Sebenarnya luka kita sama
Cara kita menutupinyalah yang beda
Sebenarnya aku juga bergelimang air mata
Tapi kita punya cara tersendiri untuk menyekanyaFrustasimu adalah rangkaian pilu di ujung malam
Alunan langkahmu seperti suara piano yang mengiringi lagu ballad
Mengusik tawa yang pernah tersesat
Kehilangan arah untuk menuntunmu kembaliAku tahu kau rindu dia
Dia takkan kembali
Canda itu
Tawa itu
Seperti nomor judi
Yang diundi
Entah kapan aku akan beruntung mendapatkannya lagi
Mungkin sekarang ia sudah tak sudi
Mengingatku, menyapaku , merangkulku seperti sediakalaBukan,
Kita bukan pembohong
Kita memang sudah jauh dari kata bahagia
Mungkin benar kita hampir di ujung asa
Tapi bisakah kita hidup tanpa terlihat meranaYang kemarin pergi sudah meminta maaf
Yang kemarin pergi tanpa permisi
Sudah meminta maaf
Yang kemarin berlari punya hak untuk bahagia
Yang kemarin berlari sudah menemukan surganya
Jangan jadikan tangismu seperti neraka baginya
Jangan jadikan kenangan lama menjadi api yang membaraSetidaknya di depan Sang Maha Pemaaf
Ia tahu dia salah
Dia tahu dia sempat berulah
Kita pernah resah
Bersama sama memupuk lara
Menyuburkan duri
Melukai diri sendiri
Biarkan dia pergiPacitan 17 Agustus 2018
05:33
Evin SarofahSelamat hari merdeka selamat hari merdeka.
Allah tahu kita sudah berjuang
Menitikan setetes keringat
Menggoreskan sedikit penat
Menanti yang mungkin tak kembali
Tapi kita masih punya banyak penyemangatMERDEKA!!