4. Dream

27 3 2
                                    

*Flashback

"Eomma, tunggu Araa" suara seorang anak kecil memenuhi ruangan itu.

"Ara, Eomma, Appa, ama Eri pergi duluan. Nanti Ara ama bibi nyusul yah." Ucap Eomma Ara yang membuat Ara sepertinya bersedih.

"Ara nda mau ihh. Ara maunya pergi ama Eomma dan Appa"

"Ara, kan ada bibi dan paman disini. Ara ikut paman dan bibi aja ya?" Tanya Bibi Sori sambil merangkul Ara dari belakang.

"nda mau, Ara pokoknya mau ikut Eomma. Titik."

Ara pun memasang wajah cemberutnya itu. Ara ingin keinginannya di kabulkan karena hari ini adalah hari ulang tahunnya. Termasuk juga hari ulang tahun Geri.

Eri yang melihat saudaranya yang bersedih itu, langsung memilih berpindah tempat dari tempatnya kini ke samping Ara. Ia pun mendorong Ara ke posisi Eomma dan Appa.

"ee-eh"

"Ara sama Eomma dan Appa saja. Nanti Eri bareng sama paman dan bibi" pintah Geri ke ara sambil menunjuk-nunjuk ala anak kecil.

"yesss. Ara bisa sama Eomma!"

Paman dan bibi mereka hanya bisa menggeleng-geleng kepala. Sebenarnya mereka kurang suka dengan sifat Ara yang egois. Mereka ingin sifat Ara yang satu itu bisa dihilangkan.

*Dimobil.

Saldagaa~~ saldagaa~~ saldaga neol himdeultaenn~~

Ara tidak bisa diam saat mendengarkan lagu itu. Itu adalah lagu favorit Ara. SG Wannabe – As I've lived. Lagu yang sedang tren pada jaman itu.

"Ara, bisa diam dulu? Appa ga konsen nyetirnya ni" pintah Appa kepada Ara, akan tetapi Ara tidak mendengarkan dan tetap saja masih menyanyi..

Appa yang sudah tak sabaran, langsung mematikan lagu itu.

"AAAA, APPAA. NYALAIN LAGI IHH" Teriak Ara didalam mobil yang bisa membuat kuping seseorang meledak pada saat itu juga.

Ara yang posisinya berada di bangku belakang langsung memajukan badannya ke depan dan meraih sebuah tombol power radio. Akan tetapi tangannya ditepis oleh Eommanya yang membuatnya cemberut lagi.

"kamu ya, udah dibilangin ga usah pasang, masih aja keras kepala. Eomma ga suka sifat kamu gitu terus. Tolong nak, berubah sedikit aja buat Eomma dan Appa" Ara hanya mencibir kecil pas Eommanya mengomelinya.

Tudidut didut~

Dering ponsel Appa berbunyi. Appa langsung mengangkat ponselnya sambil menyetir. Ternyata yang menelpon adalah bibinya yang berada dibelakang mobilnya.

"Halo Ri."

"Seung, di mobilmu ga ada yang kerasa aneh gitu?"

"ga ada, emangnya kenapa?

"knalpot nya berasap. Asapnya banyak"

Appa menghadap ke belakang untuk melihat keadaan dibelakang, tiba-tiba Ara memajukan badannya dan membuat ponsel Appa terjatuh. Appa mengambil ponselnya yang terjatuh dan Ara langsung memutar music tadi dengan volume besar.

Pada saat itu, terdengar suara meledak dari belakang. Appa tidak jadi mengambil ponsel yang berada di bawah dan langsung menghadap kebelakang tanpa memperhatikan jalanan yang didepan. Pada saat Appa membalik badannya dan kembali menghadap ke depan, appa mendapatkan suatu mobil truk besar yang berada didepannya. Appa langsung mengalihkan mobilnya dan kemudian mobilnyaaa terbalik dan mengeluarkan asap.

Mobil paman dan bibi yang berada dibelakang langsung menghentikan mobilnya itu. Mereka terkejut setelah mendapati mobil saudara mereka terbalik. Eri yang melihat itu hanya kebingungan dan ketakutan.

"Appa, Eomma. Tolong Ara.."

***

"HAH?!" Ara terbangun dari sebuah Kasur bunga bunga berwarna pink dengan ekspresi kaget dan pucat. Tak lupa juga dengan keringatnya yang mengucur deras. Sepertinya ia telah melewati dengan apa yang namanya DREAM.


****


OKE GAEZ HARI INI THATAL UP LAGI. MAAP YAH KALAU UPNYA LAMA. DON'T FORGET TO VOTE, COMENT, AND FOLLOW MY ACC.

Phobie - This is my worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang