pertama mu?" Tanyanya. Aku mengambil jadwalku dari dalam tas "Disini tertulis kimia" jawabku. "Well, kita sama kalau begitu" katanya lalu berhenti didepan sebuah loker "Ini lokermu, aku mau mengambil buku dilokerku dulu ya" katanya, aku hanya mengangguk dan mulai memasukkan barang-barang yang tidak kubutuhkan dari dalam tas dan memindahkannya dalam lokerku.
Aku dan Ronin pun berjalan menuju kelas dengan semua mata memandang kearah kami berdua. Well, this is not good. Okay, chin up lady. Dan kuabaikan semua pandangan terhadapku. Semoga hari selanjutnya akan berjalan dengan baik, dan sepertinya aku dan Ronin akan berteman dalam waktu yang sangat lama, menurut vision-ku. Atau mungkin lebih dari teman? Entahlah akupun tak tau. So, just let it flow.
=======+++======
Hai hai hai, ini aku punya cerita baru lagi-,- aku tau ceritaku masih banyak yang belum completed, tapi aku lagi pengen banget bikin cerita fantasy kayak gini. So, here is it. Moga gak gaje yah ceritanya. Happy reading guys! *semoga prologue-nya gak gaje*
Oiya, cerita ini masih coming soon, jadi aku gak tau kapan baru dilanjut hehe.
Vomments yoo, thank you^^
EiDiePie
KAMU SEDANG MEMBACA
The Enchantress
Fantasy[Slow Update] Berbeda. Kita berbeda. Perbedaan yang tak dapat dilihat orang lain jika tak kutunjukkan. Kau selalu ada. Walau tak seharusnya kau ada. Kita tak bisa bersama. Walau kau dan aku ingin. Karena aku... Adalah seorang Enchantress. ~EiDiePi...