Seorang pria bersimpuh di depan sebuah altar luas dengan singgasana emas di tengahnya.Matanya menatap lurus ke arah lantai.
"Ada apa gerangan anda memanggil saya?"
Singgasana emas tersebut membelakangi sang pria, membuat dirinya sendiri tak mampu melihat dengan siapa ia berbicara.
"Aku memiliki perintah untukmu."
Suara berat seseorang yang duduk di kursi emas tersebut mampu membuat sang pria gemetar.
"Kau ingat kejadian 10 tahun lalu kan?"
Sang pria berusaha mengaduk ngaduk pikirannya, menggali apa yang bisa ia ingat dari 10 tahun lalu.
"Apakah ini tentang Hybrid Child yang kabur itu?" Tebaknya
"Ya, itu benar. Ada hal yang ingin aku lakukan pada anak itu, dan kau lah yang akan menjadi perantara ku."
"Dan, apakah yang bisa saya lakukan untuk membantu anda?"
Keheningan sejenak memenuhi ruangan luas tersebut.
"Menurutmu?" Tanya seseorang di atas singgasana emas tersebut
Angin dingin menerpa wajah sang pria.
Tubuhnya gemetar---bukan karena angin dingin, melainkan karena hal yang mendadak melintas di pikirannya mengenai apa yang akan ia lakukan pada Hybrid Child tersebut.
"Apakah, saya harus...."
Sang pria menelan ludahnya gugup.
"...membunuhnya?"
Mata sang pria terpejam rapat, menanti jawaban dari sosok di atas singgasana emas.
"Ada apa? Kau tak mampu?"
Sang pria mengangkat kepalanya, "Bukan begitu---saya hanya bertanya--"
"Kau pikir aku tak menyadari betapa gemetaran nya tubuhmu tadi? Atau ketika kau menelan ludahmu dengan gugup?"
Pria tersebut kembali tertunduk.
"Jika kau tak mampu, aku tak akan memaksamu, masih banyak orang lain yang bersedia. Tetapi tentu saja aku yakin, mereka akan bermain main dengan anak itu terlebih dahulu, menyiksanya lebih dalam sebelum akhirnya membunuhnya dengan perlahan."
Jantung sang pria berdegup kencang hanya dengan mendengar apa yang dikatakan sosok di singgasana tersebut.
Itu pasti sangat mengerikan.
"Tidak, tolong...serahkan tugas itu kepada saya."
"Kau memang malaikat yang baik, kuserahkan dia padamu."
Pria tersebut menutup rapat rapat matanya, keringat dingin terasa di sekujur tubuhnya.
Ia akan bersiap
Bersiap membunuh Hybrid Child
Hybrid Child yang paling ia sayangi.
"Baik, akan segera saya laksanakan."
______________________________________
"ACHOOO!"
"Uwaaa Bakageyama, kau kena flu ya?"
"BERISIK, AKU TIDAK KENA FLU, BODOH."
"Kita akan latih tanding dengan Seijoh hari ini, payah banget kau sampai kena flu."
"DIBILANGIN AKU GAK FLU!"
Bis yang dipakai mereka ke arah Seijoh semakin ramai saja dengan pertengkaran sepele Hinata dan Kageyama

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Tobio, My Hybrid Child | Kage•Hina
FanficApakah kau tahu Hybrid Child? Half human yang kabarnya dikirimkan oleh dewa untuk orang-orang terpilih? Adalah Shoyo Hinata, yang tiba tiba menemukan seorang anak laki-laki seumuran dirinya di luar pintu rumahnya pada suatu malam. Sesosok Hybrid Chi...